.webp)
Bupati Cianjur Herman Suherman bakal menjamin kehidupan satu keluarga yang tubuhnya bergetar atau mengidap parkinson di Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak. Bahkan camat setempat ditunjuk menjadi 'bapak angkat' dari keluarga tersebut.
Herman mengatakan dirinya sudah menginstruksikan Dinas Sosial untuk menjamin keluarga tersebut mendapatkan bantuan sosial mulai dari BPJS PBI, bantuan tunai, hingga bantuan non-tunai. "Kalau bantuan Dana Desa, bantuan tunai, dan BPJS sudah. Tapi kemarin ada kendala di BPNT, karena kepala keluarga meninggal sehingga mereka tidak dapat. Tapi sudah saya instruksikan agar segera diajukan supaya bisa kembali mendapatkan bantuan tersebut," ujar Herman, Sabtu (23/9/2023).
Menurut dia, Dinas Kesehatan diminta secara rutin mengecek kesehatan sekeluarga pengidap parkinson itu. "Saya sudah minta untuk dipantau terus kesehatannya. Obatnya rutin diberikan. Kalau memang diperlukan untuk dirujuk ke rumah sakit, saya minta puskesmas untuk siaga menjemput keluarga tersebut," tutur Herman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia juga menunjuk Camat Kadupandak sebagai 'bapak angkat' dari keluarga tersebut. Pejabat itu harus memastikan kebutuhan pangan dan sandang.
"Intinya camat ini harus menjamin makan dan kebutuhan lain dari keluarga yang mengidap Parkinson ini. Meskipun saat ini juga bantuan dan perhatian semua pihak sudah ada. Tapi jangan sampai ke depannya terabaikan. Makanya camat jadi bapak angkat untuk memastikan itu," kata Herman.
 Sekeluarga mengalami parkinson di Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar) |
Sekadar diketahui, fenomena langka sekeluarga mengidap parkinson terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Mereka terdiri dari enam orang berdomisili di Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak.
Keenam anggota keluarga yakni Yayah (63), Patimah (61), Rupiah (58), Salamah (53), Saepudin (50), dan Omo (48). Mereka merupakan kakak-adik dari pasangan mendiang Umi Marsikah dan Hasbullah.
(bbp/bbn)
