.webp)
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karawang Mahpudin mengatakan, pihaknya juga sudah melaporkan perkembangan peristiwa tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
"Ada 4 desa di sekitar TPA, diantaranya Desa Wancimekar, Pangulah Utara, Pucung, dan Desa Pangulah Baru, terdampak kabut asap sudah kita laporkan ke Jakarta hari Senin kemarin," ujar Mahpudin, saat dihubungi detikJabar, Selasa (31/10/2023).
Seperti diketahui, kebakaran di TPA Jalupang terjadi sejak Sabtu (28/10/2023) sekira pukul 11.10 WIB, memasuki hari keempat saat ini, api belum juga padam.
Mahpudin mengungkap, total luas lahan yang terbakar saat ini mencapai 10 hektare atau separuh dari total luas lahan yang terbakar.
"Total luas TPA itu kan 20 hektare yah, menurut laporan DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) sekarang sudah mencapai 10 hektare," kata dia.
 TPA Jalupang kebakaran Foto: Irvan Maulana/detikJabar |
Meski api tampak tak terlihat di permukaan, kabut asap masih tebal. Sebab bagian bawah sampah yang terbakar.
"Kalau api nya memang tak terlihat siang hari, tapi menimbulkan kabut asap, karena di bawah permukaan api masih tetap menyala, kami tim gabungan masih berupaya memadamkan api," imbuhnya.
Dihubungi terpisah, Kepala DLHK Kabupaten Karawang Wawan Setiawan mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui pasti penyebab kebakaran.
"Sementara dugaan akibat cuaca panas, tapi penyebabnya masih belum diketahui pasti, yang jelas peristiwa kebakaran seperti ini biasanya memerlukan waktu minimal satu minggu untuk padam karena di bawahnya terdapat gas metana," ujar Wawan.
Wawan juga tak menampik bahwa, kondisi TPA Jalupang memang sudah melibihi kapasitas atau overload, tak hanya seluruh lahan TPA tertimbun sampah, namun ketinggian gundukan sampah juga sudah mencapai belasan meter.
"Kami mengindikasikan bahwa tempat ini telah overload. Gunungan sampah di TPA yang memiliki luas sekitar 20 hektar, ketinggiannya mencapai sekitar 15 meter dari permukaan tanah," pungkasnya. (yum/yum)
