Ada BIJB-Jalan Tol, Bupati Majalengka Bicara Peluang Warga Makin Sejahtera

detikcom Awards 2023

Ada BIJB-Jalan Tol, Bupati Majalengka Bicara Peluang Warga Makin Sejahtera

Hana Nushratu Uzma - detikJabar
Selasa, 07 Nov 2023 09:47 WIB
Bupati Majalengka
Foto: Tangkapan Layar
Jakarta -

Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB) Majalengka kembali beroperasi pada akhir Oktober lalu. Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan pembangunan bandara ini sudah dipikirkan matang-matang terkait dampaknya terhadap masyarakat.

"Sejak awal ketika bandara ini dibangun di Kertajati, Majalengka, sebetulnya kita sudah lebih jauh memikirkan ke depan apa dampak atau kebaikan yang akan kita peroleh dari Bandara di Majalengka ini," ujar Karna beberapa waktu lalu, Senin (6/11/2023).

Terlebih Majalengka juga dilewati oleh dua jalan tol, yakni Cipali dan Cisumdawu. Tol Cipali menghubungkan Jakarta ke Surabaya, sementara Cisumdawu menghubungkan Bandung ke Majalengka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan fasilitas ini, ini kita tangkap sebagai peluang yang akan kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat," kata Karna.

Di samping itu, pembangunan BIJB serta dua jalan tol di Majalengka berdampak sumber penghasilan masyarakat. Diketahui, mayoritas warga Kota Angin tersebut berprofesi sebagai petani.

ADVERTISEMENT

"Yang kita tahu dengan bandara dalam tol ini, sumber penghasilan rakyat akan berkurang banyak dengan pembebasan lahan produktif, sawah, kemudian kebun yang biasa mereka jadikan sumber kehidupan. Ketika itu dibebaskan demi kepentingan bandara dan jalan tol, tentu pertanyaannya 'bagaimana nasib mereka?' 'mau dibawa kemana mereka?'," jelas Karna.

Sebagai langkah antispasi, pihaknya berkerja sama dengan pihak Pemerintah Provinsi Jabar. Koordinasi ini dilakukan, khususnya bagi warga yang lahannya digusur habis akibat pembangunan infrastruktur tersebut.

"Sehingga harapan-harapan ini langsung kita tangkap, langsung kita rumuskan, apa yang bisa kita petakan untuk masyarakat di sekitar Kertajati, Jatitujuh, dan Kadipaten," kata Karna.

"Dengan adanya BIJB dan jalan tol, kita harus jadi pelaku dan tidak jadi penonton di rumah sendiri," pungkasnya.




(akn/ega)


Hide Ads