Secarik Kertas Dukungan dari Santri Bandung untuk Warga Palestina

Secarik Kertas Dukungan dari Santri Bandung untuk Warga Palestina

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 24 Okt 2023 20:45 WIB
Dukungan santri Bandung untuk warga Palestina
Dukungan santri Bandung untuk warga Palestina (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Serangan Israel terhadap Palestina yang menimbulkan korban jiwa memantik perhatian warga dunia. Dukungan pun mengalir termasuk dari para santri di Bandung.

Seruan dukungan itu bersuara dari santri Madrasah Aliyah yang berada di lingkungan Pesantren Husainiyah, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Selasa (24/10/2023). Para santri menulis harapan dan dukungan bagi Palestina melalui secarik kertas. Kepedulian tersebut dilakukan atas banyaknya korban yang menimpa rakyat Palestina.

Para santri juga melakukan aksi teatrikal, puisi dan melakukan aksi tanda tangan petisi atas isu-isu santri dan pelajar tentang bullying, kekerasan seksual, diskriminasi pendidikan, yang kerap terjadi di berbagai pesantren dan sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi para santri tersebut dilakukan sebagai bentuk gerakan Hari Santri Nasional 2023 dengan tema Suara Santri Untuk Negeri. Para santri tersebut nampak antusias dan lantang menyuarakan isu-isu tersebut.

Salah satu santri, Salwa Zulfathunisa merasa tergerak hatinya usai konflik Palestina dan Israel. Dia melihat tak ada keadilan dalam konflik itu.

ADVERTISEMENT

"Saya melihat gak adil konflik Palestina. Israel teh harusnya mah pergi. Gak ada hak asasi manusia pisan," kata Salwa.

Santri lainnya, Nazhan, juga merasakan hal sama. Dia menginginkan rakyat Palestina bisa hidup dengan aman dan nyaman. Sehingga kemerdekaan bagi rakyat Palestina harus digaungkan.

Dukungan santri Bandung untuk warga PalestinaDukungan santri Bandung untuk warga Palestina Foto: Yuga Hassani/detikJabar

"Kita gak boleh merebut hak asasi manusia. Harusnya mereka bisa hidup nyaman di Palestina. Mungkin dia (Israel) serakah dan ingin merebut semuanya Palestina," katanya.

Nazhan juga berbicara soal isu lainnya. Salah satunya perihal bullying di lingkungan pendidikan.

:"Bullying itu seolah-olah derajatnya rendah, padahal mah sama-sama dimata Tuhan. Kita punya hak kebebasan. Mungkin dibully karena selera, kan gak bisa nyamain selera. Terus kalau soal fisik, kan udah diciptakan sama Tuhan," kata dia.

Kepala Sekolah Madrasah Tita Tabiya Tourisia mengungkapkan adanya hari santri nasional bisa menjadikan momentum sebagai kekuatan persatuan. Sehingga tidak hanya dijadikan sebagai perayaan setiap tahunnya.

"Ini momentum yang bagus. Saya ingin hari santri kembali kepada fitrahnya. Kebelakang suara santri ini menjadi suatu kekuatan. Ada resolusi jihad untuk mempertahankan negara. Sama halnya dilakukan para santri di masa lalu, ulama, ustad, dan ustadzah," kata Tita.

Tita menginginkan para santri mempunyai daya panggil dan suara yang harus didengar oleh masyarakat. Soalnya para santri saat ini kelak akan memimpin bangsa yang akan datang.

"Kami ingin membuat mereka aware mempunyai daya panggil dan suara yang didengar. Harus ditanamkan mereka yang akan meneruskan ini. Mewariskan ini di tangan mereka," bebernya.

Dukungan santri Bandung untuk warga PalestinaDukungan santri Bandung untuk warga Palestina Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Menurutnya para santri harus peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Hal tersebut akan lebih bermanfaat bagi masyarakat.

"Jadi diangkat isu ini, terlebih isu palestina. Ini persoalan HAM, apa yang terjadi di Palestina betul-betul menyentak nurani. Tidak hanya saudara yang terzalimi, tapi orang-orang Israel sipil. Kalau fokus ke kemanusiaan itu jadi konsern kita. Memang ada kepentingan negara, tapi itu harus dikesampingkan," tegasnya.




(dir/dir)


Hide Ads