Kisah Manis Masa Jaya Bus Madona Dalam Memori Pengemudi

Kisah Manis Masa Jaya Bus Madona Dalam Memori Pengemudi

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 08 Okt 2023 13:00 WIB
Bus Madona Menunggu Penumpang di Terminal Bus Cililin
Bus Madona Menunggu Penumpang di Terminal Bus Cililin (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi daerah yang tak terlalu banyak pilihan moda transportasinya. Salah satu yang paling terkenal menjadi andalan ialah bus Madona.

Bus berukuran tiga perempat yang telah hadir sejak tahun 80-an. Melayani rute dengan titik awal keberangkatan beberapa daerah di wilayah selatan Bandung Barat, seperti Cijenuk di Cipongkor, serta Sindangkerta melintasi Cililin. Tujuan akhirnya ada di Leuwipanjang, Kota Bandung.

Sempat menjadi primadona di tahun 90-an hingga 2000-an, pesona Madona sedikit demi sedikit terus memudar. Perannya tak lagi vital seperti dulu, saat jadi andalan warga, pelajar, pekerja, untuk beraktivitas terutama di luar Bandung Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sekarang kan cuma sedikit, jadi jarang terlihat di jalan juga. Ya paling sejam sekali lewatnya," kata Asep Sobarna (59), sopir bus Madona membuka cerita.

Asep berada di balik kemudi Madona sejak akhir tahun 90-an. Ia mengawali kiprahnya sebagai kernet bus Madona jurusan Sindangkerta-Leuwipanjang. Dulu ia bisa sangat sibuk hilir mudik menagih ongkos.

ADVERTISEMENT

"Awalnya kernet dulu, terus bagian cuci bus kalau di kandang. Dari situ belajar, akhirnya bawa armada sampai sekarang. Dulu mungkin bisa 20 menit sekali lewatnya, karena masih banyak yang operasional, kalau sekarang sudah jarang. Paling di bawah 10," kata Asep.

Diakuinya, penampakan armada yang tak lagi segar serta fasilitas alakadarnya jadi pertimbangan pengguna tak lagi memilih Madona jadi moda transportasi favorit. Maka tak heran, Madona mulai kehilangan pelanggan setia.

"Ya namanya sudah tua juga, jadi harus dirawat total. Cuma kan biayanya besar, sedangkan sekarang-sekarang penumpang saja sudah sepi," kata Asep.

Ia sendiri tak tahu sampai kapan bakal bertahan mengemudikan Madona mengantar orang-orang seperti yang ia lakukan puluhan tahun ini. Sebab tak ada kepastian, penumpang bisa kembali ramai.

"Ya kurang tahu juga, jangankan Madona, angkot saja sekarang kan sudah sepi. Banyak motor sama ojek online, jadi pilih itu. Pendapatan juga menurun, sekarang sekali jalan paling penumpang 10 orang, nggak pernah penuh," ujar Asep.

Bus Madona Menunggu Penumpang di Terminal Bus CililinBus Madona Menunggu Penumpang di Terminal Bus Cililin Foto: Whisnu Pradana

Namun ia sendiri menyimpan asa Madona bisa terus bertahan. Sebab sudah selama ini, Madona menahbiskan diri sebagai raja jalanan di wilayah selatan Bandung Barat.

"Ya sejak dulu kan orang kenal Madona, sampai sekarang juga bertahan. Inginnya Madona ini bisa bertahan, jangan sampai hilang. Sayang, banyak sejarahnya," kata Asep.

Saat ini, ada satu upaya yang dilakukan pemerintah KBB men menyiapkan lima unit bus untuk dijadikan pengumpan alias feeder Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Lima bus itu ialah bus Madona yang diremajakan.

Kepala Dinas Perhubungan KBB, Fauzan Azima mengatakan bus yang akan terintegrasi dengan Stasiun KCJB di Padalarang itu melayani rute Sindangkerta-Leuwipanjang.

"Kami siapkan bus berukuran kecil untuk jadi feeder KCJB. Jadi nanti bus ini mengantarkan penumpang ke kawasan Stasiun Padalarang dan KCJB," ujar Fauzan saay dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

Fauzan mengatakan nantinya rute bus akan lewat tol diawali dengan masuk Gerbang Tol Padalarang dan keluar di Gerbang Tol Pasirkoja menuju Leuwipanjang. Beberapa daerah di wilayah selatan KBB yang bakal terlintasi bus feeder itu yakni Batujajar, Cihampelas, Cililin, hingga pemberhentian akhir di terminal Sindangkerta.

"Nah nanti untuk di Padalarang, bus akan memutar di Stasiun Padalarang melalui akses jalan yang saat ini sedang dibangun," ujar Fauzan.

Wilayah selatan Bandung Barat menjadi daerah yang kurang terfasilitasi kendaraan umum. Keberadaan feeder diharapkan mampu memudahkan akses masyarakat KBB yang hendak menjajal KCJB.

"Selama ini wilayah selatan KBB memang belum tersentuh layanan bus umum yang memadai, seperti Bus Trans Metro Pasundan. Jadi dengan feeder ini kita ingin memfasilitasi warga," tutur Fauzan.




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads