Kabupaten Indramayu masih tergolong salah satu daerah penyumbang terbesar pekerja migran atau TKI di Indonesia. Melihat itu, Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziyah menegaskan agar CPMI menempuh proses secara legal.
"Pemerintah bisa melayani dengan datang ke Layanan Terpadu Satu Atap untuk memastikan bahwa bekerja ke luar negeri dengan jabatan, gaji yang jelas dengan perlindungan pemerintah yang jelas," sambutan Menaker Ida Fauziyah saat berkunjung di Kabupaten Indramayu, Selasa (10/10/2023).
Imbauan itu dilontarkan Ida karena saat ini masih banyak oknum (calo) yang menawarkan kemudahan bagi calon pekerja migran. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu merupakan awal dari suatu masalah yang dihadapi oleh CPMI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, kasus tersebut masih banyak ditemukan. Rata-rata, PMI yang tidak menempuh jalur legal mereka tidak mengetahui jenis pekerjaan, gaji hingga tempat bekerja setelah berada di luar negeri.
"Rata-rata di daftar kita ada 30, 40 (pmi) yang datang mengadu kepada pemerintah, kepada perwakilan kita dengan berbagai masalah," kata Ida.
Bahkan ia menegaskan kepada camat maupun kepala desa untuk menyampaikan pesan itu kepada masyarakat agar jika ingin bekerja di luar negeri harus sesuai prosedur.
Dihadapan ribuan CPMI Indramayu ida juga menanyakan perihal kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan mereka. Sebab, melalui kepesertaan itu, merupakan wujud pemerintah melalui Permenaker Nomor 4 tahun 20223 tentang jaminan sosial bagi pekerja migran Indonesia.
"Sudah mendaftar? Sudah, itu awal dari perlindungan kepada temen-temen semua. Mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan bahwa di Kabupaten Indramayu menjadi satu kantong PMI terbesar di Indonesia. Secara rinci jumlah pendaftar CPMI setiap tahun cukup tinggi.
Di tahun 2021 itu berjumlah sekitar 6.318 orang, tahun 2022 berjumlah 17.004 orang, dan tahun 2023 sampai bulan September kemarin tercatat sekitar 8.205 orang pendaftar CPMI.
"Masih (kanting PMI terbesar), masih ya," kata Nina.
(dir/dir)