Lincahnya Iwan Pedagang Bendera Palestina Mengejar Cuan

Lincahnya Iwan Pedagang Bendera Palestina Mengejar Cuan

Faizal Amiruddin - detikJabar
Jumat, 10 Nov 2023 17:30 WIB
Pedagang bendera dan atribut Palestina menjajakan dagangannya.
Pedagang bendera dan atribut Palestina menjajakan dagangannya. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Konflik Palestina dan Israel telah memantik rasa solidaritas dari masyarakat Indonesia di berbagai daerah. Masyarakat turun ke jalan, menggelar aksi mengungkapkan pendapat dan pandangannya. Termasuk aksi peduli Palestina yang dilakukan ribuan masyarakat Kota Tasikmalaya di Taman Kota Tasikmalaya, Jumat (10/11/2023).

Mengikuti aksi peduli Palestina tentu terasa kurang lengkap jika tak mengenakan atau membawa atribut yang mengekspresikan sikap kita. Bendera Palestina, ikat kepala, stiker yang menjadi simbol dukungan dikenakan oleh para peserta.

Di sisi lain hal ini tentu saja membawa peluang cuan bagi para pedagang. Tak heran jika banyak pedagang yang memanfaatkan momentum ini untuk mengais rejeki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya lumayan baru habis 1 kodi," kata Iwan (39), salah seorang pedagang bendera, Jumat (10/11/2023). Pria asal Leles Kabupaten Garut ini sengaja datang ke Tasikmalaya untuk mengais rejeki. "Tadi pagi ke Cicalengka dulu, sama ada demo Palestina di sana juga, langsung "nyeak" (bergegas) ke Tasik," kata Iwan.

Usai berdagang di Cicalengka Kabupaten Bandung, dia langsung memacu sepeda motornya meluncur ke Tasikmalaya untuk mengejar aksi yang dihelat usai salat Jumat itu. "Di Cicalengka jualannya agak minim, terlalu banyak yang dagang benderanya," kata Iwan.

ADVERTISEMENT

Ading (30) pedagang bendera yang juga warga Leles Kabupaten Garut mengutarakan hal serupa. "Sama saya juga baru datang dari Cicalengka," kata Ading.

Para pedagang bendera ini rupanya berbagi informasi terkait adanya kegiatan demo Palestina. Jika dianggap memungkinkan mereka akan kejar. "Waktu di Bandung dan Jakarta juga saya dagang ke sana. Ya lumayanlah dari pada diam di rumah," kata Ading.

Dia mengaku tak terlalu banyak membawa barang dagangan, tak lebih dari 5 kodi saja dengan berbagai ukuran. "Nggak bawa banyak sepenuhnya ransel sama tas saja," kata Ading.

Dia juga mengaku tak harus membeli dulu barang dagangannya, karena dipercaya oleh produsen atau majikannya. "Sistemnya pinjam barang, nanti pulang setor. Ya kadang kebagian besar, kadang habis oleh ongkos. Waktu di Bandung agak lumayan kebagian bersih Rp 300 ribu," kata Ading.

Bendera Palestina berukuran besar ditawarkan seharga Rp 35 ribu, yang ukuran sedang Rp 25 ribu. Sementara bendera ukuran kecil Rp 10 ribu. "Yang stiker pipi murah, Rp 1000,' kaya Ading.

(yum/yum)


Hide Ads