Berbagai peristiwa di Jawa Barat tersaji dalam bingkai berita di detikJabar, rusaknya puluhan rumah warga di Sumedang akibat puting beliung, hingga 4 warga asing asal Bangladesh diamankan polisi di Sukabumi.
Berikut ringkasan pemberitaan yang di susun tim detikJabar dalam Jabar hari ini.
1. Puluhan Rumah di Sumedang Diterjang Puting Beliung
Puluhan rumah di Desa Cijeruk, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang rusak usai diterjang angin puting beliung disertai hujan petir pada Jumat (24/11/2023) siang. Kerusakan rata-rata menimpa bagian atapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar di lokasi sekitar pukul 14.45 WIB, Sejumlah warga tampak masih membetulkan genting rumahnya. Salah satu rumah dengan kerusakan parah yakni rumah milik Rika Kartini (64).
Atap rumahnya yang berbahan asbes hampir tersapu seluruhnya, hanya menyisakan sedikit di bagian atap kamar dan atap dapur. Tak hanya itu, alat elektronik seperti televisi dan kulkasnya pun turut rusak akibat tertimpa material asbes yang berjatuhan.
"Pas kejadian saya tidak tahu karena saya sedang berada di warung ubi, namun ada salah seorang warga yang ngasih tahu dan menyuruh saya pulang katanya rumah saya habis diterjang angin," ungkap Rika yang diketahui salah satu pedang ubi Cilembu di kawasan Cadas Pangeran.
Beruntung saat kejadian, rumah Rika sendiri sedang tidak ada orang. "Di rumah alhamdulillahnya sedang tidak ada orang, rumah posisi terkunci karena anak saya sedang di Bandung," ujar Rika yang hanya tinggal bersama seorang anaknya.
Saat ini, kondisi rumahnya masih porak-poranda oleh reruntuhan asbes dan basah oleh air hujan. Ia pun terpaksa harus mengungsi untuk sementara waktu sambil menunggu rumahnya dapat diperbaiki.
"Saya juga bingung mau tinggal di mana dulu tapi kemungkinan ikut dulu ke rumah tetangga," terangnya.
Ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikan atap rumahnya yang rusak parah.
2. Empat Warga Bangladesh Diamankan Polisi
Empat orang warga negara asing (WNA) asal Bangladesh kocar-kacir saat dikejar polisi di Sukabumi. Keempat WNA tersebut diduga korban people smuggling atau penyelundupan orang.
Keempatnya dikejar-kejar di kebun singkong milik warga di Kampung Katapang Condong, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (23/11).
Pasangan suami istri Keyet dan Suta jadi saksi pengejaran itu. Setelah dikejar-kejar, WNA tersebut diamankan oleh kepolisian dari Polres Sukabumi.
"Sekitar jam 02.00 WIB, dini hari ditangkapnya di sini, dikejar-kejar polisi. Itu hari Kamis (23/11). Dia lari dari arah jalan, saya dan suami awalnya mengira dia orang gila karena datang-datang ke kebun langsung buka celana seperti mau BAB," kata Keyet kepada detikJabar, Jumat (24/11/2023).
Pria itu sempat diteriaki orang gila oleh warga. Saat akan mendekat, beberapa petugas kepolisian langsung mengamankan pria tersebut.
"Yang kelihatan di sini satu orang, cuma kalau yang di sana (menunjuk ke arah jalan raya) lari dua orang, udah dapat di sana satu orang, di sini satu orang. Katanya orang seberang, orang Pakistan apa orang mana, apa orang Arab karena wajahnya wajah orang asing," ujar Keyet.
"Saat itu nggak ada orang, hanya saya, bapaknya, Ujang, terus polisi banyakan datang dan langsung dibawa. Pakai pakaian celana pendek, sepatu, kaus. Ciri-cirinya tinggi kurang jelas brewokan, kayak orang Arab-lah gitu. Saya kalau kasusnya nggak tahu. Cuma nanya ke polisi ini mah katanya pelarian, narkoba bukan, bukan itu mah, katanya imigran," Keyet menambahkan.
Dimintai konfirmasi terpisah, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui Kasat Reskrim AKP Ali Jupri membenarkan soal penangkapan tersebut. Ali mengatakan mereka adalah korban people smuggling atau perdagangan orang.
"Kelompok orang asing ini diperkirakan hendak berangkat ke Australia melalui jalur Palabuhanratu. Modus operandi melibatkan agen atau sponsor berinisial H, warga negara Bangladesh. Keempat korban, MA, MU, MMR, dan MS, telah membayar sejumlah uang untuk diantar ke Australia dengan tujuan bekerja di perkebunan buah dan sayuran," jelas Ali.
3. Pria Cirebon Culik-Cabuli Bayi 4 Bulan
Perbuatan yang dilakukan pria Cirebon berinisial AMR (40) sungguh bejat. Gara-gara cintanya ditolak, dia nekat berbuat tak senonoh kepada bayi laki-laki 4 bulan milik pujaan hatinya.
Peristiwa ini terjadi pada Kamis (23/11) dini hari sekitar pukul pukul 03.00 WIB. AMR nekat menculik sang bayi lalu melakukan pencabulan dan meninggalkan bayi tergeletak beralas kardus tanpa pakaian di sebuah kebun yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumah korban.
Pelaku sudah ditangkap usai polisi menerima laporan. Pelaku diketahui masih warga di sekitar kediaman korban. Kasus ini pun terungkap berdasarkan hasil visum dan pengakuan dari pelaku.
