Diduga Kampanyekan Bacaleg, Kadis Pertanian Tasik Dipanggil Bawaslu

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikananan Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin dipanggil Bawaslu usai diduga mengkampanyekan salah satu bakal calon legislatif saat penyerahan bantuan pompa air di Manungreja beberapa waktu lalu.

Tiga orang Komisioner Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya hadir dalam pemeriksaan tersebut. Proses pemeriksaan berlangsung hampir satu jam.

Ketua Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya Dodi Djuanda menjelaskan, pemanggilan Nuraedidin dilakukan untuk menindaklanjuti viralnya video dugaan mengkampanyekan salah satu Bacaleg. Meski saat ini belum masuk dalam tahapan kampanye, apalagi belum ada penetapan bakal calon.

"Kita mengundang Pak Kadis untuk klarifikasi dan mintai keterangan terkait video viral di media sosial. Hasil pemeriksaannya akan kita kaji. Untuk hasilnya bisa kita ketahui satu minggu ke depan, apakah masuk pelanggaran atau tidak," kata Dodi, Jumat (20/10/23).

Sementara, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin menjelaskan, kedatangannya untuk memenuhi undangan Bawaslu terkait video viral. Dia menjelaskan kronologis dan fakta sebenarnya dalam video itu. Bahwa kegiatan tesebut merupakan acara penyerahan bantuan dari DPR RI, tempatnya di balai benih di Mangunerja.

Pihaknya memastikan tidak ada tendensi untuk dukung apalagi mengkampanyekan Bacaleg dalam kegiatan tersebut. "Sacara spontan saja sebagai wujud rasa suykur kita menyarakan yel-yel dengan kata," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang merekam Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin mengampanyekan seorang bacaleg di Tasikmalaya viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 11 detik tersebut terlihat Nuraedidin mengenakan baju ASN menyuarakan dan memimpin yel-yel dukungan sambil diikuti sejumlah petani yang hadir pada sebuah acara.

Dalam yel-yel yang dipandu Kepala Dinas Pertanian itu menyebutkan kata "Petani" lalu di jawab oleh masyarakat dengan "Jaya". Petani? Jaya. Kemudian Nuraedidin menyebutkan sosok bacaleg tersebut dan ditimpali oleh warga dengan jawaban "Satu".