.webp)
"Kami dari ITB belum tahu. Kami masih menelusuri betul nggak anak ITB," kata Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto saat dikonfirmasi, Jumat (17/11/2023).
Naomi menuturkan, saat ini ITB masih menunggu proses proses hukum yang sedang dijalankan oleh kepolisian. ITB kata dia baru akan mengambil sikap setelah proses hukum itu selesai dilakukan.
"Jadi menunggu namanya dulu, kesalahannya apa, pasti yang bersangkutan diproses oleh polisi dulu. Harus ada proses hukum yang tetap dulu, kami nggak mau gegabah, jadi nunggu datanya dengan jelas," ungkapnya.
"Polda Lampung belum ada surat pemberitahuan. Kami sedang nunggu juga," sambungnya.
Meski begitu, Naomi memastikan ITB memiliki aturan akademik yang jelas harus ditaati oleh seluruh mahasiswa. Dalam aturan akademik itulah ITB nantinya akan menentukan sikap terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran.
"Dari ITB ada yang namanya peraturan akademik, jadi ada semacam komite etik di pendidikan, nanti diperiksa dahulu oleh komitenya, dilihat dari melanggar peraturan akademik yang mana," pungkasnya.
Untuk diketahui, Polda Lampung mengungkap kasus joki tes CPNS Kejaksaan. Dari pengungkapan itu, satu pelaku yakni RDS (20) berhasil diamankan. Selain RDS, polisi mengungkap ada tiga pelaku lainnya yang saat ini masih dalam pencarian.
"Mereka adalah tim sebetulnya, namun demikian kemarin ketika ini mencuat tiga lainnya melarikan diri. Saat ini petugas kami sedang melakukan pengejaran kepada ketiga orang yang terduga menjadi tim dari RDS," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik seperti dikutip dari detikSumbagsel.
Ditanya apakah ketiga yang melarikan diri merupakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Umi membenarkannya. Ketiganya sama-sama mahasiswa dari kampus tersebut.
"Iya, sama dengan RDS (mahasiswa ITB)," tuturnya. (bba/mso)
