Kabar Terbaru Ratusan Calon Jemaah Umrah Sukabumi yang Gagal Berangkat

Kabar Terbaru Ratusan Calon Jemaah Umrah Sukabumi yang Gagal Berangkat

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 23 Nov 2023 17:58 WIB
Momen pelepasan jemaah umrah yang sempat batal.
Momen pelepasan jemaah umrah yang sempat batal. Foto: Istimewa
Sukabumi -

Beberapa waktu lalu publik digegerkan dengan kabar 120 orang calon jemaah umrah di Sukabumi yang terpaksa batal berangkat. Mereka diturunkan dari bus saat dalam perjalanan ke bandara.

Peristiwa itu tepatnya terjadi pada Selasa (31/10/2023) lalu di salah satu perusahaan travel yang berlokasi di Jalan RA Kosasih, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Lama tak terdengar kabar, hari ini, Kamis (23/11/2023) sebanyak 36 jemaah umrah diberangkatkan ke tanah suci oleh perusahaan travel lain.

Komisaris PT Mekah Tur Indonesia Habib Mulki mengatakan, pihaknya membantu perusahaan travel yang terlibat masalah gagal berangkat umrah. Ke depan, sisa calon jemaah akan diberangkatkan secara bertahap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah hari ini dari 120 jemaah yang gagal berangkat mungkin secara bertahap kita coba carikan solusi, hari ini kita berangkatkan sekitar 36 orang," kata Habib Mulki kepada detikJabar di kantornya, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Kamis (23/11/2023).

Dia mengatakan, secara administrasi para calon jemaah umrah itu tetap berada di bawah perusahaan travel sebelumnya. Hanya saja, PT Mekah Tur Indonesia membantu dalam segi pemberangkatan, pengurusan visa dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

"Sebenarnya bukan pindah. Jadi hari ini kan PT Caka mungkin dalam keadaan ada musibah, ketika ada musibah orang kan butuh pemulihan. Kita sebagai travel yang sudah lengkap badan hukumnya, kita sudah provider, kita bantu mereka. Yang saya lihat bukan hanya travelnya saja tapi kasihan jemaahnya," ujarnya.

Ke 36 jemaah umrah itu berangkat tanpa biaya tambahan. Pihaknya menggunakan dana talang dari Amitra dan beberapa lagi dari penanggungjawab perusahaan travel.

"Jemaah nggak dibebanin lagi. Kan tadi jemaah diibaratkan korban, kita mencoba kerjasama dengan PT Caka mencari solusi. PT Caka nggak lepas tanggung jawab. Cuma kan kita PT Mekah itu kita sebagai travel yang provider, kita visa punya sendiri," jelasnya.

"(Yang berangkat umrah) ada yang lunas, kebanyakan yang pakai dana talang. Hari ini ada beberapa mengundurkan diri karena menunggu suaminya, ada juga yang dipending," sambungnya.

Beberapa di antara jemaah yang berangkat, kata dia, ada yang masih tidak percaya. Menurutnya, mereka sudah terlanjur kecewa dan saat akan berangkat ke tanah suci ada sedikit kekhawatiran.

"Makanya kan kita lihat kondisi psikologis. Orang malam saja kita sudah beres, sudah siap berangkat ada yang masih bertanya-tanya 'betul pak kita berangkat?' sampai tadi pagi ada yang tidak percaya kalau berangkat, nah itu psikologis, ada yang sampai sakit," ungkapnya.

Kronologi Penipuan Jemaah Umrah di Sukabumi

Direktur Utama PT Mekah Tur Indonesia Adlan Tavtazzanni mewakili perusahaan travel yang bermasalah menambahkan, mulanya ia mendapatkan permintaan bantuan dari pengusaha travel tentang batalnya keberangkatan 120 jemaah. Kemudian, setelah ditelusuri ternyata akar masalah batalnya ratusan jemaah itu diduga dari perusahaan pihak ketiga yang mengurus pemesanan tiket dan visa.

"Setelah itu kami selidiki ternyata ada beberapa bukti transferan yang disampaikan ke salah satu perusahaan di Jakarta. Intinya Pak Cecep (Dirut PT Caka) itu tertipu, kebetulan perusahaan yang di sana bukan provider dan tidak ada izinnya," kata Adlan.

"Sampai kita sudah klarifikasi ke Air Asia karena itu pakai tiket Air Asia. Ternyata yang di transfer itu hanya sebagian yang disetorkan, tapi itu kan tidak rasional karena biasanya bukan entri tiket dulu tapi visanya yang harus ada dulu. Ini kan biasanya travel tidak berani melakukan itu. Masa visa belum ada tapi sudah tiketnya kan ini tidak normal menurut saya," sambungnya.

Lebih lanjut, dari total uang jemaah umrah yang sudah masuk pembayaran sebesar Rp1,3 miliar hanya Rp600 juta yang disetorkan oleh oknum perusahaan provider kepada jasa layanan akomodasi umrah. Menurutnya, perusahaan travel asal Sukabumi itu menjadi korban penipuan.

"Jadi ini memang sudah direncanakan sepertinya yang dibilang pihak ketiga. Untuk tiketnya ternyata tidak disetorkan ke Air Asia. Dari Rp1,3 miliar itu yang disetorkan hanya kurang lebih Rp600 juta," ungkapnya.

Dia juga menepis dugaan keuntungan dari pembayaran umrah dipakai oleh PT Caka. "Saya hitung nggak besar-besar amat keuntungan cuman Rp600-Rp700 satu pax. Dan itu sudah disetorkan karena rencana dia beli all in (visa, hotel) ternyata itu tidak dilakukan sama pihak ketiga ini," tambahnya.

PT Mekah Tur Indonesia berencana akan mendampingi perusahaan PT Caka untuk melaporkan dugaan penipuan salah satu perusahaan asal Jakarta ke aparat berwajib.

"Korban kebanyakan 95 persen Kabupaten Sukabumi. Pak Cecep sekarang ikut ke bandara untuk antarkan jemaah yang 36 ini, nanti didampingi untuk membuat LP (laporan polisi). Ini sudah terang dia tertipu lah," katanya.

"Kita juga ikut membantu untuk melaporkan persoalan ini, karena PT Caka ini korban bukan pelaku dengan bukti transfer salah satu perusahaan yang ada di Jakarta," tutup Adlan.

Sementara itu, Direktur PT CAKA Cecep Hermansyah membenarkan, jika keberangkatan para calon jemaah umrah bekerja sama dengan PT Mekah Tur Indonesia. Sementara itu, keberangkatan jemaah lainnya akan diusahakan pada November ini.

"Nah karena hasil koordinasi dibantu sama PT Mekah Tur juga secara keseluruhan dan sedang diatur jadwalnya. Insyallah di bulan November ini diusahakan dan dimaksimalkan, cuman kita mengikuti jadwalnya dari Mekah Tur karena kan memang sekarang di-handle sama beliau," kata Cecep.

(sud/sud)


Hide Ads