Lukisan Monalisa karya Leonardo Da Vinci menyimpan banyak rahasia. Sang pelukis legendaris itu juga tampaknya bereksperimen dengan bahan kimia saat melukis beberapa karya ikoniknya, termasuk Mona Lisa.
Melansir detikInet, para peneliti yang mempelajari sampel mikro kecil dari sudut lukisan, menemukan zat yang dikenal sebagai plumbonacrite, senyawa beracun yang terbentuk ketika minyak dan timbal (II) oksida bercampur.
Mona Lisa, dan banyak lukisan lain dari era Renaisans di awal tahun 1500-an, dilukis bukan di atas kanvas melainkan di papan kayu. Karenanya, karya lukisan membutuhkan lapisan dasar yang tebal agar seniman dapat membuat karya mereka di atasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Metode yang paling umum adalah menggunakan zat yang disebut gesso, yang berasal dari plester Paris. Namun, keberadaan plumbonacrite menunjukkan bahwa Da Vinci melapisinya dengan pigmen timbal putih, dicampur dengan minyak yang mengandung timbal (II) oksida.
Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of American Chemical Society ini, para penulis mengatakan bahwa tanda paling luar biasa dalam sampel adalah adanya plumbonacrite, senyawa langka yang hanya stabil dalam lingkungan basa.
"Leonardo mungkin berusaha menyiapkan cat kental yang cocok untuk menutupi panel kayu Mona Lisa dengan mengolah minyak dengan timbal(II) oksida yang tinggi," tulis para peneliti diberitakan Metro seperti dilihat, Rabu (18/10/2023).
Diperkirakan bahwa timbal (II) oksida mungkin telah digunakan untuk membantu cat yang diaplikasikan di atasnya untuk mengering.
Baca juga: 178 Km Jalan di Bandung Barat Rusak! |
Tim meninjau tulisan Da Vinci untuk mencari referensi mengenai penggunaan bahan kimia tersebut, namun hanya menemukan referensi ambigu yang kemungkinan terkait plumbonacrite.
Tampaknya, sekali lagi polimatik terkenal itu lebih maju dari zamannya, dengan teknik yang hanya ditemukan pada lukisan lain karya Rembrandt pada tahun 1600-an. Penggunaan plumbonacrite pada saat itu tampaknya hanya terbatas pada pengobatan kulit dan rambut.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)