Jabar Hari Ini: Tragedi Kematian Yuyu Usai Tolak Ajakan Nikah Hendra

Jabar Hari Ini: Tragedi Kematian Yuyu Usai Tolak Ajakan Nikah Hendra

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 10 Okt 2023 22:00 WIB
Pelaku pembunuhan di bukit Japura, Cicalengka
Pelaku pembunuhan di bukit Japura, Cicalengka (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (10/10/2023). Mulai dari kasus kematian Ai Yuyu Komalasari (47) yang dibunuh Hendra Setiawan (32) di Bandung, hingga insiden keracunan yang memakan korban warga Garut dan Tasikmalaya.

Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:

Tragedi Kematian Yuyu Usai Tolak Ajakan Nikah Hendra

Ai Yuyu Komalasari (47) tewas di tangan Hendra Setiawan (32). Ironisnya, Hendra nekat menghilangkan nyawa Yuyu hanya karena warga Cikancung, Kabupaten Bandung itu menolak ajakan nikah dari pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi kejam Hendra mulanya terbongkar setelah mayat Yuyu ditemukan warga di semak belukar area perbukitan Gunung Japura, Cicalengka, Bandung, Kamis (5/10/2023) pukul 15.00 WIB. Berawal dari temuan itu, polisi kemudian turun melakukan penyelidikan.

Setelah beberapa hari, misteri kematian Yuyu akhirnya terpecahkan. Ia dinyatakan sebagai korban pembunuhan yang pelakunya adalah Hendra Setiawan. Keduanya telah menjalin asmara sampai Hendra mengajak korban ke pelaminan.

ADVERTISEMENT

Sayangnya, korban menolak ajakan nikah pelaku. Hendra yang sudah menjalin kasih selama 4 bulan pun lantas mencekik Yuyu hingga ia akhirnya meninggal dunia. Mayatnya lantas ditinggalkan Hendra sejak 21 September 2023.

"Ternyata mayat yang ditemukan itu sudah dalam kondisi tidak bernyawa sejak 21 September 2023. Sehingga pada saat ditemukan itu sudah 10 hari. Sehingga kondisi wajah sudah tidak dapat dikenali, karena sudah mengalami pembusukan. Setelah didalami, ternyata tersangka ini merupakan kekasih dari pada korban," kata Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo, Selasa (10/10/2023).

Polisi sudah meringkus Hendra di kediamannya pada Minggu (8/10) kemarin. Saat akan ditangkap, Hendra beringas berusaha melawan dan melarikan diri. Sehingga polisi terpaksa menembak kaki Hendra.

Kini Hendra harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia ditahan di Rutan Mapolresta Bandung. Polisi menjerat tersangka dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana Jo Pasal 338 KUHP, Pasal 351 ayat (3) KUHP dan Pasal 365 KUHP. Ancaman hukuman penjara seumur hidup.

BIJB Bakal Beroperasi Akhir Oktober

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati dipastikan siap beroperasi penuh dan melayani penerbangan pesawat komersial. Kesiapan bandara di Kabupaten Majalengka ini diklaim mencapai 100 persen.

Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubenur Jabar Bey Machmudin usai menjajal feeder Bandara Kertajati dan meninjau langsung kesiapan bandara bersama Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Selasa (10/10/2023).

"Kami lihat sudah ada kesiapan dan kami yakin pada tanggal 29 Oktober 2023 akan tetap berjalan penerbangan pesawat jet yang akan dipindahkan dari Bandara Husein," kata Bey kepada wartawan.

"Jadi mulai 29 Oktober itu di Bandara Husein sudah tidak ada lagi penerbangan pesawat jet," sambung dia.

Meski menyatakan siap, namun Bey menegaskan masih ada yang perlu dilakukan sebelum Bandara Kertajati benar-benar beroperasi penuh nanti. Menurutnya salah satu yang harus dilakukan yakni sosialisasi.

"Persiapan yang terus kami lakukan, pertama sosialisasi yang kami terus lakukan, dan juga beberapa kebutuhan lainnya, terutama kesiapan dari kota di daerah sini yang harus disiapkan, dan juga beberapa hal lainnya yang termasuk shuttle bus ataupun angkutan dan yang lainnya," ujarnya.

Saat beroperasi pada 29 Oktober nanti, Bey memaparkan Bandara Kertajati akan melayani tujuh rute penerbangan domestik yakni tujuan Balikpapan, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Makassar, Medan, dan Palembang.

Bey pun yakin perlahan masyarakat akan mulai berpindah dari yang biasanya terbang di Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Namun dia menegaskan tidak bakal memaksa masyarakat untuk terbang dari Kertajati.

"Pertama kan di Bandara Hussein akan ditutup, jadi penerbangan pesawat jet sudah tidak ada lagi. Tadi masyarakat Bandung tidak bisa dipaksa, tapi kami akan menawarkan beberapa alternatif," jelasnya.

Alternatif yang dimaksud Bey yakni kemudahan konektivitas dari Bandung ke Majalengka. Dia mengatakan Bus Damri telah disiapkan untuk melayani penumpang Bandara Kertajati dengan ongkos yang jauh lebih murah ketimbang ke Jakarta.

'Sementara kalau ke sini (Kertajati) perlu 3 jam, dan harganya untuk Bus Damri sekarang Rp80.000, dan semoga pada saat pembukaan nanti ada diskon. Jadi tanpa diskon pun Rp80.000 dibandingkan Rp180.000 (ke Jakarta) sudah lebih murah, dan waktu tempuh yang disediakan lebih sedikit lagi dibanding ke Jakarta," pungkasnya.

Rizky Tewas Kecelakaan di Tol Purbaleunyi

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Tol Purbaleunyi, KM 133, Cigondewah Rahayu, Kota Bandung. Seorang mahasiswa bernama M Rizky Ramadhan (24) tewas dalam insiden tersebut.

Informasi yang diperoleh detikJabar, kecelakaan maut itu terjadi pada Selasa (10/10/2023) sekitar pukul 04.30 WIB. Korban meninggal dunia usai mobil yang dikendarainya menabrak truk di jalan tol.

Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung AKP Arief Saepul Haris mengatakan, insiden bermula saat mobil Yaris B 2930 KKW yang dikemudian mahasiswa asal Bekasi itu melintas dari arah barat ke timur. Setibanya di lokasi, korban yang diduga mengantuk menabrak bagian belakang truk berplat nomor B 9053 PDC yang dikemudikan Didin (39) asal Pandeglang.

"Saat kejadian berlangsung, korban diduga dalam kondisi mengantuk," kata Arief.

Setelah menabrak truk tersebut, mobil korban dilaporkan ikut terseret hingga berhenti di KM 133+400 Tol Purbaleunyi. Korban pun kemudian dinyatakan tewas di lokasi kejadian.

Jasad korban kemudian dievakuasi ke RSHS Bandung. Polisi yang turun tangan kemudian langsung menangani kecelakaan maut tersebut.

"Kejadian ini masih dalam penanganan pihak kepolisian Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Bandung," pungkasnya.

Kematian Misterius Tante dan Keponakan di Ciamis

Warga Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, digegerkan dengan penemuan dua mayat di dalam rumah. Kedua mayat adalah Teti Mulyati (81) Denden Sukmawan (46) yang berstatus sebagai tante serta keponakan.

Keduanya, pertama kali ditemukan warga di Perumahan Garden Jati, Senin (9/10) malam. Mayat tersebut telah mengeluarkan bau yang menyengat. Diperkirakan telah meninggal sekitar hari.

Belakangan diketahui, kondisi Teti dalam keadaan sakit stroke dan tinggal sendiri. Ia biasa dijaga oleh kerabatnya bergantian, termasuk oleh keponakannya. Sementara keponakannya, berdasarkan informasi juga mengalami penyakit darah tinggi.

Setelah penemuan dua mayat itu, Pemerintah Desa Panyingkiran langsung menghubungi pihak kepolisian. Tim Inafis Satreskrim Polres Ciamis langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Selanjutnya dua mayat itu dibawa ke rumah sakit menggunakan dua ambulans.

Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Muchammad Arwin kemudian menyampaikan hasil penyelidikan sementara atas temuan dua mayat tante dan keponakan dalam rumah di Ciamis. Berdasarkan pemeriksaan visum luar, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di tubuh dua jenazah tersebut.

"Hasil olah TKP yang kami lakukan bahwa bener ditemukan dua orang korban meninggal dunia, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kemudian kondisi mayat sampai saat ini hasil visum luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan," ujar Arwin, Selasa (10/9/2023).

