Anggapan tentang peran bekerja tidak lepas dari pengaruh gender. Meski begitu, anggapan bahwa perempuan hanya melakukan pekerjaan di rumah telah banyak dipatahkan pada masa ini.
Perempuan juga bisa melakukan pekerjaan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Begitu juga dengan perempuan desa, mereka mampu berkontribusi dalam bekerja. Biasanya, pekerjaan perempuan desa bergerak di bidang pangan, seperti pertanian.
Mengutip dari laman Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), perempuan desa memiliki kontribusi besar dalam sektor pertanian, termasuk pekerjaan informal, dan sebagian besar pekerjaan perawatan yang tidak berbayar. Selain itu, perempuan desa juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pengelolaan lahan dan sumber daya alam, ketahanan pangan dan nutrisi, dan membangun ketahanan iklim. Meski memiliki kegigihan kerja yang besar, perempuan desa masih mengalami kemiskinan multidimensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, mereka masih mengalami kesulitan untuk mengakses lahan, input pertanian, kredit, pasar, dan bidang pertanian pangan yang bernilai tinggi. Oleh karenanya, harga jual yang diterima dari hasil panennya masih ternilai rendah.
Unsur diskriminatif yang berlaku pada norma-norma sosial juga menjadi penghambat bagi perempuan desa. Perempuan desa dinilai memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih buruk, daripada laki-laki desa maupun perempuan di perkotaan. Kemiskinan, pengucilan, dan dampak perubahan iklim yang tidak menentu merupakan hal yang dihadapi para perempuan desa.
Peringatan Hari Perempuan Pedesaan Sedunia merupakan salah satu bentuk yang mendukung revolusi bagi para perempuan desa. Peringatan ini menyuarakan tentang kesetaraan yang berhak didapatkan oleh perempuan desa. Peringatan Hari Perempuan Pedesaan Sedunia yang diperingati setiap tanggal 15 Oktober memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang temanya pada tahun 2023.
Tema Hari Perempuan Pedesaan Sedunia 2023
Hari Perempuan Pedesaan Sedunia 2023 mengusung tema "Rural Women Cultivating Good Food for All" atau "Perempuan Pedesaan Mengelola Makanan Baik untuk Semua." Tema ini menyoroti peran penting yang dimiliki perempuan dan anak perempuan pedesaan dalam sistem pangan secara global.
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Pedesaan Sedunia, United Nations Women (PBB) juga memiliki tujuan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGS) poin ke-2 (kelaparan) dan poin ke-5 (kesetaraan gender). PBB berupaya memberikan dukungan secara global pada perempuan dan anak perempuan pedesaan untuk membangun ketahanan, keterampilan, dan kepemimpinannya.
Sejarah Hari Perempuan Pedesaan Sedunia
Hari Perempuan Pedesaan Sedunia diperingati pertama kali pada tahun 2008. dan ditetapkan sebagai hari internasional oleh Majelis Umum melalui resolusi 62/136 pada 18 Desember 2007. Tujuan ditetapkannya hari tersebut adalah untuk mengakui peran penting dan kontribusi perempuan pedesaan dalam meningkatkan pembangunan pedesaan dan pertanian, serta meningkatkan ketahanan pangan dan menyelesaikan kemiskinan di pedesaan.
PBB bersama pemerintah dan masyarakat di berbagai negara yang tergabung, merayakan hari tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perempuan pedesaan termasuk masyarakat adat. Kebutuhan perempuan desa perlu diperhatikan oleh pemerintah. Pemerintah dapat mengupayakan beberapa hal, seperti membuat program bantuan khusus, layanan untuk mengkonsultasikan peningkatan keterampilan ekonomi perempuan pedesaan dan mengupayakan berbagai hal untuk kesetaraan perempuan pedesaan.
(sud/sud)