Gelombang Panas dan Hilangnya Kupu-kupu

Kabar Internasional

Gelombang Panas dan Hilangnya Kupu-kupu

Tim detikInet - detikJabar
Senin, 16 Okt 2023 02:00 WIB
Kupu-kupu raja berkumpul di pegunungan dekat Valle de Bravo, Meksiko. Kemunculan ini menandai migrasi musim dingin tahunan mulai berlangsung.
Kupu-kupu (Foto: AP /Marco Ugarte).
Jakarta -

Seorang penulis opini, yang juga penggemar flora dan fauna mengungkap, kekhawatirannya dampak pemanasan global terhadap kupu-kupu. Bunga yang ia tanam tidak didatangi kupu-kupu selama musim panas.

Mengutip detikInet, hal ini selaras dengan laporan World Climatological Organization (WCO) dan organisasi-organisasi iklim dunia lainnya. Sejak bulan Juni hingga September, dunia terus diserang dengan rekor bulan terpanas dari yang pernah tercatat.

"Mustahil untuk tidak bertanya-tanya apakah panas itu ada hubungannya dengan hilangnya kupu-kupu dari taman penyerbuk saya," ujar Margaret Renkl seperti dilansir detikINET dari The New York Times, Minggu (15/10/2023)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, saat ada seekor ulat raja tak sengaja singgah di pot rumput, ia langsung menjaganya hati-hati dan melindunginya dari tawon. Ini untuk mempertahankan ulat tersebut agar menjadi kupu-kupu.

Untungnya, di bulan Oktober kupu-kupu muncul dengan perlahan. Awalnya satu, kemudian satu lagi, dan akhirnya ada yang bertelur, mulailah ulat-ulat berdatangan memakan tanaman.

ADVERTISEMENT

"Bulan Oktober biasanya tidak mendatangkan banyak kupu-kupu. Waktu untuk kupu-kupu adalah bulan September, dengan bunga-bunga pinggir jalan yang bermekaran," ujarnya yang resah atas pemanasan global.

Artikel ini sudah tayang detikInet, baca selengkapnya di sini.

(mso/mso)


Hide Ads