Dulu Cuma Jual 100 Pcs, Kini Laku 1000 Pcs Kerudung via Live Shopping

Dulu Cuma Jual 100 Pcs, Kini Laku 1000 Pcs Kerudung via Live Shopping

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 24 Sep 2023 09:30 WIB
Pedagang kerudung di Baltos melakukan live shopping
Pedagang kerudung di Baltos melakukan live shopping (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Live shopping atau berjualan secara live sedang menjadi tren. Cara ini dianggap lebih mudah dan praktis. Live shopping juga menawarkan pengalaman belanja yang interaktif real-time. Karena itulah tidak aneh jika tren ini menjamur di masyarakat.

Tren live shopping inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para pendatang untuk meraup banyak orderan. Seperti yang dilakukan oleh sejumlah pedagang di Bulubur Town Square atau dikenal dengan sebutan Baltos Bandung.

Di kiosnya masing-masing, para pedagang di Baltos kini tidak hanya sibuk melayani pembeli yang datang. Mereka juga harus melakukan live shopping di beberapa platform marketplace yang tersedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu yang melakukan live shopping ialah Youth Scarf. Kios yang menjual beraneka ragam jenis hijab ini memanfaatkan live shopping untuk memasarkan produknya. Orderan demi orderan pun tidak henti-hentinya datang.

"Ramai, live shopping gini bantu penjualan sampai 1.000 pcs per hari. Itu dari Shopee sama TikTok," ucap Nur (30) manager kios Youth Scarf saat berbincang dengan detikJabar, Jumat (22/9/2023).

ADVERTISEMENT

Berjualan lewat live shopping, Nur berujar jauh lebih menjanjikan ketimbang mengandalkan penjualan offline. Dia membandingkan, dalam sehari penjualan hijab lewat offline tidak mencapai angka 100 pcs.

"Dibanding jualan di toko ya ramai di online, kalau di toko perhari mah di bawah 100 pcs," ujarnya.

Nur menceritakan, penjualan lewat live shopping mulai dilakukan saat pandemi Covid-19 melanda. Saat itu, omset yang menurun akibat pembatasan akitivitas membuat penjual harus memutar otak.

Pedagang kerudung di Baltos melakukan live shoppingPedagang kerudung di Baltos melakukan live shopping Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Pemilik brand hijab asal Bandung ini menurut Nur kemudian berinisiatif untuk berjualan secara online. Dengan berbagai cara di penjualan online, orderan yang didapat justru melonjak tajam.

"Dari semenjak pandemi sudah 2 tahun. Awalnya live IG (Instagram) baru di TikTok dan Shopee. Kita kasih diskon, promosi tiap hari, Alhamdulillah ramai," ucap Nur.

Live 18 Jam Sehari

Untuk bisa tembus menembus jumlah orderan itu, Nur mengaku para host yang ada di Youth Scarf harus melakukan live shopping selama 18 jam dalam sehari. Sesi live itu dilakukan selama enam sesi.

"Ada enam sesi, satu sesinya tiga jam jadi sehari 18 jam live," ujar Nur.

Namun tentunya, host yang sedang berjualan secara live tidak satu orang. Ada beberapa host yang dimiliki Youth Scarf, salah satunya Dina (22). Dina baru beberapa hari saja bekerja sebagai host live shopping di Youth Scarf.

Meski terbilang baru, namun dia tampak mahir berbicara di depan layar. Dengan penuh semangat, Dina menjelaskan deskripsi masing-masing produk hingga promo yang sedang berlaku. Tujuannya tak lain agar ada orang yang membeli.

"Ini baru (Dina), emang khusus jadi host. Jadi host syaratnya cuma harus berani ngomong di depan layar (hp), plus komunikasinya baik," pungkasnya.

(bba/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads