251 Desa di Sumedang Jadi Lokus KKN Gotong Royong Membangun Desa

251 Desa di Sumedang Jadi Lokus KKN Gotong Royong Membangun Desa

Nur Azis - detikJabar
Selasa, 21 Nov 2023 01:45 WIB
Pj Bupati Sumedang Herman Sumedang bersama pihak Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 4 saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Negara (GN), Sumedang, Senin (20/11/2023).
Pj Bupati Sumedang Herman Sumedang bersama pihak Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 4 saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Negara (GN), Sumedang, Senin (20/11/2023). Foto: Nur Azis/detikJabar
Sumedang -

Sebanyak 251 desa di Kabupaten Sumedang akan dijadikan lokus kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) tematik tahap kedua bertajuk Gotong Royong Membangun Desa pada 2024.

Program tersebut hasil kerja sama antara Pemda Kabupaten Sumedang bersama Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 4 dan lembaga atau institusi lainnya.

Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman menjelaskan, program KKN tersebut merupakan kelanjutan dari program serupa yang saat ini sedang berlangsung dari mulai 25 September 2023 hingga 25 Januari 2024. Program itu sebelumnya diikuti oleh 258 mahasiswa dari 48 perguruan tinggi di 26 desa dan 26 kecamatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi di 2023 ini di 26 desa dulu dan sifatnya piloting dan pada 2024 putaran kedua nanti, sebanyak 251 desa sisanya, semua desa, semua kelurahan itu akan menjadi lokus dari KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa," ungkap Herman kepada wartawan seusai rapat bersama pihakLLDikti Wilayah 4 di Gedung Negara (GN),Sumedang, Senin (20/11/2023) sore.

Herman mengklaim bahwa program KKN tematik yang dicanangkan Pemda Kabupaten Sumedang bersama lembaga dan institusi lainnya merupakan yang pertama atau pionir di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Uniknya, kerja sama KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa ini, belum pernah ada sebelumnya di republik ini dan ini baru dimulai di Sumedang yang bekerja sama dengan LLDikti Wilayah 4," ujarnya.

Program KKN tematik yang dicanangkan menerapkan pola kerja sama dengan skema gotong royong.

"Jadi ada iuran, ada iuran dari perguruan tinggi dan ada iuran dari Pemda Sumedang, semisal untuk living cost (biaya tinggal), itu kami berbagi, biaya tinggal untuk rumah itu dari Pemda yang bekerja sama dengan desa-desa. Sementara untuk biaya makan minumnya itu dari perguruan tinggi," paparnya.

Program KKN Tematik Gotong Royong Membangun Desa pun akan melibatkan sektor private atau swasta seperti salah satunya Bank BJB dalam program one village, one product (satu desa melahirkan satu produk).

"Bank BJB memberikan stimulus untuk satu desa sebesar 10 juta (rupiah) untuk one village, one product dan nanti juga insyaallah akan melibatkan Indosat, Telkom dan beberapa sektor privat lainnya," tuturnya.

Menurut Herman, salah satu kelebihan dari KKN tematik yang dicanangkan di Sumedang yakni memiliki tujuan jelas dengan tiga indikator kinerja utama. Yakni, penanganan kemiskinan, penanganan stunting dan peningkatan daya saing desa.

"Penurunan kemiskinan indikatornya adalah meningkatnya literasi masyarakat miskin. Sementara untuk stunting targetnya zero new stunting atau tidak ada stunting yang baru dan untuk peningkatan daya saing desa, kami berharap ada satu produk dari tiap satu desa," paparnya.

Kegiatan KKN tematik itu pun nantinya akan dibantu sejumlah elemen lain seperti Forkopimda dan Forkopimcam.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads