Warung remang-remang di Karawang digeruduk emak-emak. Warung tersebut dicurigai sebagai tempat prostitusi.
Penggerebekan warung yang terletak di Desa Belendung, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang pada Sabtu (7/10) itu pun viral di media sosal (medsos). Emak-emak tampak bergerombol mendatangi bangunan warung semi permanen itu.
Ketua RT setempat, Omin membenarkan adanya aksi penggerebekan tersebut. Dia menuturkan, aksi itu dilakukan spontan oleh emak-emak yang resah akan aktivitas di warung tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang melakukan penggerebekan itu, ya sekitaran warga Sembang, warga sini juga sekitar satu kewakilan. Iya itu mah spontan lah, gak ada penggerak, gak ada yang mendalangi," ucap Omin saat berbincang dengan detikJabar di lokasi, Rabu (11/10/2023).
Omin menuturkan warga sekitar sudah lama mengeluhkan keberadaan warung tersebut. Mereka mencurigai warung itu dijadikan 'rumah bordil'.
"Dari dulu sih pak masyarakat di sini mengeluh tentang warung di sini, ada yang begini-begini (aktivitas prostitusi). Dan saya juga sudah bilang ke yang punya tempat untuk ditutup, tapi gak bersedia karena intinya masalah isi perut," ungkapnya.
Tak berhenti di situ, ternyata warung remang-remang yang diduga dijadikan lokasi prostitusi tersebut, makin hari makin banyak sehingga emosi warga memuncak dan menggerebek lokasi tersebut.
![]() |
"Kesini-kesini, kok makin banyak terus, tapi ya gimana. Saya nyuruh enggak, ngasih surat izin enggak. Dan akhirnya digerebek," ucap Omin.
Namun, setelah digeruduk, lokasi tersebut kini telah ditutup permanen oleh pemerintah setempat dibantu warga.
"Sekarang udah (ditutup) pak lurah langsung merintah wakil dan RT, tadi ditutup total disaksikan oleh Polsek, dari TNI, termasuk Satpol PP," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PKK Desa Belendung Dewi Yulianti mengatakan, aksi itu dilakukan atas inisiasi Ketua Majlis Ta'lim di Desa Belendung.
"Itu kan para ketua Majlis Ta'lim di Desa Belendung, sangat meresahkan, kedua desa juga dirugikan atas aktivitas tersebut di wilayah kami. Yang jadi image buruk kan desa, itu ibu-ibu bergerak sendiri," ucap Dewi.
Dugaan aktivitas prostitusi di warung remang-remang tersebut, kata Dewi sudah berlangsung selama puluhan tahun. Namun tetap beroperasi meski sudah ditutup.
"Dalam kurun waktu 3 tahun ini Satpol PP sudah 2 kali turun ditutup, tapi buka lagi. Harapan kami ibu-ibu desa Belendung pengen ditutup total. Itu sudah lama (aktivitas prostitusi), tutup buka lagi, tutup buka lagi, puluhan tahun lah," pungkasnya.
(dir/dir)