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban Denden diduga sedang mengalami sakit. Denden sering mengeluh kepada saudaranya bahwa mengalami nyeri dada sebelah kiri. Namun Denden belum sempat untuk dilakukan pemeriksaan.

Sedangkan korban Teti, merupakan lansia yang menderita riwayat stroke. Kondisi fisik sebelum meninggal, tak bisa berjalan dan mengalami kesulitan melihat. Sehari-hari untuk makan perlu disuap dan hanya bisa makan bubur saja.

"Saat ditemukan, pada korban D ditemukan cairan darah dari mata, hidung dan telinga. Kemudian dari pihak keluarga juga sampai saat ini belum mau dilakukan autopsi karena menganggap bahwa ini adalah musibah," tuturnya.

Dari olah TKP, juga tidak ditemukan barang yang hilang di rumah korban. Kasat juga menjelaskan TKP merupakan perumahan padat penduduk. Sehingga untuk kecurigaan yang lain masih belum ada informasi lebih lanjut.

"Untuk dugaan penyebab kematian, hasil pemeriksaan medis sedang kami laksanakan. Kita menunggu hasil pemeriksaan medis untuk dua korban," katanya.

Hasil pemeriksaan lainnya, berdasarkan temuan dari medis, Denden meninggal mendahului tantenya. Sudah terjadi pembusukan pada jenazah. Sedangkan mayat perempuan diduga beda dua hari. Jenazah Teti belum terjadi pembusukan. "Apabila di kemudian hari ada kejanggalan lain, kami akan lakukan penyelidikan lanjutan," pungkasnya.

Petaka Keracunan Sate Kulit yang Makan Korban Warga Garut dan Tasik

Warga Garut dan Tasikmalaya mengalami keracunan usai menyantap sate kulit. Akibatnya, dua warga yaitu Mimin (61) dan Cecep (48) dari daerah tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Dari Tasikmalaya, belasan warga yang keracunan itu berasal dari Desa Kersamaju dan Desa Sirnagalih, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya. Korban awalnya mengalami sakit perut, muntah dan demam tinggi hingga meninggal dunia di RSUD SMC.

Tercatat, 13 orang dari Tasikmalaya mengalami keracunan. Empat di antaranya dilarikan ke Puskesmas Cilawu, Garut, sementara 9 warga lainnya menjalani perawatan di rumah.

Begitu ditelusuri, keracunan massal ini bermula saat korban membeli sate kulit di Pasar Bojongloa, Garut pada Minggu (8/10). Korban juga membeli dua bungkus sate berisi 20 tusuk. Sate itu kemudian dikonsumsi bersama keluarganya saat pulang ke Tasikmalaya.

Warga yang meninggal kemudian langsung dikebumikan keluarga tanpa autopsi. Mereka menerima kepergian korban sebagai musibah. Sementara sampel makanan sudah diamankan oleh Puskesmas Cilawu, Garut. Kasus ini ditangani Satreskrim Polres Garut.

"Ditangani Polsek Cilawu, tapi kita bantu penanganan awal pengobatannya," ujar Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardi Hery Haryanto.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan menjelaskan bahwa warga yang mengkonsumsi mulai merasakan gejala pada Senin, (9/10/2023). Beberapa orang harus dirawat.

"Melakukan pembelian (sate) hari Minggu. Enggak ada masalah. Senin kemarin, saya dapat laporan sore, ada beberapa yang dirawat," kata Rudy kepada wartawan di Pendopo, Selasa (10/10/2023).

Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengungkapkan, total ada 17 warga yang keracunan. Rinciannya, 7 warga Garut dan 10 warga Tasikmalaya. Dari jumlah itu, 13 orang dirawat di Puskesmas Cilawu dan empat lainnya di Klinik Cihideung.

"Memang lokasinya, ini saling berdekatan. Belinya di Garut, tapi kebanyakan korban ini orang Tasikmalaya," kata Anas saat dikonfirmasi via telepon, hari ini.

Anas mengatakan, sate jebred yang dikonsumsi warga itu, dibeli dari Pasar Bojongloa, dan dipastikan bukan berasal dari hajatan. Mayoritas korban menyantap jajanan tersebut pada hari Minggu dan mulai berdatangan ke fasilitas kesehatan pada Senin sore.

"Untuk yang meninggal sedang diselidiki dulu. Karena selain keracunan, infonya punya penyakit bawaan juga," pungkasnya.

(ral/iqk)


Hide Ads