Jabar Hari Ini: Bocah Garut Dibunuh Teman gegara Dendam Saat Main Voli

Jabar Hari Ini: Bocah Garut Dibunuh Teman gegara Dendam Saat Main Voli

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 06 Nov 2023 22:01 WIB
Ilustrasi pembunuhan
Ilustrasi pembunuhan (Foto: Ilustrasi)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi hari ini, Senin (6/11/2023) di Jawa Barat. Mulai dari remaja di Garut tewas dibunuh teman sebaya hingga segerombolan orang baku hantam di SPBU yang ada di Jalan AH Nasution, Kota Bandung.

Nyawa Agum Melayang Dibunuh Teman Sebaya

Jasad remaja pria yang ditemukan di aliran Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jumat (3/11/2023) lalu merupakan korban pembunuhan. Korban bernama Agum Gumilar (13), dia dibunuh oleh teman sebayanya.

Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan, kasus pembunuhan yang menimpa korban dilatarbelakangi rasa sakit hati rekan Agum, saat mereka bermain bola voli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Modusnya sendiri, karena sakit hati. Dari bercandaan di antara mereka saat bermain," kata Yonky hari ini.

Yonky mengungkapkan, kejadian itu terjadi Senin, (30/10) lalu di kampung halaman Agum yang berada di Kecamatan Leuwigoong. Korban dan pelaku serta seorang temannya yang lain bermain bola voli.

ADVERTISEMENT

"Saat sedang bermain, anak (pelaku) sakit hati karena korban memukul bola voli kemudian mengenai wajahnya sebanyak tiga kali," ungkap Yonky.

Akibat dendam kesumat itu, pelaku pun gelap mata, setelah bermain voli, korban dan pelaku berenang di Sungai Cimanuk. Di situlah, aksi kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia terjadi.

"Anak menyayatkan pisau cutter kepada korban hingga korban tenggelam dan hilang," terant Yonky.

Pelaku dalam kejadian ini sudah ditangkap dan dalam penanganan Satreskrim Polres Garut.

Viral Konser di Bandung Batal

Konser Greenlane festival batal digelar, Minggu (5/11) kemarin. Konser itu batal digelar akibat duit sponsor ditilap panitia untuk foya-foya.

Klarifikasi dari pihak panitia diunggah melalui akun Instagram festival tersebut. Klarifikasi dibuat oleh seorang pria menggunakan kaos merah muda.

"Pada bulan Maret, saya diinvestasikan oleh investor saya sebesar Rp 1,5 miliar. Dari dana tersebut saya mengakui terpakai untuk kehidupan saya pribadi, kehidupan foya-foya saya, dan juga pembayaran seluruh hutang saya," kata pria dalam video, dilihat detikJabar hari ini

Dalam video itu, pria yang mengaku bernama Bagus Rama Setiaji itu mendapat sorakan dari para penonton yang kecewa usai mendengar kronologi konser itu dibatalkan.

Pria itu mengungkapkan, sejak awal hingga pertengahan tahun 2023, sudah ada uang investor Rp1,5 miliar dan uang hasil gadai rumah dan mobil sebesar Rp990 juta. Namun hingga akhirnya uang tersebut terpakai dan membuat para penonton terlunta-lunta di lokasi.

"Rp1,5 miliar itu dengan kondisi terpakai Rp300-400 juta. Dengan kaya gitu saya berniat menutupi uang 1.5 miliar itu dengan pinjaman pribadi. Pertama saya pinjam dengan salah satu orang Rp390 juta, dengan jaminan mobil saya. Kedua, saya meminjam Rp800 juta dengan jaminan rumah saya. Intinya dari total investasi Rp2.960 miliar, Rp1.5 miliar dana kerja sama investasi, Rp390 juta dan Rp800 juta pinjaman saya pribadi," ungkapnya.

Bagus mengaku bakal mengganti rugi uang miliaran rupiah tersebut. Namun katanya, ia baru berhasil mengumpulkan Rp620 juta.

"Dengan obrolan tadi di sana, saya sebagai Bagus Rama Setiaji, bertanggung jawab penuh atas konsekuensi hukum atau pun hutang-piutang yang akan saya jalani. Saya tidak akan kabur sejengkal pun dari permasalahan yang saya buat," jelas Bagus.

"Insyaallah temen-temen jadi saksi, saya juga sudah berusaha untuk menutupi total acara pada hari ini tapi belum bisa maksimal. Dari usaha menggantikan yang masuk baru masuk sekitar Rp620 juta. Saya punya itikad untuk mengembalikan semuanya," tambahnya.

Konser tersebut seharusnya dihadiri oleh musisi-musisi tanah air dan luar negeri. Seperti Talitha dan Babychair dari Malaysia, Cosmo Pyke dari Inggris, dan musisi top ibu kota seperti White Chorus, Silampukau, Ramengvrl, hingga Fariz RM. Sampai saat ini, detikJabar masih berusaha mengonfirmasi keterangan para korban.

Kapolsek Batununggal Iptu Sonny Rinaldi angkat bicara terkait video viral itu. Sonny mengatakan, insiden itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Menurutnya, promotor konser itu sudah berjanji akan mengembalikan Rp 1,5 miliar kepada investor atas pembatalan konser tersebut.

