Selain Semangka, Ini 3 Buah yang Jadi Simbol Palestina

Selain Semangka, Ini 3 Buah yang Jadi Simbol Palestina

Tim detikHikmah - detikJabar
Sabtu, 04 Nov 2023 07:00 WIB
Kreasi gambar semangka dukungan terhadap Palestina.
Ilustrasi semangka (Foto: Istimewa)
Bandung -

Banyak dukungan yang diberikan masyarakat dunia untuk Palestina salah satunya dengan memasang gambar irisan semangka sebagai simbol Palestina.

Dilansir detikHikmah, irisan semangka identik dengan warna merah, hitam, putih, dan hijau merupakan warna bendera Palestina. Gambar semangka ini menjadi lambang perlawanan bagi masyarakat Palestina.

Selain itu warga Palestina menggunakan buah sebagai simbol untuk mewakili identitas nasional, hubungan dengan tanah air, dan perlawanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir dari Al Jazeera, Jumat (3/11/2023) semangka merupakan buah paling ikonik yang mewakili Palestina. Buah ini tumbuh di seluruh Palestina, dari kawasan Jenin hingga Gaza.

Semangka yang telah dipotong, akan terlihat memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina yakni merah, hijau, putih dan hitam. Hal ini yang menjadi alasan semangka digunakan untuk memprotes penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.

ADVERTISEMENT

Setelah perang yang terjadi tahun 1967, ketika Israel menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza dan menguasai Yerusalem Timur, pemerintah melarang pengibaran bendera Palestina di wilayah tersebut.

Beberapa tahun belakangan, semangka dianggap sebagai simbol perlawanan. Semangka muncul dalam karya seni, motif pakaian, grafiti, poster, dan tentu saja emoji semangka yang tersebar di banyak media sosial.

Selain semangka, terdapat tiga buah lain yang menjadi simbol Palestina. Berikut buah yang menjadi simbol Palestina

1. Terong

Battir merupakan salah satu desa di Palestina yang memiliki tanah subur. Salah satu hasil pertaniannya adalah terong.

Masyarakat Palestina sangat senang makan terong yang diolah menjadi berbagai makanan lezat.

Seorang sastrawan Edward Said membuat karya berjudul After the Last Sky yang melibatkan terong sebagai simbol Palestina.

Said mencurahkan beberapa halaman untuk membahas terong, khususnya yang berasal dari Battir. Selain dikenal sebagai desa yang tentram, Battir juga adalah Situs Warisan Dunia UNESCO yang terkenal dengan terongnya. Bahkan secara berkala diadakan festival terong.

Bagi Said, terong adalah salah satu cara dirinya terhubung dengan Palestina, tanah kelahirannya, meski tinggal di Amerika Serikat. Israel melarang Said memasuki tanah airnya sehingga ia hanya bisa mengenang Palestina lewat terong.

2. Jeruk

Jeruk Jaffa, yang berasal dari abad ke-19, terkenal karena rasanya yang manis. Jeruk ini memiliki kulit yang tebal namun mudah dikupas.

Selain sebagai buah konsumsi, ternyata jeruk Jaffa juga merupakan simbol penting bagi Palestina. Bagi warga Palestina, jeruk Jaffa melambangkan tanah yang hilang dan kenangan yang dikenang.

Selama berabad-abad, warga Palestina dikenal sebagai petani jeruk Jaffa. Hingga akhirnya terjadi perang yang dikenal sebagai Nakba di tahun 1948.

Lebih dari 750.000 warga Palestina terusir dari desa dan kota tempat nenek moyang mereka tinggal selama berabad-abad. Jeruk Jaffa merupakan ekspor penting bagi petani dan pengusaha Palestina. Namun peristiwa ini menyebabkan jeruk Jaffa dianggap sebagai simbol penting untuk mengenang nenek moyang masyarakat Palestina.

Karena keunggulannya, jeruk juga kemudian menjadi simbol identitas nasional dalam bidang sastra dan seni.

Novelis dan jurnalis Palestina Ghassan Kanafani menggunakan jeruk untuk melambangkan kehilangan dalam cerita pendeknya tahun 1958 tentang Nakba, berjudul The Land of Sad Oranges.

3. Zaitun

Zaitun juga menjadi simbol penting bagi masyarakat Palestina. Pohon zaitun dapat ditemukan di seluruh Palestina dan merupakan simbol perlawanan.

Nour Alhoda Akel, warga Palestina dari lembah Ara, percaya bahwa pohon zaitun diasosiasikan dengan identitas Palestina karena pohon zaitun mewakili hubungan mendalam orang Palestina dengan tanah air mereka.

"Pohon zaitun bisa hidup ratusan tahun," kata Akel. "Jadi kalau pohon di luar rumah saya berumur 100 tahun, saya seperti punya ikatan batin dengannya."

Setiap tahun saat panen zaitun, Akel bergabung dengan keluarga besarnya untuk memetik buah zaitun dari kebun mereka, yang merupakan pusaka keluarga.

Bagi warga Palestina, panen zaitun merupakan sumber pendapatan penting. Selain minyaknya yang digunakan sebagai bahan masakan, buah zaitun juga kerap digunakan sebagai bahan baku dalam kosmetik dan sabun.

Dalam beberapa tahun terakhir, pohon zaitun di Palestina diserang oleh Israel di Tepi Barat. Menurut PBB, lebih dari 5.000 pohon zaitun milik warga Palestina di Tepi Barat dirusak dalam lima bulan pertama tahun 2023.

Pada Oktober 2021, Al Jazeera melaporkan bahwa Israel mencabut 900 pohon zaitun dan aprikot, serta mencuri tanaman zaitun di desa Sebastia, sebelah utara Nablus. Padahal Oktober hingga November merupakan puncak panen buah zaitun.

Artikel ini telah tayang di detikHikmah. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads