Jabar Hari Ini: Misteri Motif Ulah Samuel hingga Viral Aksi Asusila di Bandung

Jabar Hari Ini: Misteri Motif Ulah Samuel hingga Viral Aksi Asusila di Bandung

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 24 Okt 2023 22:00 WIB
Samuel Sunarya (berbaju tahanan oranye) jadi tersangka kasus penganiayaan dan pengancaman terhadap dokter gigi di Bandung.
Samuel Sunarya pelaku pengancaman di Bandung (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (24/10/2023). Mulai dari motif penganiayaan dan pengancaman yang dilakukan Samuel Sunarya (29) yang belum terungkap hingga viral aksi asusila yang terjadi di halaman sebuah ruko di Jalan Moch Toha, Kota Bandung.

Berikut rangkuman di Jabar Hari Ini:

Motif Ulah Samuel yang Belum Terungkap

Polisi menangkap Samuel Sunarya (29), pria yang nekat mengancam membunuh seorang dokter gigi bernama Vissi El Alexandra (28). Meski demikian, polisi belum mau mengungkap motif yang memicu kasus itu terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan, kasus ini diawali pesan direct message (DM) yang dikirim Samuel kepada korban, Sabtu (21/10/2023). DM dari Samuel tersebut berisi ancaman sekaligus menanyakan posisi korban.

"Siangnya, korban didatangi tersangka yang membawa pisau lipat dan airgun yang disimpan di dalam tasnya," kata Budi saat rilis ungkap kasus di Polrestabes Bandung, Selasa (24/10/2023).

ADVERTISEMENT

Saat bertemu, korban dan Samuel sempat terlibat cekcok di klinik tempatnya bekerja. Tanpa basa-basi, Samuel kemudian menghunuskan pisau lipatnya hingga membuat luka sayatan di lengan Vissi.

Namun begitu, polisi belum mengungkap motif yang dilakukan Samuel. Dari hasil pemeriksaan sementara, Samuel dan korban pernah berkenalan beberapa tahun ke belakang, dan sekarang tak pernah menjalin komunikasi kembali.

"Sementara ini masih kita dalami (motifnya). Pemeriksaan tadi malam, tersangka langsung mengancam. Tapi terkait masalah apa, tersangka sampai sekarang bungkam," ungkapnya.

"Tersangka dan korban ini kenal, cuman beberapa tahun tidak berhubungan lagi. Kenal biasa saja, tidak ada angin dan hujan kemudian langsung DM. Makanya ini apakah berhubungan dengan pertemanan lama atau hal baru, tapi untuk obyek penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkannya ini memenuhi unsur pidana," ucapnya menambahkan.

Samuel diciduk di kediamannya di Jl Taman Holis, Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. Penangkapan tersangka pun berlangsung selama 5 jam lantaran pemilik rumah menghalangi upaya polisi.

Kini, Samuel terancam dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 351 ayat 1 KUHP serta Pasal 335 KUHP. Ancaman hukumannya 2 tahun 8 bulan dan 1 tahun kurungan penjara.

Olah TKP Ulang Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Polisi telah melakukan olah TKP ulang pada kasus pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu atau Amel di lokasi kejadian Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. Olah TKP ulang dilakukan untuk mencocokan keterangan dari tersangka M Ramadanu saat kejadian.

"Hasil olah TKP ulang hari ini kita prinsipnya adalah mencocokkan keterangan-keterangan Danu dari hasil olah TKP pada saat kejadian," ujar Dirkrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan, Selasa (24/10/2023).

Surawan mengungkap, tim dari Puslabfor Mabes Polri turut hadir saat olah TKP ulang digelar. "Kita juga hadirkan dari Labfor, Inafis juga dan ini sudah sesuai dengan keterangan Danu dengan TKP," katanya.

Selain menggelar olah TKP ulang, pihaknya juga masih terus melakukan pencarian barang bukti terkait pembunuhan Tuti dan Amel. Namun sejauh ini pihaknya belum bisa menemukan barang bukti meskipun sudah menggunakan alat canggih milik Mabes Polri.

"Kita berusaha mencari barang bukti yang digunakan para tersangka ini. Tapi sudah kita sisir dengan cara manual atau menggunakan alat deteksi logam, namun kita masih belum bisa menemukan barang yang kita cari," ungkapnya.

Sementara itu, polisi terus mendalami keterangan para tersangka agar menjadi terang benderang. Polisi masih melakukan pemeriksaan kepada para tersangka yang telah ditahan, M Ramdanu maupun Yosep Hidayah.

