Teror Babi Hutan Bikin Warga Ciamis Takut Berladang

Teror Babi Hutan Bikin Warga Ciamis Takut Berladang

Dadang Hermansyah - detikJabar
Jumat, 10 Nov 2023 00:05 WIB
Aktivitas komunitas pemburu dan warga Sindangsari buru babi hutan yang menyerang seorang warga.
Aktivitas komunitas pemburu dan warga Sindangsari buru babi hutan yang menyerang seorang warga. (Foto: Istimewa)
Ciamis -

Warga Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis dihantui ketakutan akan babi hutan. Pasalnya, seorang warga bernama Sarip (62) sempat menjadi korban serangan buas babi hutan hingga mengalami luka robek di kaki dan tangannya.

Insiden serangan babi hutan terhadap Sarip itu terjadi pada Kamis (2/11) lalu. Meski sudah sepekan, warga tetap dihantui rasa takut menjadi korban susulan.

Kepala Desa Sindangsari Cucu Syamsudin mengatakan setelah kejadian orang diserang babi hutan, warga banyak yang takut saat beraktivitas di ladang atau di kebun. Mereka khawatir babi hutan itu muncul dan kembali menyerang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya memang babi biasanya ada, tapi sekarang tidak biasa karena menyerang warga. Kalau dibilang resah tidak, hanya saja ada ketakutan dari warga," ucap Cucu pada Kamis (9/11/2023).

Adanya kabar serangan dari babi hutan kepada Sarip pun membuat warga setempat mengambil tindakan. Warga bersama sejumlah komunitas pemburu dari berbagai daerah melakukan perburuan terhadap babi hutan tersebut.

ADVERTISEMENT

Perburuan babi hutan itu sudah dilakukan pada Rabu (8/11). Namun hingga siang tadi belum membuahkan hasil, babi tersebut belum tertangkap. Selain melibatkan para pemburu, juga sejumlah anjing pemburu diterjunkan. Bahkan para pemburu membawa peralatan lengkap dengan senjata hingga kawat berduri.

"Kegiatan perburuan babi hutan ini karena ada warga kami yang sebelumnya diserang hingga mengalami luka-luka. Ini sebetulnya insiatif dari komunitas pemburu yang secara sukarela dan peduli untuk membantu kami," ujar Cucu.

Menurut Cucu, jumlah pemburu dan warga yang terlibat mencapai lebih dari 50 orang. Mereka menyusuri hutan dan kebun sekitar permukiman warga sampai perbatasan gunung. Dimulai dari pagi hingga magrib.

"Kalau kemarin tidak ditemukan. Mungkin babi tersebut sudah kembali ke hutan jadi tidak muncul di hutan dekat permukiman warga," ungkapnya.

Pemerintah Desa Sindangsari pun berterima kasih kepada para komunitas pemburu yang telah datang secara sukarela membantu masyarakat. Terutama memberikan ketenangan warga setelah ada kejadian orang diserang babi hutan.

Diberitakan sebelumnya, seorang lansia bernama Sarip (62) warga Dusun Cikawung, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, diserang babi hutan. Peristiwa itu terjadi Kamis (2/11) pagi. Akibatnya Sarip mengalami luka robek di tangan dan kaki.

"Tadi saya mendapat kabar dari perangkat desa ada warga mengalami luka akibat diserang babi hutan. Saya langsung bawa mobil layanan dan mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Kawali," ujar Kepala Desa Sindangsari Cucu Syamsudin saat dihubungi detikJabar.

Cucu menjelaskan, korban mengalami luka robek di 3 bagian tangan dan kaki hingga mendapat 38 jahitan. Beruntung nyawa korban bisa diselamatkan oleh warga setempat.

Peristiwa itu terjadi ketika Sarip berangkat dari rumah sedang melihat kolam dan kebun pada Kamis pagi sekitar pukul 06.30 WIB. Namun tiba-tiba datang seekor babi dan menyerang korban diduga beberapa kali. Setelah menyerang korban, babi tersebut lari ke hutan.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads