Mengejar Kesamaan Kualitas Prodi Teknik Mesin

Kabar Kampus

Mengejar Kesamaan Kualitas Prodi Teknik Mesin

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 04 Okt 2023 20:52 WIB
Kegiatan musyawarah Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia di Bandung.
Salah satu spot dalam kegiatan musyawarah Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia di Bandung. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Ratusan perwakilan prodi teknik mesin dari berbagai kampus se-Indonesia yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia menggelar musyawarah di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, pada Rabu (4/10/2023).

Ini merupakan kegiatan ke-21 yang digelar oleh BKS-TM. Dalam kegiatan ini, Prodi Teknik Mesin Universitas Pasundan (Unpas) menjadi tuan rumah.

Ketua Pelaksana Musyawarah Anggota BKS-TM Indonesia Sugiharto mengatakan musyawarah kerja tersebut akan memutuskan apa yang akan dikerjakan, salah satunya membuat platform kurikulum untuk kegiatan bidang kemahasiswaan, khususnya mahasiswa teknik mesin se-Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena target kita adalah kuliahnya bisa di mana saja di Indonesia, tetapi mempunyai kualitas yang sama," ujar Sugiharto dalam keterangan yang diterima detikJabar.

Dijelaskannya, saat ini BKS-TM mempunyai anggota tetap sekitar 146 prodi teknik mesin se-Indonesia dan 19 prodi baru. Menurutnya platform kurikukulum bisa berjalan dengan adanya kolaborasi. Sebaliknya, tanpa kolaborasi tidak akan kuat karena hal tersebut membutuhkan sinergisitas antara prodi satu dengan prodi lainnya.

ADVERTISEMENT
Kegiatan musyawarah Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia di Bandung.Kegiatan musyawarah Badan Kerja Sama Teknik Mesin (BKS-TM) Indonesia di Bandung. Foto: Istimewa

Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari berbagai pihak. Musyawarah BKS-TM dibuka Rektor Unpas Eddy Jusuf. Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan sebuah wadah para anggota untuk bergabung dan melahirkan ide serta gagasan baru.

"Salah satu yang masih segar di ingatan kita dengan keluarnya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 bahwa untuk S1 ada pilihan lain untuk syarat lulus kuliah. Misalnya mahasiswa membuat ptototype atau mengimplementasikan temuan-temuannya," kata Eddy.

Eddy mengatakan mahasiswa bisa membuat sebuah karya nyata dalam lingkup tugas akhir. Sehingga mahasiwa tidak harus membuat skripsi. "Kita tahu bahwa skripsi itu lebih banyak menumpuk di perpustakaan," ucapnya.

Menurutnya, dengan berkumpulnya prodi-prodi teknik mesin yang tergabung dalam BKS-TM Indonesia akan membuka insprasi baru, khususnya untuk mahasiswa yang akan menyelesaikan S1 di teknik mesin.

"Jadi ada pilihan untuk membuat tugas akhir dengan mempublikasikan temuan-temuannya dalam bentuk karya-karya nyata," ungkap Eddy..




(orb/orb)


Hide Ads