Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi melakukan peninjauan ke lokasi kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cikundul. Kandungan gas metan dalam sampah organik disebut menjadi penyebab kebakaran yang menghanguskan 5.000 meter persegi kawasan TPA.
"Itu kan di TPA ada gas metan yang keluar dari dalam, kemungkinan itu kemarin sebelum hujan cuaca panas dan suhu tinggi jadi karena ada kaitan dengan panas itu," kata Kadis DLH Kota Sukabumi Asep Irawan saat ditemui detikJabar di lokasi, Senin (23/10/2023).
Selain karena gas metan, dia juga menduga ada sampah korek yang masih berisi gas. "Kemudian meletup dan menyambar," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kawasan TPA Cikundul yang terbakar berada di bagian belakang sehingga masuk area pasif dan tidak ada aktivitas pemulung. Kemudian, sampah yang terbakar hanya di bagian permukaan.
Pada penanganan awal, pihaknya melokalisasi sampah yang berdekatan dengan kawasan pemukiman. Sehingga, dampak kebakaran dapat diminimalisir.
"Itu hanya permukaannya saja dan keburu kita atasi. Kita coba dilokalisir yang berkaitan dengan arah masyarakat karena di belakang itu pohon-pohon kering jadi cepat sekali (kalau merembet) alhamdulillah cepat kita tangani," kata Asep.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan, Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Dinas Satpol PP dan Damkar Kota Sukabumi, Dadi Kusmawandi menambahkan, kebakaran di TPA Cikundul dapat dipadamkan pada dini hari ini pukul 02:00 WIB. Pihaknya melibatkan alat berat untuk mengurai sampah.
"Api berhasil dipadamkan dengan mati total sekitar jam 02.00 dini hari. Rekan-rekan sampai ke mako 02:30 WIB. Kira-kira setengah hektare," kata Dadi.
"Semalam kan ada alat berat beroperasi jadi bisa membalikkan tumpukan-tumpukan sampah yang masih ada bara api. Baru rekan-rekan dari damkar bisa menyemprot air," sambungnya.
Sekedar informasi, kebakaran di TPA Cikundul terjadi pada Minggu (22/10/2023). Kejadian kebakaran itu berlangsung selama 13 jam hingga api benar-benar padam.
(yum/yum)