Menurut Surawan, dari kelima orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik, hanya tersangka Danu yang dinilai kooperatif. Maka dari itu, polisi perlu melakukan pendalaman kepada para tersangka.

"Untuk sementara yang memberikan keterangan yang kooperatif kan baru Danu, yang lain kan kita masih dalami sampai kita lakukan pemeriksaan setiap hari untuk Pak Yosep terutama," ujar Surawan.

Surawan mengungkap, keterangan tersangka Yosep saat dilakukan pemeriksaan tambahan, Yosep dinilai masih memberikan keterangan yang berubah-ubah. Menurutnya, Yosep sempat merasakan penyesalan. Namun, Surawan tak menyebutkan secara pasti penyesalan apa yang dirasakan oleh Yosep.

"Sementara keterangan Pak Yosep masih berubah-ubah, mengiyakan (melakukan pembunuhan) belum, tapi sudah sedikit apa namanya penyesalan dia. Masih kita gali terus keterangan sama kita masih dalami juga," katanya.

Sebagaimana informasi, polisi melakukan olah TKP ulang sejak pukul 08.30 WIB tadi hingga pukul 14.30 WIB. Olah TKP ulang ini juga polisi menghadirkan tersangka Danu dengan tujuan mencari barang bukti lainnya yang masih berkaitan dengan pembunuhan keji tersebut.

Sekadar diketahui, Polda Jabar menetapkan lima orang tersangka pada kasus pembunuhanTuti danAmalia. Kelima tersangka tersebut yakni MRamdanu selaku keponakan korban,Yosep Hidayah yang merupakan suami sekaligus ayah korban,MiminMintarsih istri mudaYosep, serta kedua anaknyaMimin yaituArighi danAbi.

Jabar Waspada Penularan Cacar Monyet

Kasus cacar monyet atau Mpox sedang jadi perhatian dunia kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, ditemukan sembilan kasus positif atau terkonfirmasi Mpox per tanggal 23 Oktober 2023 di DKI Jakarta.

Jawa Barat sendiri yang bertetangga dengan Jakarta waspada akan cacar monyet, sebab dapat menular baik dari hewan ke manusia ataupun dari manusia ke manusia lain. Adapun penularan antarmanusia umumnya terjadi lewat kontak langsung dari orang yang sudah terinfeksi.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan, pihaknya telah melakukan rapat kordinasi dengan Kemenkes dan dinas di 27 kabupaten/kota terkait penanganan dan antisipasi cacar monyet. Namun Vini memastikan belum ditemukan kasus cacar monyet di Jabar saat ini.

"Kalau kami di Jawa Barat, untuk Dinkes di Jawa Barat mengadakan pemantauan, kota/kabupaten, dan mengondisikan agar apabila ada kejadian, cepat, segera untuk dikoordinasikan supaya bisa diantisipasi agar tidak meluas," ujar Vini saat dikonfirmasi, Selasa (24/10/2023).

Adapun ciri-ciri orang yang terindikasi terpapar cacar monyet kata Vini, memiliki gejala demam tinggi dan munculnya bintik-bintik di tubuh layaknya cacar air. Bedanya, cacar monyet akan menyebabkan benjolan kecil pada kulit.

"Jadi ada demam, ada bintik merah, bintik merahnya berubah jadi papul. Nah, warna papulnya seperti kekuningan, terus ketika nanti pecah itu jadi jaringan kulit kering," ujarnya.

"Nah, yang menjadi masalah itu penularannya mudah. Maksudnya mudahnya itu bisa dari bisa dari droplet penderita, bisa dari sentuhan langsung, bisa juga dari kulit-kulit yang mengering gitu ya setelah pecah itu nah, itu bisa tersebar juga begitu," lanjutnya.

Sementara Kabid P2P Dinkes Jabar Rochady menambahkan, meski belum ditemukan kasus cacar monyet namun Jawa Barat waspada akan penularan virus yang menyebabkan penyakit itu.

"Iya, waspada. Sementara ini belum ditemukan tapi kita sudah sosialisasi ke fasilitas kesehatan, kalau menemukan suspek atau kecurigaan itu koordinasi dengan dinas kesehatan," tegasnya.

Selain waspada, menurutnya Dinkes Jabar juga telah meminta rumah sakit maupun puskesmas untuk menyediakan tempat isolasi bagi pasien yang terkonfirmasi cacar monyet.