"Laporan awalnya adalah diduga adanya bayi hilang, penculikan tapi kemudian ditemukan. Setelah kita melakukan pemeriksaan, utamanya adalah terkait kondisi fisik bayi, ada beberapa luka yang memang berdasarkan hasil pemeriksaan visum," kata Kapolresta Cirebon Kombes Arif Budiman di Mapolresta Cirebon, Jumat (24/11/2023).
"Kemudian berdasarkan pendalaman terhadap tersangka, yang bersangkutan memang mengakui telah melakukan penculikan atau mengambil dan kemudian melakukan pencabulan terhadap korban," tambah Arif.
Arif menyebut, sebelum melakukan aksi penculikan dan perbuatan tak senonoh, pelaku AMR awalnya mendatangi rumah korban. Pelaku kemudian membuka salah satu jendela yang ada di rumah korban dengan menggunakan sebuah kayu.
"Setelah berhasil membuka jendela, pelaku kemudian mengambil bayi tersebut dan membawanya ke sebuah ladang atau pekarangan," kata Arif
Di lokasi itu lah pelaku kemudian melakukan aksi tak senonohnya terhadap bayi tersebut. Setelahnya, pelaku kemudian pergi dan meninggalkan bayi tersebut di lokasi kejadian.
4. Siswa SMA di Bandung Tewas dalam Perjalanan ke Sekolah
Pria yang merupakan pelajar inisial DO (16) meninggal dunia usai mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Siliwangi, Kampung Manggahang, Kecamatan Baleendah, Jumat (24/11/2023). Peristiwa tersebut terjadi saat ia akan berangkat sekolah.
"Iya benar. Kejadian pukul 07.20 WIB di Jalan Siliwangi, Baleendah," ujar Kasat Lantas Polresta Bandung Kompol Mangku Anom, kepada detikJabar, Jumat (24/11/2023).
Anom mengungkapkan peristiwa tersebut bermula saat pelajar tersebut mengendarai kendaraannya dari Baleendah menuju Ciparay. DO lalu mencoba mendahului kendaraan bus yang ada di depannya.
"Sepeda motor Vario (DO) menabrak bagian belakang sepeda motor Mio yang melaju searah di depannya yang sama-sama mendahului kendaraan bus tersebut," katanya.
Kedua motor tersebut terjatuh ke arah kanan. Pengendara di depan pelajar tersebut jatuh ke arah kanan dan menabrak mobil minibus dari arah berlawanan.
"Sedangkan untuk pengendara sepeda motor Vario (DO) terjatuh ke arah kiri, terus terjadi perkenaan (terlindas) dengan roda belakang bagian kanan dari kendaraan bus yang sedang didahuluinya tersebut," jelasnya.
Akibat peristiwa itu, DO langsung meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara pengendara satu lagi hanya mengalami luka ringan.
"Akibat dari kecelakaan tersebut pengendara sepeda motor Vario meninggal dunia di TKP. Sedangkan pengendara sepeda motor Mio mengalami luka luka dan keduanya di bawa ke RSUD Al-Ihsan Baleendah," pungkasnya.
5. Gadis 15 Tahun Sukabumi yang Hilang Akhirnya Ditemukan
Marcel, gadis berusia 15 tahun yang hilang usai dijemput pengendara motor sport warna hijau, akhirnya ditemukan. Siswi kelas IX SMP itu dijemput polisi dan orang tuanya di sebuah pangkas rambut di kawasan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Kabar diterima detikJabar, Marcel ditemukan sekitar pukul 23.30 WIB pada Rabu (22/22/2023) setelah polisi mendapat kabar dari teman MC berinisial NN.
"Alhamdulillah sudah pulang, namun kondisinya masih syok. Ditemukan sekitar pukul 23.30 WIB pada Rabu kemarin, sampai sekarang anaknya masih mengurung diri di kamar, masih syok," kata RD (47), ayah korban kepada detikJabar, Jumat (24/11/2023).
RD juga membenarkan, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi yang bergerak bersama keluarga saat penjemputan.
"MC ditemukan di wilayah Kecamatan Cibadak, setelah ada kontak melalui chat media sosial ke salah satu temannya. Setelah mengetahui keberadaan MC saksi langsung menghubungi saya dan pihak kepolisian. Korban berada di Jalan Raya Surya Kencana Cibadak, di salah satu kios pangkas rambut," ujar RD.
"Kondisi waktu itu, menangis setelah bertemu teman-temannya, MC shock dan pingsan saat dibawa pulang oleh keluarga. Dari teman-temannya MC hanya menyebutkan bahwa ia kabur dari Bekasi, tapi MC belum menjelaskan secara detail," sambungnya.
RD memberikan apresiasinya kepada jajaran Polres Sukabumi dan juga teman-teman korban yang telah ikut membantu.
"Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian Polres Sukabumi, Polsek Nagrak dan juga kepada teman MC (Marcel) yang telah membantu. Saat ini, kondisi anak saya masih syok, kami belum tahu apa yang sebenarnya terjadi, jadi masalah ini kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengungkapnya," tutup RD.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui Kasat Reskrim Ali Jupri dan Kanit PPA Aipda Lukmanul Hakim membenarkan informasi soal kepulangan MC. "Dari awal kami terus melakukan komunikasi dengan saksi NN dan orang tua korban, hingga korban bisa ditemukan dan berkumpul kembali dengan keluarganya," ujar Ali.
(sya/sud)