Mumifikasi ternyata tak hanya dilakukan terhadap manusia saja. Ada bukti yang menunjukkan mumifikasi juga dilakukan terhadap makanan.
Proses mumifikasi ini diyakini sebagai cara masyarakat Mesir Kuno untuk persembahan kepada jenazah. Dilansir dari detikFood, mumifikasi makanan dilakukan untuk memberi bekal kepada jenazah.
Kepercayaan ini memang sudah diyakini oleh masyarakat Mesir Kuno. Hal itu tak lepas dari paham yang diberikan raja kepada rakyatnya. Rakyar Mesir Kuno meyakini bila akan ada alam dan kehidupan setelah kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukti adanya mumifikasi makanna ini juga ditunjukkan dari peninggalan sejarah. Berdasarkan catatan atau pahatan pada piramida, budaya mumifikasi makanan memang sudah ada sejak masa itu.
Catatan Mashed, rakyat Mesir Kuno melakukan budaya memumifikasi makanan seperti dagin kambing, daging sapi, daging bebek dan unggas. Daging-daging itu dikubur bersama jenazah.
Karena kepercayaannya akan ada kehidupan setelag kematian itulah, rakyat Mesir Kuno melakukan mumifikasi makanan agar jenazah tak kelaparan.
Tapi, fakta lain muncul dari sumber yang berbeda. Budaya mumifikasi dilakukan bukan hanya untuk bekal jenazah. Tapi, budaya ini dikaitkan dengan petani yang berusaha menyimpan cadangan makanan.
Hal itu tak lepas dari kekhawatiran masyarakat Mesir Kuno terhadap bencana alam yang mengancam. Misalnya ketika musim hujan dan Sungai Nil mulai banjir, makanan dimumifikasi agar tak rusak. Ada beberapa bahan makanan pertanian yang dimumifikasi seperti biji-bijian, sayuran, buah-buahan, roti, bawang putih, rempah dan lainnya.
Proses mumifikasi juga dilakukan seolah sebagai simbol kehidupan yang terus berputar. Sebab, banyak masyarakat yang mempercayai pola makanan manusia harus dijaga demi kehidupan selanjutnya.
Proses Mumifikasi Makanan
Proses melakukan mumifikasi makanan tak jauh berbeda dengan mumifikasi jenazah manusia. Awalnya makanan akan ditimbang dan dilapisi dengan garam hingga merata. Ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan agar tak mudah busuk.
Makanan kemudian dilapisi dengan lemak atau resin. Ini dilakukan untuk menjaga dari gangguan lingkungan sekitar. Proses ini sebenarnya sama saja dengan menyimpan makanan di kulkas. Tapi di zaman itu, tentunya kulkas belum ada.
Baca juga: Jasad Aneh Diduga Alien Ditemukan di Meksiko |
Tak hanya bahan makanan. Kudapan juga bisa dilakukan mumifikasi. Camilan atau makanan ringan akan dilapisi dengan perban menggunakan proses tertentu untuk menjaga makanan tetap awet.
Manfaat mumifikasi makanan juga disebutkan sebagai simbol bagi jenazah berterima kasih atas kehidupan selama di bumi. Makanan dikubur sebagai nutrisi yang telah membantunya hidup sehat hingga meninggal.
Artikel ini sudah tayang di detikFood, baca selengkapnya di sini
(dir/dir)