Koala yang Bisa Jadi 'Penghancur'

Kabar Internasional

Koala yang Bisa Jadi 'Penghancur'

Tim detikInet - detikJabar
Senin, 20 Nov 2023 03:00 WIB
SYDNEY, AUSTRALIA - MARCH 02: Koala joey Humphrey is comforted by mother Willow at Taronga Zoo on March 02, 2021 in Sydney, Australia. Eight-month-old Humphrey is the first koala joey born at Taronga Zoo in over a year, and only recently emerged from his mother Willows pouch. Koala joeys stay in their mothers pouch for up to 6 months and it is only from around that age that they begin to emerge and attach themselves to their mothers back. (Photo by Lisa Maree Williams/Getty Images)
Koala. (Foto: Getty Images/Lisa Maree Williams)
Jakarta -

Koala sudah melekat di benak banyak orang sebagai hewan yang imut. Sehingga, mayoritas tak akan menyangka jika ternyata koala bisa menjadi hewan 'penghancur'.

Namun, koala menjadi hewan 'penghancur' jelas bukan tanpa sebab. Lantas, apa penyebabnya dan seperti apa kehancuran yang ditimbulkannya?

Dikutip detikInet dari Yahoo News belum lama ini, perusakan hutan terjadi di dekat Great Ocean Road, Kota Victoria, Australia. Hutan kecil milik pribadi itu kini tak lagi indah dipandang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Myroniuk, seorang ahli zoologi konservasi Australia, adalah pemilik dari hutan itu. Area itu dibeli sekitar 20 tahun lalu dengan tujuan sebagai tempat rekreasi alam.

Namun, kini kawasan hutan yang ditumbuhi tumbuhan manna gum itu telah hancur. Pohonnya mati dengan ranting-ranting putih.

ADVERTISEMENT

Myroniuk mencoba untuk mencari tahu siapa pelaku dari kerusakan hutan. Setelah mengumpulkan keberanian, ia menemukan bahwa koala-koala yang ada di sanalah pelakunya.

Hewan endemik Australia itu memakan pohon-pohon muda yang sedang tumbuh. Habitat hutan itu pun rusak.

"Pepohonan itu bukan cuma mendukung kehidupan koala, tapi juga burung dan mamalia lainnya. Jadi yang kami lihat adalah kerugian lingkungan," kata dia.

Meski begitu, Myroniuk tak ingin menyalahkan koala-koala itu. Ia berpendapat bahwa kesalahan berasal dari ketidakmampuan pemerintah untuk mengelola habitat koala.

Apalagi, permintaan turis untuk melihat koala di alam liar semakin besar.

"Kelimpahan koala yang berlebihan merupakan masalah jangka panjang yang sulit. Kecintaan mereka pada manna gum membuat mereka enggan untuk mengubah sumber makanan. Hal ini didukung oleh kondisi iklim dan tidak adanya predator," ujar Departemen Lingkungan Hidup Victoria (DEECA).

Program pengelolaan koala di barat daya Victoria telah mencapai tahap yang cukup ketat. Di sana, koala-koala yang merusak properti akan disuntik mati.

"Ketika mereka berkeliaran di sekitar taman nasional atau hutan negara, koala mampu membuat pohon-pohon jadi gundul. Pihak berwenang kemudian mensurvei hutan itu dan melakukan suntik mati pada koala itu," kata dia.

Artikel ini telah tayang di detikTravel dengan judul Dikira Cupu Ternyata Suhu, Koala Mampu Hancurkan Hutan

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads