Bukan kayu atau batu, benda-benda berjajar di atas meja di Gedung Dewan Kesenian Indramayu, Kabupaten Indramayu ini merupakan benda kuno yang berasal dari masa lampau. Ya, benda tersebut merupakan fosil hewan yang ditemukan di Indramayu sekitar tahun 2018 silam.
Fosil yang sengaja dipamerkan saat kegiatan sarasehan budaya itu, sedikitnya terdapat empat benda temuan. Diantaranya Fragmen Vertebrae Cetacea atau tulang belakang mamalia laut (paus), ada juga fosil yang berukuran lebih besar yaitu tulang lengan kiri gajah purba (Fragmen Proximal Humerus Sinistra Proboscidea).
Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Dedy S Musashi menjelaskan bahwa fosil-fosil itu ditemukan sekira tahun 2018 lalu di sekitar Situs Ciwado yang berada di perbatasan antara Indramayu dan Sumedang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di sana sangat kaya sekali yang temuan tulang-tulang hewan purba yang banyak ditemukan di daerah tersebut," kata Dedy kepada detikJabar, Sabtu (4/11/2023).
Menurut sejumlah ahli kata Dedy, fosil tersebut diperkirakan masuk dalam Pleistosen Tengah. Artinya fosil itu sudah berusia lebih dari 25 ribu tahun. Selain fosil tulang gajah purba, Dedy menyebut sebelumnya juga ditemukan beberapa fosil bofide atau jenis hewan purba di sekitar Majalengka, hingga Bumiayu.
"Di Majalengka juga ada temuan gading gajah purba stegodon terus ke Bumiayu sampai Semedo, di Semedo itu ada ditemukan kerangka manusia yang usianya lebih tua dari Homo Pitekantropus," jelasnya.
Uniknya, selain fosil makhluk hidup darat, dari sekitar Situs Ciwado Indramayu itu pun ditemukan hewan laut, seperti kerang yang menempel pada sedimen, kemudian Fragmen gigi hiu (Fragmen Molar Charcarodon). Termasuk hewan mamalia laut (paus) atau Fragmen Vertebrae Cetacea juga ditemukan tak jauh dari Situs tersebut.
![]() |
Dari temuan itu, menurut Dedy dimungkinkan Indramayu pada zaman dulu merupakan lautan. Namun karena adanya fenomena alam seperti pergerakan lempeng dan sebagainya yang kemudian membentuk sebuah daratan.
"Bisa jadi (Indramayu awalnya lautan) ya karena ada pergerakan lempeng teori-teori itu yang mengisi membuka dan menggerus seperti itu kan pada saat fase pleistosen awal tengah itu kan banyak hewan seperti gajah ditemukan di lapisan itu," ungkapnya.
"Kalau saya lihat di Ciwado, di sana ada bentukan gunungan purba mungkin tampomas purba atau apa di sekitar situ sehingga terjadi erupsi dan menimbun hewan dan kehidupan pada saat itu," imbuhnya.
Sehingga menurutnya, bisa dimungkinkan bahwa Kabupaten Indramayu memang dulunya merupakan dasar lautan.
(yum/yum)