Pengorbanan Entis, Rela Putus Sekolah demi Rawat Ibu di Rumah

Jabar Sepekan

Pengorbanan Entis, Rela Putus Sekolah demi Rawat Ibu di Rumah

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 05 Nov 2023 17:15 WIB
Entis (15) menyuapi ibunya yang mengalami gangguan kejiwaan
Entis (15) menyuapi ibunya yang mengalami gangguan kejiwaan. (Foto: tangkapan layar viral di X)
Garut -

Namanya Entis Sutisna. Di usianya yang baru menginjak 15 tahun, ia rela melepaskan mimpi tingginya demi bisa merawat Siti Salamah (49), sang ibu yang telah mengidap ODGJ sejak dua tahun yang lalu.

Kisah perjuangan Entis ini mencuat saat video remaja asal Kampung Cipenta, Desa Mekarjaya, Tarogong Kaler, Garut, sedang menyuapi ibunya viral di media sosial X atau Twitter. Dengan telaten, kasih sayang Entis tercurahkan kepada sang ibu dalam video berdurasi 15 detik tersebut.

Kisah remaja ini, ramai dibahas di media sosial. Di X, kisahnya dibagikan sebagai sebuah utas oleh akun Ika Indah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indung maneh gelo (ibu kamu gila) ujar Entis ketika ceritain ejekan temen sekolahnya. Ialah Entis, sering di-bully karena ibunya ODGJ dan miskin. Dia anak yatim, dan kini ia telah putus sekolah," ucap pengunggah.

Entis sendiri adalah anak kedua dari Siti Salamah (49) dan Agus. Kakaknya, Mahdar, bekerja sebagai kernet kendaraan angkutan sayur. Sementara sang ayah, meninggal dunia dua tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Sudah sejak dua tahun terakhir merawat ibu. Ibu sakit jadi saya harus jaga karena kakak kerja," kata Entis kepada detikJabar belum lama ini.

Siti diketahui mengalami gangguan kejiwaan dua tahun lalu, setelah ditinggal sang suami. Sejak saat itu, Siti kerap bertingkah aneh ketika penyakitnya menjadi.

Akibatnya, Mahdar dan Entis harus meluangkan waktu untuk merawatnya. Lantaran Mahdar bekerja untuk menghidupi mereka, Entis lah yang harus mengalah. "Berhenti sekolah untuk rawat ibu," katanya.

Sementara, kakak Entis, Mahdar (25), bercerita bahwa dia dan sang adik, memang rutin setiap hari menyuapi ibunya yang menderita gangguan kejiwaan. Meskipun hidup di bawah keterbatasan, Entis dan Mahdar tak pernah absen berbakti pada ibu.

"Ibu memang sudah lama (mengalami gangguan jiwa). Sudah pernah dibawa ke rumah sakit," kata Mahdar kepada detikJabar.

"Setiap hari makan ya beli. Karena saya kerja jadi kernet mobil angkutan sayur," ungkapnya menambahkan.

Aksi Entis ini pun mengundang perhatian Menteri Sosial Tri Rismaharini. Ia kemudian bertolak ke Garut hari ini, Senin (30/10/2023), untuk menemui Entis.

"Yo makanya saya langsung ke sini. Ini belum lama dua hari lalu. Saya bilang saya mau ke sana," kata Risma kepada wartawan di lokasi.

Entis adalah sosok teladan yang harus diperhatikan. Dia rela merawat sang ibu yang mengalami gangguan kejiwaan. Risma memastikan jika saat ini sang ibu sudah dibawa ke rumah sakit.

"Sudah dibawa ke RS (Marzoeki) Mahdi di Bogor oleh Pak Kades dan Pak Kadinsos," ungkap Risma.

Menteri Risma sendiri sempat berbincang dengan Entis dan kakaknya, Mahdar di dalam rumah. Sejak kedatangannya pada pukul 13.00 WIB, perbincangan berakhir sekitar jam 13.45 WIB.

Dalam kesempatan ini, Risma juga secara simbolis memberikan bantuan bagi keluarga Entis. Mereka diberikan renovasi rumah hingga dibuatkan warung kelontongan untuk berjualan.

"Kakaknya sudah saya tawarkan untuk bekerja dengan kami. Tapi saya mau lihat dulu bagaimana kondisi ibunya. Kalau sembuh bisa ikut kerja dengan kami, tapi kalau belum di sini dulu sambil jaga warung," ucap Risma.

Setelah kisahnya mendapat perhatian dari Risma, Entis kini bisa mengejar mimpinya yang tertunda. Ia bisa kembali bersekolah di SMPN 2 Tarogong Kaler, yang lokasinya tak terlalu berjarak jauh dari rumah.

Meskipun di bawah segala keterbatasan, Entis mengaku tetap semangat. Sebab, Entis mengaku sangat ingin menjadi pemain game profesional di massa depan.

"Saya ingin jadi pro players (Gamers) Mobile Legend. Sekarang sudah bisa sampai tier myth," pungkas Entis.

(ral/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads