Vivi Hartari (20), tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur diduga disekap di Kamboja akibat ulah suaminya. Namun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinaskertrans) Kabupaten Cianjur mengaku kebingungan melacak keberadaan Vivi.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Cianjur Tohari Sastra mengatakan pihaknya sudah berusaha melakukan penelusuran terkait TKW Vivi usai videonya viral di media sosial. Menurutnya, penyekapan Vivi diduga terjadi karena suaminya bermasalah dengan tempatnya bekerja sehingga Vivi disekap untuk jaminan.
"Ada dua versi. Yang pertama TKW itu kan berangkat dengan suaminya ke Kamboja. Di sana, suaminya memiliki masalah dengan tempatnya bekerja kemudian kabur. Sehingga Vivi disekap," ujar Tohari, Rabu (4/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ada juga informasi jika Vivi yang bekerja di hotel ini kabur dan tertangkap sehingga disekap," tambahnya.
Dia menambahkan jika Vivi berangkat kerja ke Kamboja secara non prosedural. "Pemberangkatannya non prosedural, tidak tercatat," kata dia.
Namun, Disnakertrans bersama KBRI tetap melakukan upaya pelacakan dan penanganan kasus tersebut.
Sayangnya keberadaan Vivi masih belum diketahui. Pihak KBRI yang berhasil berkomunikasi dengan suami Vivi pun belum berhasil mendapatkan alamat jelas keberadaan TKW tersebut.
"Tetap kita tangani meskipun non prosedural. Tapi pihak KBRI sulit mendapatkan lokasi keberadaan Vivi. Sudah berhasil komunikasi dengan suaminya, tetapi suaminya tidak memberikan alamat perusahaan atau lokasi Vibi disekap," kata dia.
Tohari mengatakan Disnakertrans bersama KBRI akan terus berusaha mencari dan membebaskan TKW Vivi. "Kita akan terus cari keberadaannya dan segera memulangkannya," pungkasnya.
Baca juga: Cimin Maut Perenggut Nyawa Bocah SD |
Diberitakan sebelumnya, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Cianjur, Jawa Barat diduga disekap di Kamboja. Bahkan TKW bernama Vivi Hartari (20) itu diancam akan dibunuh dan tidak dapat pulang ke tanah air jika tidak memberikan uang sebesar Rp 60 juta.
Dalam video yang beredar, terlihat Vivi meminta bantuan agar segera diselamatkan. Dengan nada lirih dan pelan, Vivi mengaku jika dirinya disekap di tempatnya bekerja.
Menurut Vivi jika ingin dibebaskan dan bisa pulang ke tanah air, dirinya harus membayar uang sebanyak Rp 65 juta kepada pelaku penyekapan.