Beberapa hari terakhir suhu udara di Kabupaten Majalengka terasa lebih gerah dari biasanya. Tahun ini, Majalengka sempat dinobatkan menjadi kota terpanas di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu di Majalengka sempat mencapai 38,7 derajat celcius pada 9 Oktober 2023 lalu. Hasil pemantauan di 20 stasiun BMKG se-Indonesia, suhu tersebut menduduki peringkat pertama udara terpanas di Tanah Air.
BMKG Kertajati Majalengka menyebut, suhu terpanas di Majalengka tidak hanya dialami pada tahun ini saja. Bahkan rekor suhu udara di tahun-tahun sebelumnya lebih panas dari 2023. Rekor suhu terpanas di Majalengka terjadi pada 2002.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari data pengamatan BMKG Kertajati, suhu terpanas di Majalengka pernah mencapai 40 derajat celcius yang terjadi pada 12 Oktober 2002," kata Plt Kepala BMKG Kertajati Majalengka, Ahmad Faa Iziyn kepada detikJabar, Senin (16/10/2023).
Berdasarkan catatan data pengamatan cuaca BMKG, dari 1978 sampai 2023 rata-rata suhu maksimum di Majalengka mencapai 38,6 hingga 40 derajat celcius. Fenomena suhu panas tersebut, terjadi pada saat musim kemarau.
"Catatan BMKG, suhu panas di Majalengka pernah terjadi pada tanggal 17 dan 30 Oktober 1997, itu mencapai 39,4 derajat celcius. Pada 19 November 2006, suhu panas di Majalengka juga pernah mencapai 39,5 derajat celcius," ujar Ahmad Faa Iziyn.
"Rekor suhu terpanas di Majalengka pada tahun 2002. 12 Oktober 2002 pernah mencapai 40 derajat celcius dan 21 Oktober 2002 mencapai 39,7 derajat celcius," sambungnya.
Baca juga: Tanda-tanda Memasuki Musim Hujan |
Sementara itu, suhu udara di Majalengka kini relatif mulai menurun. Penurunan suhu itu tidak terlepas dari faktor sejumlah wilayah sekitar Majalengka seperti Cirebon yang mulai memasuki awal musim hujan.
Bahkan sebagian wilayah Majalengka, khususnya wilayah selatan mulai memasuki musim hujan. Hujan diperkirakan akan merata di wilayah lainnya mulai awal bulan depan.
Selama musim kemarau masih melanda Majalengka, masyarakat diimbau selalu menjaga kesehatan dan mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya. "Selama periode tersebut, kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kebutuhan cairan tubuh, mengurangi aktivitas di luar ruangan, melindungi diri dari sengatan matahari langsung, dan lainnya," ucap Ahmad Faa Iziyn.
(dir/dir)