Ada Lahan Melon Premium di Kampus Unpad, Warga Boleh Petik

Ada Lahan Melon Premium di Kampus Unpad, Warga Boleh Petik

Wisma Putra - detikJabar
Sabtu, 30 Sep 2023 07:00 WIB
Petik melon premium di Fakultas Pertanian Unpad
Petik melon premium di Fakultas Pertanian Unpad (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Anda pencinta buah melon? Sudah nyobain melon jenis premium yang dibudidayakan di Universitas Padjajaran (Unpad)? Yuk datang saja ke Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Budidaya melon ini dilakukan di Bale Tatanen Fakultas Pertanian Unpad. Bagi Anda yang ingin membeli melon itu dapat dilakukan dengan cara memetik langsung ke kebunnya.

detikJabar berkesempatan berkunjung ke tempat budidaya melon ini, Jumat (29/9/2023 lalu. Melon jenis premium dengan jumlah mencapai 3.500 pohon ditanam menggunakan dua green house dengan ukuran cukup besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melon itu ditanam dengan jarak hari berbeda-beda. Hal itu dilakukan agar saat tiba musim panen setiap harinya ada melon yang dapat dipetik pengunjung.

detikJabar juga mencicipi buah melon ini langsung di kebunnya. Rasanya manis dan fresh karena langsung dipetik dengan cara dadakan.

ADVERTISEMENT

"Ini pertamakali kita pakai konsep ini karena kita memanfaatkan fasilitas dari Fakultas agar orang mengenal lebih mendalam. Supaya orang kenal melon yang enak seperti apa, melon yang manis seperti apa, warnanya seperti apa, apakah orange atau hijau," kata Pengelola Green House Bale Tatanen Fakultas Pertanian Unpad Wahyudin kepada detikJabar.

Petik melon premium di Fakultas Pertanian UnpadPetik melon premium di Fakultas Pertanian Unpad Foto: Wisma Putra/detikJabar

Disinggung mengapa pihaknya lebih memilih membudidayakan melon premium, karena lebih memiliki nilai jual dan pastinya sehat.

"Kita lebih memilih yang premium, supaya orang-orang penasaran bahwa ada orang yang bisa berkunjung ke sini untuk menikmati melon dan bisa langsung petik sendiri dan kita arahkan mana yang tepat untuk dipetik," ungkapnya.

Untuk harga melon yang dijual berkisar dari mulai harga Rp 55-70 ribu perkilogram, tergantung jenis dan karakter melon.

"Karakter berbeda, lagi ramai dan booming yaitu Waktobi. Cuman kita belum temukan alat, bahan, media atau cara pemupukan yang tepat supaya Wakatobi lebih manis," tuturnya.

Meski ada tempat budidaya melon ini di dalam kampus, Wahyudi menyebut jika warga tidak dibatasi saat melakukan kunjungan.

"Terbuka untuk umum, tidak dibatasi selama tersedia barang istilahnya mereka ingin beli pohonnya silahkan. Kita bisa layani orang itu dan kita bisa kirim ke mana saja," tuturnya.

Menurut Wahyudi, tempat budidaya melon ini dikelola oleh mahasiswa, alumni dan perusahaan yang bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Unpad.

"Luar biasa, kita lihat dari antusias pengunjung yang setiap hari datang, mereka aneh meskipun harga cukup tinggi. Tapi kita akan pikirkan agar melon ini bisa terjangkau menanam yang lebih banyak dan masal dengan catatan market tersedia. Kalau ini masih premium dan orang-orang tertentu yang carinya, harganya kalau yang biasa hanya Rp 15 ribu perkilogram, kalau ini Rp 55 ribu perkilogram yang murahnya," jelasnya.

Petik melon premium di Fakultas Pertanian UnpadPetik melon premium di Fakultas Pertanian Unpad Foto: Wisma Putra/detikJabar

Menurutnya, melon yang ditanam secara hidroponik memiliki banyak kelebihan dan lebih sehat dibandingkan melon yang dirawat menggukan pestisida

"Hama penyakit bisa dikurangi, melon sehat karena tidak menggunakan pestisida, kalau diluar ada serangan hama penyakit makannya harus pakai kimia. Kita usahakan kalau ada hama kita lakukan preventif dengan mengurangi lalu lalang masukan yang berkegiatan," tuturnya.

Dia menambahkan, melon premium ini dibudiayakan selama 60 hari hingga siap dipanen seperti sekarang.

"Ada 2 green house dengan jumlah pohon sekitar 3.500. Ini ujicoba, saya bangga sama rekan-rekan baru pertemakali tanam melon sudah ada hasil. Kedepannya akan direncanakan lebih baik lagi. Tingkat keberhasilan alhamdulillah," pungkasnya.

(wip/yum)


Hide Ads