Konglomerat AS Galang Dana Bikin Propaganda Jelekkan Hamas

Kabar Internasional

Konglomerat AS Galang Dana Bikin Propaganda Jelekkan Hamas

Tim detikFinance - detikJabar
Kamis, 16 Nov 2023 13:00 WIB
Israel Klaim Gelar Operasi Tetap Sasaran Memburu Hamas di RS Al-Shifa
Israel Klaim Gelar "Operasi Tetap Sasaran" Memburu Hamas di RS Al-Shifa (Foto: DW (News))
Bandung -

Perang militer Israel melawan Hamas di Jalur Gaza membuat banyak pihak bergerak. Di antara mereka ada yang mengecam aksi brutal Israel, tetapi ada juga yang mendukung langkah Zionis.

Dikutip dari detikFinance, seorang crazy rich sekaligus konglomerat real estat di Amerika Serikat (AS), Barry Sternlicht, menggalang dukungan untuk kampanye pro Israel. Dukungan itu diarahkan kepada media-media yang mendukung Israel untuk menyebarkan berita buruk soal kelompok Hamas Palestina.

Melansir laporan Al Jazeera yang bersumber dari situs berita Semafor, Senin (13/11/2023), kampanye untuk mendukung media pro Israel disebut-sebut sebagai gerakan 'Facts for Peace'. Saat ini gerakan itu sedang mencari sumbangan jutaan dolar dari puluhan konglomerat dunia di bidang media, keuangan dan teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lebih dari 50 orang sedang didekati, termasuk mantan CEO Google Eric Schmidt, CEO Dell Michael Dell dan pemodal Michael Milken. Mereka memiliki kekayaan bersih gabungan sekitar $500 miliar," tulis Semafor sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

Sementara itu Barry Sternlicht mengatakan kampanye ini akan membantu Israel menjadi yang terdepan ketika dunia bereaksi terhadap serangan intensif Israel di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

"Opini publik pasti akan berubah karena adegan, nyata atau dibuat-buat oleh Hamas, mengenai penderitaan warga sipil Palestina pasti akan mengikis empati (Israel) saat ini di komunitas dunia", ungkap Sternlicht dalam sebuah email yang meminta kontribusi dari para konglomerat dunia.

Dorongan media masa yang diinisiasi Sternlicht bertujuan untuk mencap Hamas sebagai organisasi teroris yang bukan hanya musuh Israel, tetapi juga musuh Amerika Serikat. Ia bertujuan untuk mengumpulkan US$ 50 juta atau Rp 784 miliar (kurs Rp 15.680/dolar AS) dari sumbangan pribadi, yang dipadukan dengan sumbangan dari badan amal Yahudi.

Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi 'teroris' oleh AS dan Uni Eropa karena perlawanan bersenjatanya terhadap pendudukan Israel.

Tidak jelas sudah sejauh mana dana sumbangan yang mereka kumpulkan, namun dikatakan kampanye tersebut telah mengumpulkan setidaknya beberapa juta dolar. Informasi ini menurut laporan Semaforn yang mengutip sumber yang mengetahui masalah ini.

Di luar itu AS adalah sekutu global terkuat Israel, yang memberikan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya dan dukungan diplomatik yang kuat. Meskipun krisis kemanusiaan meningkat di Gaza, pemerintah AS terus menolak seruan global untuk melakukan gencatan senjata.

Bahkan Washington mengaku tidak akan memberikan 'garis merah' atau larangan kepada Israel dalam perang tersebut. Kemudian pada 2 November lalu Kongres AS juga telah mengesahkan paket bantuan militer darurat senilai US$ 14,3 miliar untuk Israel.

Artikel ini telah tayang di detikFinance dengan judul Orang Kaya Ramai-ramai Galang Dana untuk Israel, Ini Penggeraknya

(yum/yum)


Hide Ads