Suasana Cafe Baraja yang terletak di Jalan Kedrunan, No 11, Kota Cirebon cukup ramai, hari itu Baraja Cafe kedatangan teman-teman dari Yayasan Pancaran Kasih Grage. Di dalam bar terlihat seorang barista berusia 20 tahun memakai apron dengan logo Baraja dan gambar bahasa isyarat sedang sibuk mempersiapkan pesanan.
"Ia ini Rio Ferdinand dia berasal dari sekolah kami," ujar Dita Handayani (61) Ketua Yayasan Pancaran Kasih Grage yang menjadi penaung SLB tempat Rio pernah belajar, Rabu 15/11/2023.
Menurut Dita Handayani kenapa ide barista difabel ini muncul karena ia melihat banyaknya kafe yang ada di Cirebon, lalu munculah ide untuk membuktikan bahwa difabel pun bisa menjadi barista. Ide itu pun ia bicarakan dengan pemilik Baraja cafe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan alhamdulillah mendapatkan respon yang sangat positif," tutur Dita.
"Inikan hal baru, kebanyakan difabel kan belajarnya tata boga ,jahit atau makeup, jadi ini suatu hal yang luar biasa jika difabel jadi barista," katanya menambahkan.
Owner Baraja Cafe Fauzi Heiqmeuh mengatakan, kafe dengan barista difabel ini merupakan bentuk kolaborasi antara kafenya dengan SLB Pancaran Kasih.
"Karena kedua belah pihak memiliki kesamaan visi dan misi" ujar pria yang akrab disapa Oji tersebut.
Bahkan ia juga berharap teman difabel dapat membuktikan bahwa mereka juga sama seperti kita yang normal yang bisa mengikuti kompetisi nasional maupun internasional," katanya menambahkan.
![]() |
Ia pun ingin membuktikan bahwa orang-orang berkebutuhan khusus pun memiliki kemampuan, apalagi menjadi barista memerlukan kejelian dan kemampuan khusus yang tak semua orang bisa memilikinya.
"Dan alhamdulillah setelah diberikan pelatihan Rio bisa memiliki keahlian barista tersebut," ujar Dita.
Sementara itu, Rio mengaku senang bisa bekerja sebagai barista di Baraja Coffee. Hal itu, ia ungkapkan dengan menggunakan bahasa isyarat.
"Rio sangat senang bisa bekerja disini" ujar Rio, Rabu 15/11/2023.
Walaupun memiliki kendala komunikasi karena sulit mendengar dan berbicara tetapi Rio tetap semangat untuk terus bekerja. Ia mengatakan bahwa motivasinya bekerja sebagai barista adalah agar teman difabel yang lain juga termotivasi bisa belajar dan bekerja seperti dirinya.
"Biar temen-temen tuli juga bisa belajar dan bekerja," tutur Rio menggunakan bahasa isyarat.
Rio juga menyampaikan kepada teman-teman difabel untuk terus tetap semangat.
"Harus tetap semangat" ujar Rio.
(yum/yum)