2 Macan Tutul yang Terekam Kamera di Gunung Ciremai Diduga Jantan

Kabupaten Kuningan

2 Macan Tutul yang Terekam Kamera di Gunung Ciremai Diduga Jantan

Mohamad Taufik - detikJabar
Kamis, 16 Nov 2023 12:00 WIB
Penampakan macan tutul Jawa di Gunung Ciremai.
Penampakan macan tutul Jawa di Gunung Ciremai. (Foto: Mohamad Taufik/detikJabar)
Kuningan -

Koordinator tim pemantau Macan Tutul Jawa (Panthera Pardus Melas) Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Dwi Suryana menyebutkan dua dari tiga individu macan tutul baru yang terekam kamera trap berjenis kelamin jantan. Sedangkan satu individu belum teridentifikasi jantan atau betina.

"Dua individu macan tutul dipastikan berjenis kelamin jantan karena terlihat jelas di rekaman saat dia berjalan membelakangi kamera. Sedangkan satu individu lainnya unsex karena posisinya yang sulit diidentifikasi. Begitu juga usianya, belum bisa kami prediksi," ungkap Dwi kepada detikJabar, Rabu (15/11/2023).

Dwi mengatakan dari hasil pemantauan, Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai tersebut kini tengah dalam penelitian. Saat ini pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan tentang keberadaan macan tutul individu baru itu.

"Dalam proses analisa tersebut tidak hanya bicara tentang data macan tutulnya, namun juga bicara tentang satwa mangsanya. Dari hasil analisa ini nantinya kita perlu justifikasi oleh tim ahli, baru kemudian kita publish ke media," ungkap Dwi.

Dalam proses kegiatan pemantauan Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai tersebut, Dwi mengatakan memakan waktu cukup lama yakni sekitar enam bulan. Sebanyak 36 kamera trap telah dipasang di 18 lokasi yang diyakini menjadi home range atau wilayah jelajah kucing besar tersebut.

"Saat menyusun desain survei, salah satu pertimbangan kami dalam menentukan lokasi pemantauan macan tutul Ciremai adalah informasi perjumpaan oleh masyarakat setempat. Yang kedua perjumpaan tidak langsung, dimana macan tutul Jawa selalu meninggalkan jejak kaki atau cakaran di pohon dan tanah atau fesesnya. Atas informasi tersebut baru kami melakukan pemasangan kamera di titik-titik tersebut," ungkap Dwi.

Tim pemantau Macan Tutul Jawa yang beranggotakan delapan orang, kata Dwi, bekerja secara intensif selama enam bulan sejak bulan Maret 2023 hingga Oktober 2023. Banyak tantangan yang dihadapi timnya dalam melaksanakan penelitian keberadaan satwa kunci Gunung Ciremai Macan Tutul Jawa yang keberadaannya semakin terancam ini.

"Kami harus naik turun gunung untuk memasang kamera trap sebanyak 36 unit di 18 lokasi pemantauan di kawasan Ciremai baik yang ada di wilayah Kabupaten Kuningan dan Majalengka. Setelah tiga bulan pemasangan, kami lakukan pemeriksaan kondisi kamera dan penggantian memori card untuk antisipasi kemungkinan rusak atau data terhapus," ujarnya.

"Pemasangan kamera ini kita lakukan dua tahap, pertama kita pasang di bulan Maret hingga Juni. Di tahap pertama ini kami merekam keberadaan Slamet Ramadan dalam kondisi sehat dan salah satu individu baru. Kemudian pemasangan kamera tahap dua hingga Oktober kita temukan dua individu baru lainnya," papar Dwi.

(iqk/iqk)


Hide Ads