Penjelasan Polda Jabar soal Anggota Intel Masuk ke Kantor PDIP

Penjelasan Polda Jabar soal Anggota Intel Masuk ke Kantor PDIP

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 24 Nov 2023 17:06 WIB
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo. (Foto: Dok. Humas Polda Jabar)
Bandung -

Polda Jawa Barat merespons surat keberatan yang dilayangkan Ketua PDIP Jabar Ono Surono terkait kedatangan anggota polisi pada Selasa (21/11) kemarin. Polda memastikan, kegiatan yang dilakukan personel Ditintelkam itu merupakan kegiatan rutin demi menjaga kamtibmas.

"Ini memang kepekaan politik saja yang terjadi pas mendekati pemilu. Memang anggota itu sudah biasa ke sana, cuma karena ini kepekaan pemilu sehingga timbul seperti itu (keberatan dari PDIP Jabar)," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo dalam keterangannya, Jumat (24/11/2023).

Ibrahim mengungkap, sebelum memasuki tahapan Pemilu, kedatang anggota intel ke kantor partai selama ini tidak pernah dipermasalahkan. Biasanya, ucap Ibrahim, kunjungan ke kantor partai politik itu dilakukan sebagai koordinasi jika ada kegiatan yang membutuhkan pengamanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya untuk melakukan pemantauan Kamtibmas saja. Dalam kondisi rutin tanpa pemilu, anggota Intel itu sudah biasa mendatangi partai-partai juga," katanya.

Selain PDIP, Ibrahim menyebut sejumlah kantor partai lain juga dikunjungi anggota Intel sejak 16 Juni 2023. Mulai dari kantor PKB, Gerindra, Golkar, Nasdem, Partai Buruh, Partai Gelora, PKS, PKN, Partai Hanura, Partai Garuda, PAN, PBB, Partai Demokrat, PSI, Perindo, PPP hingga Partai Umat.

ADVERTISEMENT

"Tujuan kunjungan tersebut sudah biasa dilakukan sebelum Pemilu, guna melakukan pemantauan sebagai bagian dari tugas untuk menjaga Kamtibmas," terangnya.

Di masa pemilu ini, kata dia, beberapa anggota juga ada yang ditugaskan menjaga kantor KPU dan Bawaslu. Sedangkan kantor parpol sifatnya hanya pemantauan.

"Kalau KPU dan Bawaslu dijaga, kalau kantor pantai-pantai itu hanya dipantau saja, karena bagaimana pun segala yang terkait pemilu dan masalah kegiatan dan orang, itu bagian dari operasi Mantap Brata, konsenya hanya untuk kepentingan pengamanan, dalam kondisi itu kita juga berlaku adil, tidak hanya satu partai saja dan anggota berlaku netral," ucapnya.

"Kita mohon maaf jika ada yang tidak berkenan dengan hal tersebut karena pada prinsipnya anggota Polri dalam melakukan tugas untuk kepentingan harkamtibmas." ujar Ibrahim.

"Pada prinsipnya Polisi harus netral, aturannya sudah jelas dan sanksi hukumannya juga sudah jelas terhadap Polisi yang tidak netral," pungkasnya.

Sekedar diketahui, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengimbau kepada seluruh Ketua DPC di 27 Kabupaten dan Kota untuk memperketat pengamanan dan pengawasan di kantor atau sekretariat partai. Hal tersebut ia katakan usai adanya lima anggota Ditintelkam Polda Jabar yang mendatangi kantor DPD PDI Perjuangan Jabar di Kota Bandung.

"Kami sampaikan ke seluruh DPC termasuk satgas yang ada di DPD, intinya siapapun orangnya harus mempunyai tujuan yang jelas (jika mendatangi kantor PDIP). Mau ketemu siapa, keperluannya apa, termasuk anggota polri. Saya sudah intruksikan ke seluruh ketua DPC di Jabar," ujar Ono dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11/2023).

Kemudian, Ono begitu menyayangkan kejadian yang terjadi di kantor DPD PDIP Jabar itu. Baginya, isu netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI-Polri saat ini tengah menjadi pembahasan di level nasional. Terlebih di Jawa Barat sendiri, pemerintah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan partai politik telah mendeklarasikan Jabar Anteng (aman, netral dan tenang) demi terciptanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang sehat serta adil.

"Harusnya hal ini (polisi masuk ke kantor partai) tidak terjadi. Terlebih netralitas tni-polri yang saat ini (sedang) menjadi pembahasan secara nasional. Harusnya bisa menjaga itu, apalagi Jabar telah deklarasi pemilu anteng," lanjutnya.

Kedatangan personel Polri itu terungkap lantaran adanya surat keberatan PDI Perjuangan Jabar ke Polda Jawa Barat yang beredar di kalangan awak media. Di dalam surat, Ono menyampaikan jika sekretariat partai berlambang moncong putih itu didatangi anggota Direktorat Intelkam Polda Jabar dengan tujuan patroli. Dalam surat bernomor 2939/EX/DPD-26/XI/2023 itu tercantum kronologis kedatangan para personel kepolisian ke DPD PDI Perjuangan Jabar.

Lalu, sekitar pukul 09.00 WIB, lima anggota polisi datang ke DPD PDI Perjuangan Jabar. Saat ditanya maksud kehadiran, mereka tidak menjelaskan secara detail. Dan pihaknya pun tidak menerima pemberitahuan mengenai kunjungan personel kepolisian. Kemudian, sekitar pukul 10.00 WIB, Ono Surono tiba di tempat tersebut dan sempat bertanya maksud kedatangan para anggota polisi tersebut. Agar lebih jelas, Ono mengajak beberapa personel polisi tersebut masuk ke ruangannya.

"Ketua DPD Partai masuk ke kantor dan mendapati lima personel yang sedang duduk di ruang tunggu dan menanyakan keperluan serta dijawab oleh lima personil anggota Ditintelkam Polda Jabar bahwa mereka sedang melaksanakan patroli," kutip isi surat yang diterima media.

Di dalam ruangan, Ono sempat menjelaskan mengenai Surat Telegram Kapolri bernomor STR/1124/XI/OPS 1.1.1/2023 tertanggal 3 November 2023. Dan dalam telegram tersebut, tertera soal larangan bagi anggota polri untuk tidak memasuki ke rumah pemenangan atau kantor partai politik. Namun, ketiga personel polisi yang berada di dalam mengaku tak mengetahui perihal surat telegram itu. Tak lama mereka pamit dan diantar langsung olehnya. Dari kejadian ini, PDI Perjuangan Jabar melayangkan keberatan ke Polda Jabar.




(ral/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads