Ini Penyebab Deretan Kematian Tragis Penyu di Pangandaran

Ini Penyebab Deretan Kematian Tragis Penyu di Pangandaran

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Sabtu, 11 Nov 2023 17:30 WIB
Kolase penyu yang mati di Pangandaran
Kolase penyu yang mati di Pangandaran (Foto: Kolase penyu mati di Pangandaran)
Pangandaran -

Kelompok Cintabahari mencatat kematian penyu di laut Pangandaran sepanjang tahun 2023 sebanyak 8 ekor. Jumlah tersebut merupakan yang tercatat di luar penangkapan liar dan pembunuhan terhadap habitat penyu.

Ketua Kelompok Cintabahari Pangandaran, Ipan Supandi mengatakan telah menguburkan 8 penyu sepanjang tahun 2023 dengan penyebab kematian ulah dari nelayan yang tidak bertanggungjawab terhadap aturan.

"Kami selama 2023 telah menguburkan 8 penyu yang ditemukan mati akibat jaring nelayan yang dilarang, belum lagi yang tidak ditemukan atau dibuang ke laut," kata Ipan kepada detikJabar, Sabtu (11/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana diketahui laut Pangandaran telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi penyu dan lobster lewat putusan Menteri Kelautan No 1 Tahun 2022.

Menurutnya jaring nelayan yang dilarang digunakan merupakan jenis rawe senggol. "Memang udah dilarang kalau rawe itu, tapi kalau jaring biasa gak masalah," katanya.

Ia mengatakan jika penyu sudah kena jaring rawe sulit untuk dilepas, bahkan banyak yang sengaja dipukul. "Saya dapat informasi dari nelayan kalau penyu kena jaring kan susah dilepas, kadang-kadang si penyu dipukul sampai mati," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Resor BKSDA Cagar Alam Pangandaran, Kusnadi mengatakan matinya dua penyu di Legokjawa tidak hanya kena jaring, tetapi faktor cuaca.

"Penyebab matinya penyu bukan hanya karena jaring saja, tetapi faktor cuaca panas. Kalau melihat secara fisik kondisi penyu terlihat sudah tua juga, mungkin juga karena sakit," kata Kusnadi.

Menurutnya, penyu sakit tidak mati di tengah laut tetapi pasti ke tepian pantai. "Kalau indikasi kami bukan hanya kena jaring, tetapi usia dan faktor cuaca," ujarnya.

Sepanjang tahun 2023, menurut Kusnadi, di luar pengawasan BKSDA ada 5 ekor penyu mati selama musim panas. "Penyebab kematian dari laporan kami karena faktor cuaca, iklim yang panas dan menyebabkan penyu sakit hingga mati," katanya.

Kusnadi mengatakan kawasan konservasi penyu yang bermitra dengan BKSDA hanya Pantai Batuhiu dan Cipatujah.

"Kalau kami fokusnya di kawasan status cagar alam di TWA Cagar Alam. Cuman kami juga tetap menantau diluar zona kami, bahwa penyu itu dilindungi lembaga konservasi," ucapnya.

BKSDA Pangandaran meminta agar warga yang menemukan penyu mati terdampar dan sebagainya segera melapor ke BKSDA ataupun di Konservasi Penyu Pantai Batuhiu.

"Kalau misalkan ada penyu mati laporan ke BKSDA ataupun ke lokasi konservasi terdekat," ucapnya.

(yum/yum)


Hide Ads