Jabar Hari Ini: Nasib Gugatan Panji Gumilang ke Ridwan Kamil

Jabar Hari Ini: Nasib Gugatan Panji Gumilang ke Ridwan Kamil

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 22 Sep 2023 22:00 WIB
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk diperiksa terkait kasus penodaan agama. Panji mengacungkan jempol saat tiba di Bareskrim.
Panji Gumilang (Foto: Andhika Prasetia)
Bandung -

Sejumlah peristiwa menghiasi pemberitaan di Jawa Barat hari ini, Jumat (22/9/2023). Mulai dari warga Bandung dibacok Begal hingga perkembangan kasus gugatan Panji Gumilang ke Ridwan Kamil. Berikut rangkuman berita tersebut di Jabar Hari Ini.

Warga Bandung Dibacok Begal

Seorang pria inisial K (25) menjadi korban begal orang tidak dikenal (OTK) di Jalan Raya Banjaran-Pangalengan, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Selasa (19/9/2023) lalu. Aksi begal tersebut terekam kamera CCTV milik warga.

Kapolsek Banjaran Kompol Heri Suryadi membenarkan adanya peristiwa tersebut. Saat ini polisi tengah memburu para pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya telah terjadi tindak pidana pencurian dengan kekerasan. Anggota dari polsek dan Resmob Polresta Bandung sedang lidik kasus tersebut," ujar Heri melalui pesan singkat kepada detikJabar, Jumat (22/9/2023).

Peristiwa tersebut bermula ketika korban pulang bekerja dari daerah Cimaung. Setelah sampai TKP, korban dipepet oleh dua orang tidak dikenal yang menggunakan motor.

ADVERTISEMENT

"Kemudian salah satu tersangka menendang kendaraan yang korban kendarai hingga terjatuh dan tersangka langsung menodongkan sebilah pisau kepada korban. Terus korban melakukan perlawanan dan mendapatkan luka sobek di bagian tangan kiri korban," katanya.

Setelah itu, tersangka berhasil membawa motor korban dan langsung melarikan diri. Korban sempat mencoba mengejar, namun tidak mampu terkejar.

"Sambil mengejar, sambil berteriak begal, begal, akan tetapi tidak ada warga yang membantu dikarenakan situasi di sekitar TKP pada saat itu sudah dalam keadaan sepi," jelasnya.

Mediasi Panji Gumilang - Ridwan Kamil Deadlock

Gugatan perbuatan melawan hukum yang dilayangkan Panji Gumilang terhadap mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah bergulir di persidangan. Teranyar, agenda mediasi untuk mempertemukan kedua belah pihak mengalami deadlock atau kebuntuan.

"Jadi kemarin hari Kamis tanggal 14 September dilakukan sidang mediasi, tetapi deadlock. Kemudian, nanti akan dilanjutkan ke sidang pokok perkara gugatannya," kata Kuasa Hukum Gubernur Jawa Barat dari Biro Hukum dan HAM Setda Jabar Arief Nadjemudin, Jumat (22/9/2023).

Arief mengatakan, pada sidang terakhir, Panji Gumilang seharusnya hadir sebagai pihak penggugat perkara itu. Namun, pimpinan Ponpes Al-Zaytun tersebut tidak bisa datang dan memberikan kuasa ke pengacaranya.

Berdasarkan informasi yang tertera di laman SIPP PN Bandung, sidang Panji Gumilang akan diteruskan pada 10 Oktober 2023 dengan agenda pembacaan gugatan. Namun, Arief mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan terkait jadwal sidang tersebut.

"Nanti kan persidangan (selanjutnya) pembacaan gugatan. Baru nanti masuk ke agenda jawaban dari pihak tergugat. Dari sejak awal kita sudah siap, sudah mengkaji semua aturan dan data serta fakta yang kita ada. Tapi kami masih menunggu panggilan sidang dari PN Bandung," pungkasnya.

Dinkes Cianjur Teliti Penyebab Sekeluarga Idap Parkinson

Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur membentuk tim untuk melakukan penelitian terkait penyebab satu keluarga mengidap parkinson di Kampung Sumedang, Desa Bojongkasih, Kecamatan Kadupandak.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengatakan, kasus satu keluarga yang terdiri dari enam orang kakak-beradik menderita Parkinson pertama kali ditemukan pada 2007.

Namun saat itu belum diketahui penyebab fenomena langka tersebut bisa terjadi.

"Pertama mencuat pada 2007. Saat itu mereka sudah pernah dibawa ke rumah sakit, sehingga diketahui jika mengidap Parkinson. Tapi saat itu belum diketahui penyebabnya apa," kata dia, Jumat (22/9/2023).

