Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, mulai dari cuaca Bandung yang panasnya ugal-ugalan hingga Puskesmas di Sukabumi viral dituding tak layani pasien gegara senam. Berikut rangkumannya di Jabar Hari Ini.
1. Cuaca Bandung Panasnya Ugal-ugalan
Suhu udara di Kota Bandung terasa ugal-ugalan alias begitu terik dari biasanya sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini dikeluhkan sejumlah warga yang beraktivitas di luar ruangan.
Menurut laporan aplikasi prakiraan cuaca weather.com, suhu udara di Kota Bandung pada Jumat (6/10/2023) pukul 14.30 WIB adalah 33 derajat Celcius. Namun hingga sore hari nanti, suhu akan perlahan turun hingga 24 derajat Celcius di pukul 20.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faqih Rochman (31), salah seorang warga mengungkapkan, suhu udara di Kota Bandung terasa lebih panas beberapa hari terakhir. "Iya terasa lebih panas, panasnya beda mas," ucap Faqih saat ditemui di Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung.
Karena kondisi itu, Faqih mengaku saat ini dirinya harus selalu menggunakan jaket tipis saat bepergian ke luar ruangan. "Pake jaket terus yang tipis mau nggak mau, kalau nggak pake panas soalnya," ungkapnya.
Senada dengan Faqih, Sandy warga lainnya mengatakan, suhu udara dirasa begitu menyengat jika terik matahari langsung mengenai kulit. Karena itu dia pun mulai rutin menggunakan tabir surya jika ke luar rumah.
"Emang panasnya terik banget, makanya saya pake sunblock (tabir surya) sekarang," singkatnya.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu menjelaskan dari hasil analisis streamline menunjukkan angin timuran mendominasi wilayah Jabar. Kemudian, tak terlihat adanya pola siklonik di wilayah Indonesia.
"Selain itu, tidak terdapat pengaruh gangguan regional dan aktivitas gelombang ekuatorial, serta kondisi labilitas atmosfer lokal termasuk pada kategori labil rendah. Sehingga menyebabkan penurunan proses konvektif di wilayah Jawa Barat pada umumnya, termasuk wilayah Bandung Raya," kata Teguh Rahayu dalam keterangan yang diterima detikJabar, Jumat (5/10/2023).
Perempuan yang akrab disapa Ayu itu menerangkan pengaruh El nino dan IOD positif membuat musim kemarau tahun ini menjadi lebih kering dari kondisi klimatologisnya. Kondisi ini juga ditandai dengan kondisi awan yang relatif lebih sedikit, dibanding kondisi perawanan normal klimatologisnya.
"Dengan demikian, maka permukaan bumi pada siang hari menjadi lebih panas, karena tidak ada penyerapan maupun proses pemantulan sinar gelombang pendek yang dipancarkan oleh matahari," kata Ayu.
Menurut Ayu, hal yang lazim apabila siang hari terasa panas terik, namun suhunya tidak mencapai kategori esktrem. Namun pada bulan September dasarian dua (satuan waktu meteorologi), dikatakan Ayu, posisi semu matahari berada di ekuator atau biasa disebut dengan ekuinoks, sehingga sinar matahari yang dipancarkan semakin banyak pada dasarian tiga September.
Fakta Puskesmas di Sukabumi Viral gegara Senam
Jagat media sosial dihebohkan dengan aksi senam yang disebut terjadi di Puskesmas Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Dalam narasi yang ada di video disebut 'Antrean Pasien Sudah Ramai Puskesmas di Palabuhanratu Masih Sibuk Senam'.
Masih dari video itu, narasi lain juga tertulis 'Pantaskah ada senam di Puskesmas sementara mereka yang mau periksa meringis kesakitan'.
Penelusuran detikJabar, peristiwa itu bukanlah terjadi di Puskesmas Palabuhanratu, namun di Puskesmas Cisolok. Video itu diketahui beredar di aplikasi Tiktok, X (dulu twitter) dan Instagram.
