Dataran Kuno yang Terkubur di Bawah Lapisan Antartika

Kabar Internasional

Dataran Kuno yang Terkubur di Bawah Lapisan Antartika

Tim detikInet - detikJabar
Kamis, 02 Nov 2023 20:00 WIB
ANTARCTICA - FEBRUARY 24: An aerial view of crabeater seals laying on ice berg on Horseshoe Island as Turkish scientists conduct fieldwork on Horseshoe Island within 7th National Antarctic Science Expedition under the coordination of the Scientific and Technological Research Council of Turkiye (TUBITAK) MAM Polar Research Institute with the joint responsibilities of the Turkish Presidency and Turkish Ministry of Industry and Technology in Antarctica, on February 24, 2023. Turkish Scientists, left a minimum footprint on Antarctica,  Continent of Science and Peace took up the role of lifes guardians by averting harm to the continents environment and its surrounds. (Photo by Sebnem Coskun/Anadolu Agency via Getty Images)
Antartika (Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency).
Jakarta - Sebuah studi baru mengungkap di bawah lapisan es Antartika Timur yang bergelombang terdapat lanskap kuno yang diukir oleh sungai yang memberikan gambaran sempurna tentang wilayah tersebut sebelum gletser menutupinya.

Melansir detikInet, meskipun sebagian besar daratan yang terkubur di bawah lapisan es telah terkikis selama ribuan tahun oleh pergerakan massa es, data satelit menunjukkan bahwa wilayah yang berdekatan dengan cekungan subglasial Aurora dan Schmidt sebagian besar masih utuh hingga 34 juta tahun.

"Kami dapat melihat bahwa ada sesuatu seperti lanskap di bawah es," kata rekan penulis studi Stewart Jamieson, seorang profesor geografi di Durham University di Inggris, dikutip dari Live Science.

"Pada suatu waktu di masa lalu, ada sungai yang mengalir di atasnya, yang secara otomatis berarti bahwa itu terjadi sebelum lapisan es tumbuh," ujarnya.

Jamieson dan rekan-rekannya menggunakan data yang sudah ada untuk memetakan gundukan dan palung di permukaan es yang mencerminkan perubahan ketinggian pada lanskap di bawahnya.

Gradien kecil ini mengungkapkan sebuah pulau kecil topografi yang terkubur dua kilometer di bawah permukaan dan tiga blok tanah yang dipisahkan oleh lembah berbentuk U.

Menurut Jamieson, blok-blok tersebut kemungkinan besar membentuk daratan yang berkesinambungan. Namun ketika benua super kuno Gondwana, termasuk Antartika, pecah pada periode Kapur (145 juta hingga 66 juta tahun lalu), kekuatan tektonik mungkin telah mengoyak benua tersebut.

"Sebagai bagian dari menjauhnya benua, hal ini mungkin memperluas lanskap kita dan memecahnya menjadi tiga blok," kata Jamieson.

Ketika iklim mendingin setelah Zaman Kapur, lapisan es mungkin terbentuk di atas setiap blok dan membentuk lembah saat es mencair dan air menetes dari puncak.

"Sungai-sungai itu mungkin mengalir menuju pantai, yang berjarak beberapa ratus kilometer jauhnya, pada saat pantai tersebut mulai terbuka," kata Jamieson.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini. (mso/mso)



Hide Ads