Yusman mengatakan, pihaknya akan kembali melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab satu keluarga di satu generasi tersebut bisa mengidap penyakit Parkinson.

"Kita akan bentuk tim untuk melakukan penelitian, memastikan penyebab fenomena langka tersebut bisa terjadi," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzi menyatakan, Kecamatan Kadupandak merupakan wilayah dari penanganan Rumah Sakit Pagelaran, sehingga tim peneliti akan melibatkan tenaga medis dari RS tersebut.

"Kebetulan direktur RSUD Pagelaran merupakan dokter spesialis saraf. Jadi kemungkinan nanti direktur RS Pagelaran yang menjadi ketua tim penelitinya," kata dia.

Menurut Irvan penyebab Parkinson bisa dari bebagai hal, mulai dari faktor genetik hingga gangguan pada saraf.

"Penyebabnya banyak, bahkan ada faktor yang tidak diketahui juga. Tapi yang jelas faktor penyebab pastinya akan diketahui setelah dilakukan penelitian," tuturnya.

Sejoli Pemeran Video Asusila Garut Ditangkap

Polisi menangkap dua pemeran live streaming konten asusila, yang videonya kini tersebar dan menghebohkan warga Garut. Kedua muda-mudi itu sekarang sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik di Polres Garut.

Kabar ditangkapnya sejoli pemeran video live streaming konten asusila itu, dibenarkan Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo, saat dikonfirmasi detikJabar, Jumat (22/9/2023). "Betul. (Inisial) AS dan HAP," kata Ari.

AS diketahui merupakan pemuda berumur 25 tahun. Ia merupakan pemeran lelaki dalam video tersebut. Sementara HAP adalah pemeran wanita dalam video itu, usianya baru 19 tahun.

Ari mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki seluk-beluk seputar pembuatan konten mesum yang kini bikin geger masyarakat itu. "Secepatnya akan kami informasikan kembali. Sejauh ini, yang bisa kami pastikan, keduanya adalah warga Garut," ucap Ari.

Diberitakan sebelumnya, warga Garut tengah dihebohkan munculnya sebuah rekaman video, yang menunjukan aksi asusila sepasang muda-mudi. Video yang direkam dengan cara live streaming itu, sejak awal beredar dinarasikan berlangsung di Garut.

Kabar mengenai kemunculan video berdurasi lebih dari 6 menit ini, bikin heboh warga Garut sejak Rabu, (20/9) malam kemarin.

Pelajar Sukabumi Dibacok Siswa Lain

Peristiwa pembacokan pelajar oleh pelajar lagi-lagi terjadi di Sukabumi. Seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dibacok oleh pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) saat akan berangkat bermain futsal sepulang sekolah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi di Jalan Cimuncang, Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (21/9/2023) sekitar pukul 14.30 WIB. Akibatnya, korban yang berinisial F (14) mendapatkan luka bacok di bagian punggung belakang.

Kapolsek Kebonpedes Resor Sukabumi Kota Iptu Tommy Ganhany Jayasakti menceritakan kronologi peristiwa berdarah itu. Dia mengatakan, bermula saat korban bersama temannya sedang berjalan untuk berangkat bermain futsal.

Kemudian, dari arah Cemerlang menuju Bunderan Sukaraja terlihat ada gerombolan pelajar berjumlah orang yang menggunakan tiga unit sepeda motor. Salah satu di antaranya mengacungkan senjata tajam jenis celurit dan mengenai korban.

"Terjadi tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku dengan cara menggunakan senjata tajam jenis cerulit panjang. Korbannya tidak menduga akan ada kejadian seperti ini. Korban menurut keterangan orang tuanya akan melakukan pertandingan futsal dengan teman-temannya," kata Tommy saat ditemui di Mapolres Sukabumi Kota, Jumat (21/9/2023).

Lebih lanjut, sabetan sajam itu mengenai bagian punggung korban sebelah kiri. Korban mengalami luka sobek dan dilarikan ke RS Hermina untuk selanjutnya dirujuk ke RSUD Syamsudin SH.

Ditanya terkait motif pembacokan tersebut, Tommy menduga adanya segmentasi sekolah. Terduga pelaku yang merupakan anak di bawah umur diduga ingin menunjukkan kebanggaan atas sekolahnya.

"Motifnya saat ini kami belum melakukan pendalaman terhadap pelaku namun dugaan ada segmentasi sekolah. Kemudian ini ada segmentasi sekolah merasa sifat chauvinisme, jadi kebanggaan berlebihan sehingga menimbulkan sentimen negatif," ujarnya.

(sya/iqk)


Hide Ads