"Mengenai beredar di tiktok tentang penyelenggaraan senam di Puskesmas Cisolok. Kami mengadakan senam prolanis, germas, dan Kes Olahraga setiap hari Jumat. Kami hanya memfasilitasi masyarakat untuk pelaksanaan senam, namun pelayanan tetap berjalan," kata Heri Suherman, Kepala Puskesmas Cisolok kepada detikJabar dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).
Heri menjelaskan pihaknya langsung melakukan klarifikasi dan musyawarah dengan pemilik akun yang ternyata merupakan warga Kecamatan Cisolok tersebut.
"Setelah tim kami klarifikasi dan musyawarah dengan (pemilik) akun tiktoknya. Terkait alasan mengunggah adalah karena volume sound, kemudian tidak mempermasalahkankan pelayanan karena sudah terlayani dan yang punya akun tidak tahu kalau ada program prolanis, Germas dan kes olahraga. Karena sebelumnya tinggal di luar negeri," jelasnya.
Heri menyebut antara pihaknya dengan pemilik akun tersebut sudah saling memaafkan dan terjadi perdamaian.
"Pihak kami pun minta maaf atas terganggunya saat pelayanan. Akun tersebut sudah dihapus dan bila ada viral lagi yang punya akun akan klarifikasi kepada pihak yang meyebarkan. Sudah di tandatangan dengan materai kedua belah pihak," pungkasnya.
Warga Garut Tewas Tertimbun Pohon Saat Berburu
Empat orang warga Garut tewas usai tertimbun pohon di hutan lindung. Mereka berada di sana karena sedang berburu burung.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Rabu (4/10) malam lalu di kawasan hutan lindung, yang berada di Gunung Cikolak, Kecamatan Peundeuy, Garut.
Kapolsek Singajaya Iptu Anas Nasrudin menjelaskan, ada 5 orang korban yang saat itu ada di lokasi. Kejadian bermula, ketika kelima warga, yakni Nana (45), Suryadi (33), Adang (50), Ginanjar (20) dan Jaelani (27) sedang beristirahat.
"Saat sedang beristirahat, korban tertimpa pohon kiara besar," kata Anas kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).
Anas menjelaskan, selain tertimpa pohon kiara besar, para korban juga terseret sejauh 200 meter. Lokasi kejadian diketahui berlangsung di tebing gunung tersebut.
Akibat dari kejadian ini, Nana, Suryadi, Adang dan Ginanjar tewas seketika. Sedangkan Jaelani mengalami luka berat. Lokasi kejadian ini, cukup jauh dari pemukiman warga. Sejurus kemudian, informasi ini kemudian diketahui aparat pemerintah setempat yang kemudian melaporkannya ke polisi.
"Kemudian langsung dievakuasi ke Puskesmas Peundeuy dan langsung dilakukan visum luar," katanya.
3 Calon Gubernur Jabar dari Gerindra
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Ihsanudin menyebut sejauh ini hanya ada tiga nama yang digadang-gadang bakal diusung Gerindra dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jabar 2024.
Tiga nama yang disebut Ihsanudin yakni Mochamad Iriawan atau Iwan Bule (Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra), Dedi Mulyadi (Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra), dan Taufik Hidayat (Ketua DPD Gerindra Jabar).
"Yang update dan selalu jadi pembicaraan, kalau Gerindra Jawa Barat itu (untuk Pilgub) Pak Iwan Bule, Pak Dedi Mulyadi atau Pak Taufik Hidayat, itu yang selalu jadi wacana di Jabar di Gerindra," singkat Ihsanudin saat dikonfirmasi, Jumat (6/10/2023).
Sebelumnya diberitakan, Bupati Garut Rudy Gunawan telah menyatakan kesiapannya maju di Pilgub Jabar. Klaimnya, ia telah mendapat dukungan dari para tokoh pertanian supaya bisa maju di kursi Jawa Barat satu.
"Saya siap. Saya diminta oleh para tokoh petani Jabar. Karena saya aktivis pertanian," kata Rudi saat diwawancara detikJabar di Garut, Rabu (4/10/2023).
Rudy sendiri pede maju Pilgub Jabar karena punya rekam jejak Bupati Garut dua periode. Karena itu, pria 59 tahun yang menjabat Dewan Pembina Partai Gerindra sedang menargetkan kursi nomor satu di Jawa Barat.
Ia punya mimpi untuk mengembangkan sektor pertanian di Bumi Pasundan. Menurutnya, pertanian menjadi salah satu sektor penting di Jawa Barat. Sebab, ada banyak daerah yang menjadi lumbung pertanian nasional.
100 Ton Sampah Diangkut Dari Pesisir Loji
Upaya pembersihan Pesisir Loji, Kabupaten Sukabumi dari tumpukan sampah terus dilakukan. Selama tiga hari pembersihan talah ada 100 ton sampah yang diangkut dari pesisir pantai tersebut.
Gunungan sampah, mayoritas limbah kain terlihat berderet di sepanjang pantai dengan ketinggian 2 sampai 3 meter. Benteng-benteng sampah itu menghalangi pandangan langsung ke pesisir pantai. Diketahui aksi bersih pantai ini dilakukan sejak Rabu (4/10/2023).
"Yang terkumpul sendiri kalau sampai hari ini, 100 ton ada. Kita kumpulkan dulu ke pinggir sehingga nanti untuk memudahkan proses pengangkutan ke armada kita, Alhamdulillah hari ini kita mendapat dukungan lagi 5 truk dari DLH dengan harapan nanti paling tidak hari ini 45 sampai 50 ton terbuang ke TPA, dan sisanya kita kumpulkan lagi," kata Komandan Kodim (Dandim) 0622, Letkol Infantri Anjar Ari Wibowo kepada awak media, Jumat (6/10/2023).
Anjar menjelaskan, seluruh sampah diangkut ke TPA Cimenteng. Khusus untuk limbah kayu dan organik hanya dikeruk dan sengaja disimpan untuk dimanfaatkan masyarakat setempat.
"Di hari kedua kemarin memang kita ada kendala terkait armada truk sampah itu ada dua unit yang dikerahkan sehingga membutuhkan waktu, apalagi jarak di sini ke Cimenteng cukup jauh memakan waktu dua jam, kalau pulang pergi 4 jam sehingga satu hari hanya efektif dua rit jadi hanya 4 kendaraan dihitungnya sehingga kemarin hanya bisa terangkut 15 ton," jelas Anjar.
Penggunaan alat berat disebut Anjar sangat mendukung aktivitas pengerukan sampah terutama yang mengarah ke pesisir. Pihaknya telah menerima bantuan alat berat untuk mempermudah proses pembersihan.
"Alat berat kita juga didukung, kita bertambah satu ekskavator ada mitra atau masyarakat setempat disini yang membantu, jadi saat ini sudah ada 6 alat berat, tambahan tractor jadi 7 alat berat itu efektif sekali, jadi kami memang membutuhkan jika memang masih ada instansi atau elemen masyarakat yang memiliki alat berat ya kami juga sangat sangat membutuhkan," beber Anjar.
Anjar menyebut sulitnya membersihkan pesisir Loji, estimasi waktu tidak menjadi jaminan lokasi pesisir bebas dari sampah.
"Nah kalau kita melihat sini dari awal saya sampaikan kita membersihkan sampai ini bukan hal mudah, bukan hanya bisa bilang misalkan 4 hari, 2 hari atau 1 hari, apalagi di sini tidak dikerjakan tapi bisa melihat dan harus berhitung dengan apa yang kita punya, dengan volume sampah yang kita hadapi termasuk beberapa tantangannya tadi saya sampaikan bahwa jarak ke TPA, akses jalan yang terbatas itu butuh perencanaan sehingga kita dari awal sampai 3 hari memang kita lihat hari ini bisa 30 sampai 40 persen sampah bisa teratasi," beber Anjar.