5 Seniman Bandung yang Meniti Karier hingga Internasional

5 Seniman Bandung yang Meniti Karier hingga Internasional

Fahmy Fauzy Muhammad - detikJabar
Sabtu, 28 Okt 2023 15:00 WIB
Melestarikan wayang golek menjadi tugas wajib yang dilakukan keluarga besar Padepokan Giri Harja di Jalan Laswi Bandung. Padepokan ini dirintis mendiang Asep Sunandar Sunarya selaku maestro wayang golek.
Padepokan Giri Harja, Pelestari Wayang Golek di Jelekong Bandung. (Foto: Wisma Putra)
Bandung -

Bandung menjadi salah satu rumah bagi sejumlah seniman berbakat yang telah mengukir nama mereka dalam dunia seni populer. Talenta-talenta yang ada menjadikan Kota Kembang, julukan Kota Bandung, sebagai pusat inspirasi dan inovasi seni.

Tak pernah padam semangat, para seniman Bandung membuktikan bahwa daerahnya bukan hanya sekedar destinasi wisata melainkan tujuan untuk seni. Berikut ini seniman-seniman asal Bandung yang mengukir prestasi di tingkat nasional hingga Internasional.

Asep Sunandar Sunarya

Legenda wayang golek Jawa Barat yang sudah tak asing lagi di telinga yaitu Asep Sunandar Sunarya. Semasa hidupnya, Asep Sunandar dikenal masyarakat sebagai dalang yang sering memberikan pesan-pesan menyentuh yang dibalut dengan lawakan khasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep Sunandar merupakan maestro wayang golek asal Kabupaten Bandung, tepatnya Kampung Giri Harja Endah atau yang dikenal Kampung Jelekong. Padepokan Giri Harja menjadi tempat bagi Asep melejitkan kariernya hingga dikenal luas masyarakat. Tak jarang, jika ingin menghadirkan Asep Sunandar dalam sebuah acara. Biaya yang dikeluarkan cukup besar.

Pada 1986, Asep Sunandar diberikan mandat oleh pemerintah sebagai duta kesenian dan berangkat ke Amerika Serikat untuk merekam karya wayang golek yang ia mainkan. Bahkan di tahun 1993, Asep Sunandar diminta untuk menjadi dosen luar biasa di Institut International De La Marionnette Prancis selama dua bulan dan diberi gelar profesor oleh masyarakat akademis Prancis. Asep meninggal pada 31 Maret 2014.

ADVERTISEMENT

Rika Rafika

Wanita kelahiran Bandung 17 Januari 1979 ini dikenal masyarakat sebagai penyanyi pop dengan membawakan lagu-lagu daerah Jawa Barat. Namanya sudah tak asing lagi di kalangan musisi lagu Sunda, karena lagu 'Bangbung Hideung' yang dibawakan oleh Rika Rafika populer dan beberapa lagu berbahasa Sunda lainnya.

Tak hanya bernyanyi, Rika Rafika juga lihai dalam menari jaipong. Terlihat dalam beberapa video klip lagu yang dibawakan Rika, seringkali memperlihatkan dirinya yang sedang menari jaipong.

Beberapa lagu yang populer dibawakan Rika Rafika diantaranya Bangung Hideung, Rujak Cuka, Karedok Leunca, dan Bentang Manglayang. Hingga saat ini Rika masih aktif menjadi penyanyi lagu pop dan degung Sunda.

Christine Ay Tjoe

Christine Ay Tjoe, seorang seniman asal Bandung, telah melelang karya seninya berupa lukisan dengan harga Rp 7,2 miliar di acara lelang Sotheby's Asia di Singapura. Namun, lukisan tersebut terjual dengan harga Rp 11 miliar. Christine Ay Tjoe adalah seorang seniman yang telah banyak memamerkan karyanya di berbagai negara, termasuk di Indonesia

Seniman asal Bandung ini merupakan lulusan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung. Lukisan Christine biasanya beraliran filosofi dan spiritual dengan sentuhan warna yang khas.

Beberapa penghargaan nasional dan internasional sudah pernah ia capai, mulai dari memenangkan Philips Morris Indonesia Art Awards hingga SCMP Art Future Prize Winner di Hongkong Art Fair.

Dede Wahyudin

Merupakan seorang alumni dari Jurusan Seni Rupa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dede Wahyudin merupakan seniman asal Bandung yang mempunyai prestasi dan karya menarik. Pria kelahiran Bandung 8 Mei 1975 itu juga menjadi pengajar di

Dede Wahyudin, seorang seniman asal Bandung yang juga guru seni dan budaya di sebuah sekolah menengah atas swasta di Bandung, telah menggelar pameran tunggal gambar berjudul "Dunia". Pameran tersebut menampilkan karya-karya gambar yang dibuat oleh Dede Wahyudin selama beberapa tahun terakhir.

Dede Wahyudin telah banyak memamerkan karyanya di berbagai pameran seni di Indonesia. Bahkan sejak tahun 1999 dirinya menjadi salah satu finalis sebuah penghargaan dari Galeri Nasional Jakarta. Sejak pertama kali memulai berkecimpung di dunia kesenian, Dede sering membawa tema-tema kritikal persoalan sosial di sekitarnya.

Gugum Gumbira

Gugum Gumbira Tirasonjaya, seorang seniman asal Bandung yang lahir pada 4 April 1945 ini dikenal sebagai maestro tari jaipong. Memulai debutnya pada tahun 1974, Gugum dan kawan-kawan mulai tampil di depan publik. Ia telah menerima anugerah tanda kehormatan Republik Indonesia di Istana Negara pada peringatan HUT ke-77 RI.

Sebelum menjadi seorang seniman tari jaipong, Gugum pernah bekerja sebagai pegawai negeri di era pemerintahan Presiden Soekarno. Gugum juga beberapa kali menghadiri acara di tingkat internasional untuk memperkenalkan tari jaipong ke Hongkong pada tahun 1979.

Gugum Gumbira meninggal dunia pada 4 Januari 2020 di RS Santosa Bandung akibat sakit yang dideritanya. Namanya dikenang sebagai maestro jaipong asal Bandung karena mendirikan sanggar tari dan melatih penari-penari muda untuk terus melestarikan jaipong.

Bandung sebagai daerah kreatifitas terus mengukir prestasi melalui talenta-talenta berbakat warga nya. Berbagai jenis aliran dalam bidang seni banyak digeluti warga asal Bandung, dimulai pelukis, maestro wayang, penata busana, penari.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads