Kota Bandung 100% ODF, Tak Ada Lagi Warga yang BAB Sembarangan

Kota Bandung 100% ODF, Tak Ada Lagi Warga yang BAB Sembarangan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Selasa, 14 Nov 2023 10:30 WIB
Penyerahan piagam penghargaan Kota Bandung 100 persen ODF oleh Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin
Penyerahan piagam penghargaan Kota Bandung 100 persen ODF oleh Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin (Foto: Humas Pemkot Bandung)
Bandung - Hari Kesehatan Nasional tahun ini mengusung tema 'Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju'. Kota Bandung yang sedang mengejar predikat Kota Sehat ini akhirnya memperoleh 100 persen Open Defecation Free (ODF).

Seperti diketahui, pada tahun-tahun sebelumnya kota Bandung belum 100 persen ODF atau belum sepenuhnya masyarakat sadar untuk stop buang air besar sembarangan. Namun setelah gencar berbenah, kota Bandung akhirnya mendapat penghargaan ini.

Penghargaan diserahkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin dan diterima oleh Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono di Halaman Gedung Sate pada Senin (13/11/2023) kemarin.

Bambang menyambut positif penghargaan yang didapat Pemkot Bandung. Menurutnya, ini merupakan buah kolaborasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) bersama masyarakat.

"Kami sambut positif dan tentunya kami haturkan terima kasih. Ini merupakan hasil kolaborasi di Pemkot Bandung. Sekali lagi, kita membuktikan dengan kolaborasi kita bisa menghadirkan layanan optimal bagi masyarakat," ujar Bambang.

Ia juga menyebut, strategi Pemkot Bandung dalam upaya peningkatan indeks kesehatan nasional sudah sejalan dengan isu kesehatan nasional.

Seperti kesehatan reproduksi ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, memberdayakan gerakan masyarakat hidup sehat, serta memperkuat sistem kesehatan.

"Isu nasional ini penting untuk kita perhatikan. Dan saya melihat dari RPD Kota Bandung. Strategi kita sejalan dengan isu nasional," ujar Bambang.

Sementara itu Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin berpesan agar seluruh Pemerintah Kota/Kabupaten di Jawa Barat dapat memberikan pelayanan kesehatan yang layak bagi masyarakat. Hal ini disebut sejalan dengan perwujudan visi Indonesia Emas 2045.

"Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Dan negara bertanggung jawab atas pelayanan kesehatan yang layak," ujarnya saat membacakan amanat Menteri Kesehatan.

Ia juga berpesan agar seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat secara serius membangun enam pilar transformasi kesehatan penopang sistem kesehatan Indonesia.

Antara lain: layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, serta teknologi kesehatan.

Sementara itu, 100 persen ODF jadi salah satu tanda buah kerja keras Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung. Lingkungan yang kurang sehat atau kebiasaan BAB sembarangan, jadi salah satu faktor tingginya angka stunting di kota Bandung. Hal ini tentu jadi PR besar.

Theresia Widuri Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Bandung menjelaskan bahwa Dinkes terus bekerja untuk menurunkan angka stunting dengan mewujudkan lingkungan yang sehat.

Dihubungi detikJabar, ia menjelaskan faktor kesehatan masyarakat bermula dari lingkungan. Pencegahan stunting bisa optimal dengan perilaku ODF atau stop BAB sembarangan.

"Menurut teori Bloom, derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi lingkungan dan perilaku. Dua itu menjadi faktor utama selain genetik dan pelayanan kesehatan. Bagaimana mengubah perilaku dan lingkungan punya budaya hidup bersih dan sehat. Berarti perlu edukasi yang banyak agar masyarakat itu tau, mau, dan mampu untuk mengubah perilaku agar lingkungan sehat," katanya.

Setelah diraihnya ODF 100 persen, kini yang jadi fokus Dinkes Kota Bandung adalah monitoring konsistensi agar lingkungan sehat tersebut terus terjaga.

"Contoh salah satunya kemarin kita galakkan ODF yang kini sudah 100%, BAB sembarangan itu juga salah satu penyebab stunting. Upaya Dinkes dan OPD lain kita konsisten lakukan evaluasi dan monitoring untuk kontrol kondisi ODF, penyuluhan, dan pemberdayaan masyarakatnya," tambahnya di akhir percakapan. (aau/yum)



Hide Ads