Punya 41 Guru Besar, Unpas Kini Kejar Akreditasi Internasional

Kabar Kampus

Punya 41 Guru Besar, Unpas Kini Kejar Akreditasi Internasional

Oris Riswan Budiana - detikJabar
Sabtu, 28 Okt 2023 16:52 WIB
Pengukuhan guru besar baru di Unpas.
Pengukuhan guru besar baru di Unpas. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Universitas Pasundan (Unpas) jadi perguruan tinggi swasta (PTS) dengan jumlah guru besar terbanyak di Jawa Barat. Setelah catatan itu, Unpas kini mengejar akreditasi internasional.

Unpas sendiri baru saja melantik dua guru besar baru di Aula Mandala Saba Gedung Rektorat, Kampus II Unpas, Kota Bandung, Sabtu (28/10/2023). Mereka yang dilantik adalah Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi Atang Hermawan dan Guru Besar Ilmu Administrasi Bisnis Maun Jamaludin.

"Setelah (pelantikan dua) guru besar ini, Unpas memperkuat SDM untuk meningkatkan akreditasi internasional karena faktor SDM dalam akreditasi internasional ini cukup menentukan. Termasuk salah satunya guru besar di samping kurikulum Outcome Based Education (OBE) di setiap prodi," kata Rektor Unpas Eddy Jusuf dalam keterangan resminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, saat ini akreditasi internasional akan dilakukan secara serentak di seluruh fakultas, yang dilakukan 12 provider yang sudah diakui Kemendikbudiristekdikti.

"Saat ini sudah mulai dilakukan oleh fakultas -fakultas, seperti yang sudah dilakukan oleh Teknik Informatika, menyusul Fakultas Ekonomi Bisnis nanti Teknil Lingkungan dan Teknik mensin dan ini dilakukan serentak," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Guru Besar Ikon di Lingkungan Akademis

Eddy Jusuf mengatakan dengan pengukuhan dua guru besar baru ini, menambah aset sumber daya manusia (SDM) di Unpas. Kini guru besar Unpas berjumlah 41 orang.

"Setelah bertambahnya guru besar ini, mudah-mudahan menjadi pemicu semangat dan inspirasi bagi teman-teman yang masih Lektor Kepala," harapnya.

Menurut Eddy, pencapaian guru besar bukan hal sederhana dan mudah, tetapi memerlukan kerja keras dan kesabaran. Ia pun berharap setelah dua guru besar baru menyampaikan orasi ilmiah bisa tetap berkarya. Sebab, kehadiran guru besar akan menjadi ikon di lingkungan akademis.

Sementara itu, Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mengucapkan selamat kepada Maun dan Atang. Dalam sambutannnya Didi mengatakan dalam kapitalisme manusia akan saling memangsa.

"Konsep kebebasan individu diikuti oleh kebebasan kepemilikan, siapapun yang memiliki modal akan memonopoli pasar," ucapnya.

Didi menyebut regulasi dan kebijakan dibuat untuk memudahkan akses dan mengambil keuntungan bagi rakyat.

Orasi Ilmiah Dua Guru Besar

Guru Besar Ilmu Administrasi Bisnis Maun menyampaikan orasi ilmiah mengenai 'Penerapan Model System Dinamics pada Supply Chain Manajemen dan Tantangannya'. Sedangkan Atang menyampaikan materi tentang 'Akutansi Aset Kriptografik: Pergerakan Harga Bitcoin, Market Capitalization dan Trading Volume'.

Maun mengatakan tantangan menjadi guru besar di bidang administrasi bisnis ada pada masalah jurnal internasional. Sebab itu merupakan kewajiban bagi seorang guru besar.

"Kesulitan di jurnal itu adalah masalah korespondensi dengan reviewer. Kalau jurnal internasional pada reputasi tinggi itu reviewernya bisa sampai tiga. Nah itulah yang sulitnya kadang-kadang. Kemudian dari Bahasa, dalam jurnal internasional itu harus betul-betul bagus tidak menggunakan Google Translate, harus ada orang yang asli di bidang Bahasa," ungkapnya.

Setelah menjadi guru besar, Maun ingin memajukan Prodi Bisnis Unpas, terutama di kancah dunia internasional.

Sementara itu, Atang menuturkan guru besar harus menjadi inisiator, inovator, dan menjadi panutan untuk civitas akademik lainnya. Menurutnya reputasi perguruan tinggi adalah jumlah guru besar.

"Artinya semua fakultas akan berusaha melahirkan guru besar karena di situ ada reputasi lembaga. Alhamdulillah di FEB sudah ada enam orang guru besar," ujarnya.

Dalam pengukuhannya, Atang menyampaikan orasi yang berkaitan dengan kompetensinya sendiri tentang cryptography. "Saya ingin memberikan pengetahuan secara umum bisnis bitcoin itu apa dampak dan manfaatnya. Jika akan melakukan investasi harus betul-betul mendalami berbagai aspeknya. Saya ingin memberikan pemahaman pada masyarakat terutama anak muda yang sedang berinvestasi terhadap bitcoin," pungkasnya.

(orb/orb)


Hide Ads