Aksi bela Palestina yang digelar ribuan masyarakat Jawa Barat berlanjut hingga ke Gedung Merdeka, Kota Bandung pada Sabtu (21/10/2023). Di gedung bersejarah ini, demonstran turut menyuarakan tuntutan serta mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan Israel kepada Palestina.
Pantauan detikJabar, massa aksi mulai berdatangan di Jl Asia-Afrika Bandung sekitar pukul 10.30 WIB. Mereka kemudian memusatkan aksi tersebut tepat di depan Gedung Merdeka, gedung bersejarah yang pernah menjadi saksi perjuangan kemerdekaan bangsa di Asia dan Afrika puluhan tahun silam.
Selain menyuarakan tuntutan, aksi masyarakat Jabar ini turut diwarnai dengan dibentangkannya bendera raksasa Palestina seukuran 20x9 meter. Bendera itu dibawa puluhan massa aksi yang menjadi simbol perlawanan penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara ribuan massa, terlihat mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan atau Aher hadir di aksi bela Palestina. Aher datang untuk memberikan dukungannya bagi salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia tersebut.
"Saya terpanggil untuk ikut serta karena saya manusia. Jadi untuk berpihak kepada Palestina, tidak butuh menjadi mu'min atau muslim, cukup menjadi manusia. Karena setiap negara, setiap manusia, memiliki hak kemerdekaan. Dan satu-satunya bangsa di dunia yang belum merdeka adalah Palestina," kata Aher, Sabtu (21/10/2023).
Aher mengungkap, Palestina juga memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Kota Bandung. Saat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, Palestina menjadi salah satu negara yang hadir dan ikut menyuarakan kemerdekaan bagi bangsa di Asia dan Afrika saat itu.
Namun sayangnya, kata Aher, hanya bangsa Palestina yang saat ini belum bisa merdeka sepenuhnya. Palestina masih terjajah Israel dibanding negara-negara Asia-Afrika yang lain yang saat itu hadir di Kota Bandung.
"Dan cara ini juga bagian menyadarkan masyarakat dunia. Menyadarkan kepada bangsa di dunia bahwa Palestina belum merdeka, urusan kemanusiaannya harus dikedepankan," tutur Aher.
Aher berucap, meski Indonesia turut mengutuk penjajahan yang dilakukan Israel kepada Palestina. Namun dia berharap pemerintah bisa lebih tegas lagi dalam memberikan bantuannya bagi bangsa tersebut. Salah satunya dengan memberikan bantuan kemanusiaan, hingga paksaan secara militer kepada Israel untuk menghentikan aksi penjajahannya.
"Indonesia sudah sesuai dengan konstitusi, sudah mengutuk dengan keras forum internasional. Tapi tentu saja, pernyataan keras harus dilanjutkan dengan tindakan selanjutnya. Ada bantuan kepada mereka umpamanya, ada paksaan secara militer kepada Israel supaya membuka blokade. Dan lebih lanjut, mendukung Palestina agar menjadi bangsa yang merdeka," pungkasnya.
(ral/yum)