"Konser musik diselesaikan secara kekeluargaan, tidak di bawa ke Polsek Batununggal," ucapnya dikonfirmasi detikJabar via pesan singkat WhatsApp.

Uang Rp 320 Juta di SMKN 2 Tasikmalaya Digondol Maling

Uang Rp 320 juta yang disimpan di brankas yang ada di ruangan bendahara kampus SMK Negeri 2 Tasikmalaya raib digondol maling. Informasi itu, dibenarkan Kepala SMK Negeri 2 Tasikmalaya Anton Susanto.

"Pencurian terjadi sekitar pukul 05.00 WIB ketika saya mendapat laporan dari pegawai, ruangan di gedung ini telah dibongkar paksa. Sebelum kami melakukan pemeriksaan, kami langsung lapor dulu ke Polsek Tawang," kata Anton hari ini.

"Kerugian persisnya masih kami hitung, tapi sekitar segitu (Rp 300 juta)," tambah Anton.

Anton mengungkapkan, uang tunai itu terdiri dari uang tabungan guru-guru untuk rekreasi, uang sumbangan alumni untuk pembangunan masjid dan uang hasil usaha sekolah yang sudah berstatus badan layanan umum daerah (BLUD).

"Jadi bukan uang bantuan pemerintah, kegiatan belajar mengajar tidak terganggu," ungkap Anton.

Terpisah, Kapolsek Tawang Ipda Wawan Setiawan menambahkan kasus pencurian itu pertama diketahui oleh Ading petugas kebersihan sekolah sekitar jam 05.00 WIB.

"Saksi Ading mendapati pintu ruang bendahara dalam keadaan rusak dan sudah terbuka. Dia langsung melapor ke Kepsek dan diteruskan kepada kami," ujar Wawan.

Dari hasil penyelidikan sementara uang yang digondol maling mencapai Rp 320 juta. "Keterangan sementara dari bendahara isi brankas adalah uang tunai sekitar Rp 320 juta," kata Wawan.

Dari rekaman CCTV terungkap pelaku yang masuk ke ruangan sebanyak 2 orang. Mereka masuk melalui jendela aula lantai 2, ini diasumsikan karena adanya tangga. Usai masuk ke aula, mereka turun ke lantai dasar dan langsung merusak pintu ruang bendahara. "Pelaku terekam dua orang memakai penutup muka dan sarung tangan," kata Wawan.

3 Orang Tewas di Banjar Usai Tegak Miras

Tiga orang warga Kota Banjar, Jabar tewas usai menenggak miras. Polisi turun tangan dan berkoordinasi dengan Puslabfor untuk menelusuri penyebab miras yang memakan nyawa warga Banjar.

Dari informasi yang diterima detikJabar, tiga warga yang meninggal dunia itu yakni AB, YN, dan EH warga Desa Batulawang dan Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Mereka meninggal dunia usai menenggak miras dalam acara hajatan.

"Ya bertambah jadi 3 orang. Seorang meninggal semalam di rumah sakit," ujar Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo hari ini.

Polres Banjar saat ini masih melakukan penyelidikan. Polisi akan meminta keterangan dari belasan orang yang hadir bersama-sama saat meminum minuman tersebut.

"Ada beberapa keterangan yang harus kita ambil dari 13 orang yang hadir bersama-sama meminum minuman tersebut," ungkapnya.

Pihaknya juga, baru meminta keterangan dari seorang warga yang membawa minuman itu. "Langkah selanjutnya Polres Banjar akan mengirimkan sampel ke Labfor untuk diteliti kandungan apa saja yang bisa menyebabkan matinya orang. Kita sedang menunggu perkembangan lebih lanjut," ujarnya.

Polisi saat ini belum menetapkan tersangka dalam kasus miras tersebut. Sampai saat ini Polisi masih melakukan proses penyelidikan sampai menunggu bukti-bukti kuat.

"Otopsi sudah dilakukan, hasilnya kami masih akan mengirimkan sampel beberapa organ tubuh ke Puslabfor. Untuk hasil mungkin 3-4 hari ke depan. Jenin miras yang dikonsumsi kita masih menunggu hasil dari puslabfor," tetangnya.

Gerombolan Orang Baku Hantam di SPBU Bandung

Berandal jalanan kembali berulah di Kota Bandung. Mereka baku hantam di kawasan SPBU yang ada di Jalan AH Nasution, Kota Bandung. Video keributan itu, viral di media sosial.

Kapolsek Antapani AKP Yusuf Tojiri membenarkan kejadian itu. Pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian, sekaligus mencari keberadaan korban maupun pelaku keributan.

"Betul, itu kejadiannya pada hari Sabtu tanggal 4 November 2023 sekitar jam 21.30 WIB. Ada kejadian pemukulan atau keributan," katanya saat dikonfirmasi wartawan hari ini.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian mendapatkan informasi jika korban dalam kejadian ini berinisial TA warga Jatihandap, Kota Bandung. Namun, korban enggan melajukan pelaporan dalam kejadian ini.

"Korban tidak mau buat laporan dan pelaku belum berhasil diamankan," tambahnya.

Meski demikian, pihaknya memburu para berandalan jalanan ini. "Sekarang kita lakukan pengejaran," pungkasnya.

(wip/iqk)


Hide Ads