"Kemudian rumah sakit-rumah sakit juga atau puskesmas sudah mulai menyiapkan tempat isolasi. Tidak seperti Covid sih isolasinya ya, isolasinya biasa. Hanya untuk menjaga penularan ke orang yang lain lah gitu maksudnya," pungkasnya.

Rumah di Cianjur Rusak Dihantam Longsor

Tebing setinggi 4 meter di Kampung Bedeng, Desa Hegarmanah, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, longsor. Akibatnya satu rumah rusak berat usai tertimpa material longsoran.

Informasi yang dihimpun detikJabar, bencana longsor itu terjadi pada Senin (23/10/2023) malam usai hujan deras mengguyur selama beberapa jam.

Hujan tersebut membuat tebing setinggi lebih kurang 4 meter longsor. "Dari sore memang hujan deras disertai angin. Menjelang malam, tanah di belakang rumah warga tiba-tiba longsor," ujar Nahendra, Ketua RT 04 Desa Hegarmanah, Selasa (24/10/2023).

Menurutnya material longsoran menghantam rumah yang berada di bawahnya, membuat satu rumah warga rusak berat. "Ada satu rumah rusak, bagian dapurnya tertimpa material longsor," tuturnya.

Beruntung penghuni rumah berhasil selamat, sebab saat kejadian tengah beristirahat di kamar dan ruang tamu. "Empat orang penghuni rumah selamat," kata dia.

Dia mengatakan para penghuni rumah saat ini diungsikan ke rumah kerabatnya lantaran dikhawatirkan terjadi longsor susulan saat hujan deras.

"Sementara diungsikan, karena ada rumah saudaranya masih di kampung sini," kata dia.

Nahendra menambahkan tim relawan dan masyarakat saat ini tengah melakukan pembersihan material longsoran dan bangunan yang ambruk.

"Sejak tadi pagi dilakukan pembersihan material, baik longsoran tanah dan bangunan yang rusak. Kami upayakan juga perbaikan rumah agar bisa kembali ditempati," pungkasnya.

Viral Aksi Asusila di Depan Ruko Bandung

Sebuah video asusila yang dilakukan sepasang pria dan wanita di halaman sebuah ruko di Jalan Moch Toha, Kota Bandung viral di media sosial (medsos).

Video itu dibagikan sejumlah akun medsos Instagram di Kota Bandung. Berdasarkan informasi kejadian tersebut terjadi, Senin (23/10) malam.

detikJabar berkesempatan mengunjungi tempat kejadian aksi asusila tersebut, Selasa (24/10/2023) siang. Halaman ruko yang digunakan untuk melakukan aksi asusila itu merupakan ruko yang tidak beroperasi.

Lokasi yang digunakan tindak asusila itu cukup kotor, dipenuhi sampah dan daun kering. Ada juga sebuah guling dan makanan yang tergeletak di lantai yang ada di ruko tersebut.

Sejumlah anggota polisi dari Polsek Regol Polrestabes Bandung melakukan peninjauan TKP dan mencari barang bukti CCTV yang mengarah ke lokasi kejadian.

Kapolsek Regol AKP Aji Riznaldi mengatakan, aksi asusila yang dilakukan sepasang pria dan wanita itu diduga dilakukan oleh ODGJ atau tuna wisma yang saat ini belum diketahui keberadaannya.

"Untuk kejadian tadi malam, kami sudah menyelidiki bahwa kami sedang mencari siapa pelaku tindak asusila tadi malam," kata Aji di lokasi kejadian.

Aji menyebut, saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan Satpol PP dan Dinas Sosial Kota Bandung bersama-sama melakukan pencarian pelaku tindak asusila ini.

"Kami berkomitmen bahwa tidak ada yang melakukan kejahatan atau tindakan yang merendahkan di wilayah Regol. Ketika kami dapati laporan tersebut, akan kita tindak tegas," ujar Aji.

"Dugaan awal kami, tindak asusila yang dilakukan di pinggir jalan ini dilakukan ODGJ atau tuna wisma," tambah Aji.

detikJabar mencoba mencari informasi terkait kejadian tersebut ke warga sekitar. Enjang (45), salah satu warga sekitar menyebut, tidak mengetahui sosok pasangan yang melakukan tindak asusila tersebut.

"Nggak kenal, mungkin ODGJ, masa orang normal bersetubuh di pinggir jalan, nggak masuk akal," ujar Enjang.

Enjang mengapresiasi langkah polisi yang bergerak cepat melakukan penyelidikan kasus tersebut.

Halaman 2 dari 2
(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads