Jejak Pesantren dan Tokohnya yang Terabadikan di Cimahi

Jejak Pesantren dan Tokohnya yang Terabadikan di Cimahi

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 22 Okt 2023 21:15 WIB
Jalan KH Usman Dhomiri dan Jalan Pesantren di Kota Cimahi.
Jalan Pasantren di Kota Cimahi. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Kota Cimahi bukan kiblatnya para santri untuk menuntut ilmu agama. Sebab keberadaan pesantrennya tak sebanyak Tasikmalaya, yang memang punya julukan sebagai Kota Santri.

Tapi jejak keberadaan pesantren di Kota Cimahi sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan masih bertahan hingga saat ini. Ketokohan para pendiri pesantren juga masih harum dan dihormati.

Namun menurut pegiat sejarah sekaligus Ketua Komunitas Tjimahi Heritage, Machmud Mubarok, beberapa pendiri pesantren besar yang ada di Cimahi juga menjadi guru bagi pendiri pesantren di daerah lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi termasuk yang besar juga, seperti Pesantren Cibabat yang didirikan Mama Kurdi. Yang kita kenal sekarang Pesantren Cimindi, Cilember, dan di daerah Mahmud itu, pendirinya berguru ke Pesantren Cibabat. Bahkan ada yang dari Cianjur dan Sukabumi juga," kata Machmud kepada detikJabar, Minggu (22/10/2023).

Magnet pesantren di Cimahi kala itu, tentu tak terlepas dari keilmuan yang dimiliki pendirinya. Tak sedikit juga, para pemuka agama atau yang juga kerap disebut ajengan itu memiliki karomah yang terdengar ke luar daerah.

ADVERTISEMENT

"Jadi nama besar Mama Kurdi karena keilmuannya, menjadi acuan bagi santri luar Cimahi berguru ke Cibabat. Walaupun tidak banyak (pesantren), tapi secara keilmuan itu tinggi-tinggi," kata Machmud.

Keberadaan pesantren Cimahi sejak zaman kolonial Belanda, juga berkaitan erat dengan pergerakan laskar santri dalam wadah Fisabilillah dan Hizbullah, turut ambil bagian dalam pertempuran melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.

"Jadi sejak saat itu Cimahi dikenal sebagai pusat pergerakan kaum muslimin saat masa penjajahan sampai setelah era kemerdekaan," tutur Machmud.

Jalan KH Usman Dhomiri dan Jalan Pesantren di Kota Cimahi.Jalan KH Usman Dhomiri di Kota Cimahi. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)

Selain Mama Kurdi, ada nama Kyai Haji Usman Dhomiri. Ajengan yang lahir di Maroko sekitar tahun 1870-an itu berperan membentuk laskar Fisabilillah. Dalam buku Prahara Cimahi Pelaku dan Peristiwa 30 Oktober 1945-28 Maret 1946 (S.M. Arief, 2021), dijelaskan jika pembentukan badan perjuangan Fisabilillah juga berdasarkan permintaan Bupati Bandung, R.A.A. Wiranatakusumah.

Badan perjuangan Fisabilillah berisikan pemuda-pemuda yang kebanyakan sebagai murid-murid Ajengan Dhomiri dari luar wilayah Gunung Bohong, Kota Cimahi, yang menjadi lokus pengajian rutin. Nama-nama yang bergabung dengan laskar Fisabilillah seperti Haji Zakaria daru Buahbatu, Ustaz Emed dari Gununghalu, Ustaz Anda dari Cililin, dan nama lainnya.

Nama Usman Dhomiri bahkan diabadikan sebagai nama jalan di wilayah Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Penamaan itu merujuk pada kiprah ajengan Dhomiri di Cimahi. Terlebih di wilayah itu merupakan lokasi masjid dan makam ajengan Dhomiri berada.

"Nama ajengan Dhomiri mungkin yang paling terkenal di Cimahi, nama pendiri pesantren, terus pejuang, dan penyebar islam itu diabadikan jadi nama jalan. Setahu saya di Cimahi nggak banyak, kalau nama gang mungkin banyak," kata Machmud.

Seperti halnya nama Jalan Pasantren di wilayah utara Kota Cimahi. Nama yang terlalu umum karena hanya mengacu pada keberadaan pesantren, termasuk Mama Kurdi atau pesantren Cibabat di wilayah tersebut.

"Kemudian ada Jalan Pasantren, itu kan umum hanya Jalan Pasantren saja gitu. Nggak spesifik ke sosok Mama Kurdi. Cuma memang sudah ada dorongan juga untuk mengganti nama jalan itu menjadi Jalan Mama Kurdi," kata Machmud.

"Pesantren Mama Kurdi itu adanya kan dari tahun 1870-an sampai Mama Kurdi meninggal di tahun 1950-an. Penamaan itu juga sebagai edukasi dan meluruskan sejarah, selama ini orang tahunya Mama Kurdi itu penghulu orang Kota Bandung. Padahal sebetulnya dia berasal dari Cimahi," imbuhnya.

(orb/orb)


Hide Ads