Lahan Parkir Liar di Bandung Ditutup Imbas Tarifnya 'Selangit'

Lahan Parkir Liar di Bandung Ditutup Imbas Tarifnya 'Selangit'

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 04 Okt 2023 13:11 WIB
Lokasi parkir liar yang ditutup Dishub Bandung.
Lokasi parkir liar yang ditutup Dishub Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menutup lahan parkir liar di jalan Asia Afrika. Hal itu buntut heboh tarif parkir di lokasi tersebut yang dinilai cukup mahal.

Plh Kadishub Kota Bandung EM Ricky Gustiadi mengatakan, tempat parkir tersebut harus ditutup karena tak berizin dan melanggar Perda nomor 3 tahun 2020 tentang perhubungan, serta Perda nomor 12 tahun 2012 tentang retribusi dan bidang perhubungan.

"Ternyata di jalan Asia Afrika ini ada tiga lokasi penyelenggaraan tempat parkir swasta, yang di luar badan jalan yang tidak memiliki ijin penyelenggaraan tempat parkir. Karena merugikan masyarakat luas, sehingga ini ramai di medsos. Kami dari Pemkot Bandung bekerja sama dengan Dishub, Satlantas Polrestabes Bandung, Satpol PP, dan jajaran Dalops Dishub serta BLUD Parkir lakukan penutupan sementara," ucap Ricky.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantung parkir tersebut terletak di bekas lahan Bioskop Palaguna (seberang Gedung Merdeka). Lahan ini memang sudah lama dikenal menjadi lahan parkir bagi bus pariwisata dan kendaraan pribadi bagi warga yang ingin pelesiran di jalan Asia Afrika, Taman Cikapundung, hingga Braga.

Ia mengatakan, lahan tersebut tak diurus oleh Dishub Bandung. Kini, para pengelola lahan parkir diminta untuk mengurus izin terlebih dahulu agar harga dan operasionalnya berada di bawah pengawasan Pemkot Bandung.

ADVERTISEMENT

"Kita tutup, persuasif sudah (minta urus perijinan), kalau masih bandel disegel permanen. Lahannya ini kan lahan swasta bukan dikelola Dishub kota Bandung, tetapi tidak menutup kemungkinan seperti di jalan Soekarno Hatta itu kalau malam parkir dikelola oleh parkir liar, bukan Dishub," ucapnya.

"Ini merusak citra Pemkot Bandung. Perlu penertiban dan langkah represif ke depannya, kalau memang mereka persuasif tidak mengikuti aturan main yang ada. Ini kan ilegal cukup lama, tapi Pemkot Bandung tidak lakukan pembiaran," tambah Ricky.

Sebelum mereka mengurus perijinan, kata dia, maka Dishub akan tetap menutup lahan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku. Pihaknya pun kini bakal cukup ketat kembali menyisir tempat parkir liar yang tak berizin, tak sesuai regulasi atau melanggar rambu lalu lintas.

"Parkir liar tempat lain akan kami sisir, mana tempat parkir yang akan kita tertibkan. Hari ini kami tertibkan dua lokasi dulu di sini, sesuai jadwal dan kekuatan personil yang ada. Kalau jangka waktu penutupan ini berlaku sampai mereka belum berijin maka akan tetap ditutup. Setelah keluar ijin baru kita buka," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, tarif parkir di Jalan Asia Afrika Kota Bandung bikin gempar. Tarif parkir di Jalan Asia Afrika dianggap tak masuk akal gegara aksi getok harga. Terungkapnya aksi getok tarif parkir itu setelah selembar karcis berwarna putih bertuliskan di 'ZONA PARKIR FA 90' Jl Asia Afrika no.90 depan Museum Konferensi Asia Afrika beredar media sosial. Foto karcis itu tersebar di akun @infojawabarat.

"Beredar foto tiket parkir motor di Bandung dikenakan tarif Rp10 ribu di kawasan Asia Afrika tepatnya depan museum KAA, Kota Bandung. Kata warganet: Bandung Lautan Pungli! Nah, selain harga yang tak wajar, di tiket tersebut juga ditulis segala kehilangan bukan tanggung jawab pengelola," tulis keterangan dalam akun tersebut.

(aau/mso)


Hide Ads