Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur membentuk tim untuk melakukan penelitian terkait penyebab satu keluarga mengidap parkinson di Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan, kasus satu keluarga yang terdiri dari enam orang kakak-beradik menderita Parkinson pertama kali ditemukan pada 2007.
Namun saat itu belum diketahui penyebab fenomena langka tersebut bisa terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama mencuat pada 2007. Saat itu mereka sudah pernah dibawa ke rumah sakit, sehingga diketahui jika mengidap Parkinson. Tapi saat itu belum diketahui penyebabnya apa," kata dia, Jumat (22/9/2023).
Yusman mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab satu keluarga di satu generasi tersebut bisa mengidap penyakit Parkinson.
"Kita akan bentuk tim untuk melakukan penelitian, memastikan penyebab fenomena langka tersebut bisa terjadi," kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzi menyatakan, Kecamatan Kadupandak merupakan wilayah dari penanganan Rumah Sakit Pagelaran, sehingga tim peneliti akan melibatkan tenaga medis dari RS tersebut.
"Kebetulan direktur RSUD Pagelaran merupakan dokter spesialis saraf. Jadi kemungkinan nanti direktur RS Pagelaran yang menjadi ketua tim penelitinya," kata dia.
Menurut Irvan penyebab Parkinson bisa dari bebagai hal, mulai dari faktor genetik hingga gangguan pada saraf.
"Penyebabnya banyak, bahkan ada faktor yang tidak diketahui juga. Tapi yang jelas faktor penyebab pastinya akan diketahui setelah dilakukan penelitian," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, fenomena langka terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Satu keluarga yang terdiri dari enam orang di Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak idap parkinson.
Keenam anggota keluarga yakni Yayah (63), Patimah (61), Rupiah (58), Salamah (53), Saepudin (50), dan Omo (48). Mereka merupakan kakak-beradik dari pasangan almarhum Umi Marsikah dan Hasbullah.
Empat diantaranya masih dapat beraktivitas meskipun sekujur badannya mengalami tremor parah. Sedangkan dua lainnya yakni Yayah dan Patimah saat ini sudah terbaring tak berdaya akibat penyakit Parkinson yang dideritanya.
(mso/mso)