Keracunan ini diketahui terjadi pada Minggu (8/10/2023). Itu bermula ketika ada belasan warga yang keracunan usai menyantap sate jebred yang dibeli dari Pasar Bojongloa, Kecamatan Cilawu, Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menjelaskan, warga yang mengkonsumsi mulai merasakan gejala pada Senin, (9/10/2023). Beberapa orang harus dirawat.
"Melakukan pembelian (sate) hari Minggu. Enggak ada masalah. Senin kemarin, saya dapat laporan sore, ada beberapa yang dirawat," kata Rudy kepada wartawan di Pendopo, Selasa (10/10/2023).
Rudy menjelaskan, akibat kejadian ini, ada dua warga yang meninggal dunia, yakni seorang perempuan bernama Mimin (61), warga Cigalontang, Tasikmalaya. Satu lagi adalah Cecep (48) yang diketahui merupakan warga Kecamatan Cilawu, Garut.
"Yang meninggal dua orang," katanya.
Sementara itu, Camat Cilawu Anas Aolia Malik mengungkapkan, total ada 17 warga yang keracunan. Rinciannya, 7 warga Garut dan 10 warga Tasikmalaya. Dari jumlah itu, 13 orang dirawat di Puskesmas Cilawu dan empat lainnya di Klinik Cihideung.
"Memang lokasinya, ini saling berdekatan. Belinya di Garut, tapi kebanyakan korban ini orang Tasikmalaya," kata Anas saat dikonfirmasi via telepon, hari ini.
Anas mengatakan, sate jebred yang dikonsumsi warga itu, dibeli dari Pasar Bojongloa, dan dipastikan bukan berasal dari hajatan. Mayoritas korban menyantap jajanan tersebut pada hari Minggu dan mulai berdatangan ke fasilitas kesehatan pada Senin sore.
"Untuk yang meninggal sedang diselidiki dulu. Karena selain keracunan, infonya punya penyakit bawaan juga," ujar Anas. (orb/orb)