.webp)
Sosok seorang pria berpenampilan kusam lengkap dengan topi hitam yang juga kumal viral di media sosial. Dia mengaku sebagai lulusan ITB. Siapa sebenarnya pria tersebut?
Dalam percakapannya bersama Sukaryo Adiputra (46), seorang konten kreator pemilik akun YouTube Sinau Hurip pria itu mengaku bernama Enuh Nugraha asal dari Ujungberung, Kota Bandung.
Sekadar informasi, Adi sapaan Sukaryo memang sering menyisir jalanan mencari orang malang untuk dibantu dimandikan dan diberi makan minum. Kembali ke soal Enuh, ada beberapa petunjuk soal sosoknya yang terungkap dari percakapan Enuh yang diceritakan Sukaryo kepada detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi mendapat informasi dari Enuh, bahwa dia adalah lulusan Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1997. Sesudah mengetahui identitas Enuh, ia pun langsung membuat story WhatsApp dan tersebar dengan cepat. Rupanya, banyak orang yang mengaku mengenal sosok Enuh. Ia pun diharapkan bisa kembali ke Bandung.
"Nah memang video itu setelah tayang ramai, saya buat story WhatsApp identitas lengkapnya siapa tahu keluarganya mencari. Ternyata menyebar sampai ke teman-teman kuliah dia. Katanya mereka siap terima, nah saya langsung cari ke Demak," ucap Adi kepada detikJabar, Kamis (26/10/2023).
Informasi lainnya yang diperoleh Adi adalah, Enuh kelahiran 1 November 1977. Enuh juga pernah mengenyam pendidikan di
SMAN 10 Cikutra dan sempat melanjutkan ke Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, namun kemudian pindah ke Teknik Kelautan ITB.
Nama seorang perempuan, Sri Endah sempat diucapkan Enuh kala Adi menyinggung kehidupannya di Bandung. Namun, perempuan itu diceritakan Enuh sudah meninggal dunia. Sayangnya, tak banyak yang Enuh ceritakan tentang kehidupannya di Bandung.
"Jadi mayoritas ODGJ yang saya temui itu biasanya gila karena gagal dalam asmara. Waktu saya tanya tentang perempuan di masa lalu, dia menyebut Sri Endah. Ada indikasi mungkin pernah ada hubungan, tapi itu siapanya nggak tahu, belum bisa terverifikasi (terguncang karena Sri meninggal). ODGJ itu biasanya tertutup jadi kalau ada pengakuan ya sekilas," tutur Adi.
Adi berharap dapat segera kembali bertemu dengan Enuh Nugraha. Kehadiran Enuh sudah dinanti-nanti teman-teman kuliah satu angkatannya. Mereka berharap bisa merawat dan memberi Enuh tempat tinggal terbaik.
Kondisi Enuh diketahui hanya membawa setumpuk barang-barang bekas yang dirakit dan diyakininya sebagai mainan. Enuh mengaku telah berjalan jauh karena ingin mencari mainan anak-anak. Ia juga tak punya anak istri ataupun saudara, hanya tinggal sebatang kara.
"Tapi saya yakin pasti akan ketemu lagi. Hanya mungkin perlu waktu, karena saya pernah punya kasus serupa dan baru ketemu lagi setelah enam bulan. Jadi yang penting ini ketemu dulu, teman-temannya dari Alumni Teknik Kelautan ITB 97 sudah galang dana untuk bantu perawatan seumur hidupnya," ujar dia.
(sya/dir)
