Dinas Perhubungan (Dishub) Ciamis memasang papan larangan parkir di sepanjang lokasi Alun-alun Ciamis. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadi kemacetan kendaraan di pusat kota. Jalan tersebut juga merupakan jalan nasional.
Sejak selesai direvitalisasi, Alun-alun Ciamis kembali ramai dikunjungi masyarakat terutama pada sore hari. Pengunjung yang datang dengan menggunakan sepeda motor banyak yang memarkirkan kendaraannya di pinggir lokasi Alun-alun Ciamis. Mengingat saat ini sudah tidak ada jalan di tengah Alun-alun yang biasa menjadi kantong parkir.
Banyaknya sepeda motor yang parkir di pinggir jalan lokasi Alun-alun Ciamis membuat kendaraan yang datang dari arah Banjar menuju Tasikmalaya atau sebaliknya tersendat. Sesekali kendaraan mengular karena banyaknya aktivitas masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dishub Ciamis pun kemudian memasang papan larangan parkir di lokasi tersebut. Pinggir jalan lokasi Alun-alun Ciamis dipasang tali dan traffic cone untuk mencegah kendaraan parkir.
Baca juga: Daftar 118 Warisan Budaya Tak Benda di Jabar |
Sebagai gantinya, Dishub Ciamis mengarahkan pengunjung Alun-alun menggunakan kantung parkir yang telah disiapkan. Hanya saja lokasinya sedikit jauh dan harus berjalan kaki.
Lokasi kantung parkir bagi pengunjung Alun-alun Ciamis yang telah disiapkan ada di beberapa ruas jalan. Yakni Jalan Galuh 1, Jalan Galuh 2, Jalan Pemuda dan Jalan Tentara Pelajar.
"Memang kondisinya agak jauh ke lokasi Alun-alun tapi ketersediaannya di sana. Kami juga siapkan petugas juru parkir, pengatur lalu lintas dan petugas pengamanan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Ciamis Dadang Mulyatna, Jumat (27/10/2023).
Tak hanya itu, Dishub Ciamis pun melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas di wilayah perkotaan.
Kendaraan dari arah Barat (Tasikmalaya) yang menuju Timur (Jawa Tengah) diarahkan menuju Jalur Lingkar Selatan melalui Simpang Pahlawan. Kendaraan kembali ke Jalan Nasional di Simpang Bojong.
"Begitu juga sebaliknya yang dari arah Banjar Jawa Tengah menuju Barat diarahkan ke Simpang Bojong. Ini juga tujuannya supaya meramaikan wilayah Jalur Selatan. Dulu hanya kendaraan besar, kalau sekarang semua kendaraan," katanya.
Sedangkan untuk kendaraan tujuan ke wilayah Utara (Cirebon), yang datang dari Barat masuk ke Jalan Siliwangi atau Tonjong Maleber. Sedangkan yang dari arah Selatan masuk dari Simpang Ramona belok kanan ke arah kelenteng.
"Kendala memang cukup besar, dengan manuver kendaraan besar, itu di sana kan ada PKL. Tapi sementara ke arah sana karena memang ketersediaan jalan," jelasnya.
(yum/yum)