Apa Kabar Wacana Pemindahan Pusat Pemerintahan Jabar?

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pernah merencanakan wacana pemindahan pusat pemerintahan. Tiga lokasi kabarnya disiapkan sebagai tempat baru pusat pemerintahan Jabar ke depan. Apa kabar wacana tersebut?

Sekitar 2019 lalu, Pemprov Jabar pernah mewacanakan pemindahan pusat pemerintahan. Ada tiga lokasi yang disiapkan yakni Tegalluar (Kabupaten Bandung), Walini (Kabupaten Bandung Barat) dan Rebana (Majalengka).

Namun rupanya wacana pemindahan pusat pemerintahan Jabar tidak ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Iendra Sofyan.

"Nah, sampai sejauh ini, sampai terakhir Pak RK (Ridwan Kamil) berhenti kemarin, itu belum ada pembahasan tindak lanjut. Jadi, kita juga masih menunggu kebijakan ke depan," kata Iendra, Sabtu (7/10/2023).

"Jadi belum. Untuk jangka pendek apalagi tidak ada. Ini kita masih membahas. Nah, tentunya saya pikir nanti ini perlu ada pembahasan lebih dalam," imbuh Iendra.

Dia mengungkapkan, ada beberapa alasan mengapa rencana pemindahan pusat pemerintahan Jabar belum masuk di RPJPD. Salah satunya, karena belum adanya pembahasan dengan DPRD.

"Ini saya kira perlu ada pendapat politis ya. Nanti mungkin dengan teman-teman DPRD ya pada saat membahas perda RPJP," ucapnya.

Berdasarkan rencana awal, pemindahan pusat pemerintahan ini akan menempatkan seluruh kantor dinas dalam satu area. Sebab saat ini perkantoran dari masing-masing dinas di Jabar masih tersebar, tidak dalam waktu kawasan.

"Secara konsep makro memang demikian. Jadi, supaya tidak tercecer. Meskipun memang belum mengerucut, memang ada beberapa alternatif lokasi. Memang diantaranya adalah Tegal Luar, kemudian di BIJB, di sana," ungkapnya.

Iendra memastikan rencana ini masih akan dibahas terlebih. Sebab pemindahan pusat perkantoran tidak hanya melibatkan Pemprov Jabar saja. Apalagi untuk lokasi pasti masih belum diputuskan.

"Paling penting saat ini, tempat saja masih belum mengerucut, masih menjadi wacana, demikian," tutup Iendra.